Skipp
/Keesokan harinya...
Untuk pertama kalinya fatim pergi kesekolah dengan senyum yang terus menghiasi wajah cantik gadis itu. Kini ia tengah berdandan melihat wajahnya lewat pantulan cermin seraya mengoleskan bedak bayi dan sedikit liptint agar tidak pucat.
Tak lupa ia juga memakai sepatu sneakers hitam putih, hoodie yang kebesaran karena cuaca di bandung yang cukup dingin. Membuat kesan imut untuk gadis seperti fatim.
Setelah sekitar 20 menit an bersiap siap akhirnya fatim keluar dari rumahnya dan ditemukanlah, muntaz yang sudah sedari tadi menunggunya.
"Muntaz? Kok gak ngetok pintu? Gue kan udah bilang kalo mau jemput ketok pintu aja, biar lu gak nunggu lama"
"Gak papa, gue juga baru sampe kok" bohong muntaz.
"Naek"
Lantas fatim pun menaiki motor laki laki itu dan bergegas menuju sekolah.
*** Sekolah
Kini mereka tengah berjalan di koridor dengan sampainya, tetapi fatim merasakan seperti ada aura aura tidak enak yang mendekatinya.
/Toktoktoktok
Terdengar suara hentakan kaki yant cukup keras menghampiri gadis itu dari arah belakang. Terlihat fatim yang hanya memasang wajah pasrah hingga...
1...
2...
3...
/BRAKK
"Awhh!" ringis fatim dikala ada seseorang yang menabraknya hingga ia tersungkur ke lantai.
Muntaz yang melihat itu pun langsung membantu fatim bangkit lalu menatap sinis seseorang yang tadi menabrak gadis itu.
"Hehe, sorii itu...abis iyyah dorong gue tadi" ucap jidah seraya menyengir kuda.
Iyyah yang tak terima telah di fitnah seperti itu pun angkat bicara.
"Apaan si! Bukan gue ya! Tuh, sohwa!"
"Lah?? Kok gue? Itu qahtan!"
"Gue mulu! Si thariq tadi!"
"Kok nyambung nyambung ke gue? Si saaih lah!"
"Gue aja teross! Saleha tu kali kali!"
"Ujung ujung guee!!"
"Dah dah dah dah. Busett malah jadi oper operan gini si, lu kira maen bola oper?!" pekik fateh tak kalah ricuh.
Sedangkan fatim dan muntaz hanya terkekeh pelan dan menggelengkan kepalanya.
"Gak ada hari hari tanpa rusuh" bisik muntaz pada fatim.
"Yuda yuda, sekarang kita ke kantin aja yokk! Laper ni gue" usul fatim yang langsung diberi anggukan oleh semuanya.
*** Kantin
Suasana kantin masih sepi. Karena jam yang masih menunjukan pukul 06.11 wib. Cuaca sejuk, angin berhembusan, awan mendung namun tak kunjung hujan.
Membuat kesan yang sangat menenangkan. Kini mereka semua tengah makan bersama dengan posisi👇:
-Sohwa -Sajidah -Iyyah -Fatim -Saleha
-Thariq -Saaih -Qahtan -Fateh -MuntazMereka sengaja memilih meja panjang agar muat untuk ber10 dan memakai beberapa bangku dari meja lain. Selama makan mereka terus saja tertawa dan tak pernah kehabisan topik. Selalu ada bahan candaan yang bisa mereka bicarakan.
Sangat menyenangkan mengenal mereka semua. Fatim berharap, ia tak akan pernah berpisah dari persahabatan yang solid nan rusuh ini.
End!! 😭👏
Start: 5 desember 2020
Finish: ✨20 desember 2020✨Tuhan adil. Sangat adil. Ia tak akan memberikan cobaan diluar batas kemampuan umatnya. Fatim pernah berfikir untuk menyerah saja. Namun...jika ia melihat kebelakang, menemukan orang orang yang lebih menderita dibanding dirinya. Membuat ia tersadar.
Kalau tidak ada yang harus diakhiri. Pergi tidak akan bisa menyelesaikan masalah. Namun, bertahanlah yang mampu menyelesaikan sebuah masalah. Ia bisa, walau badai terus saja menghantam kapalnya. Ia terus bertahan untuk seseorang yang mencintainya walau ia tak tahu. Ia bertahan untuk dirinya sendiri.
Ia tak ingin membuat orang tuanya kecewa dengan perbuatannya jika ia pergi menyusul mereka. Karena fatim tahu, bukan itu yang di inginkan ayah ibunya. Maka, ia akan terus hidup. Hidup lah walau dunia sama sekali tak menginginkan kehadiranmu.
Bertahanlah! Kuatlah! Karena pelangi yang indah akan datang setelah hujan badai dan ombak besar. Kebahagiaan itu akan datang diwaktu yang tepat. Kamu harus sabar menghadapi semua ini. Karena cobaan inilah yang membuat kamu semakin kuat!
Teruslah hidup! 💖Semangatt!! 😎🐎🍕
KAMU SEDANG MEMBACA
BULLYING (Tahap Revisi)
FanfictionIni tentang anak perempuan yang hidup nya dipenuhi dengan kepalsuan. Yang bertahan hidup dengan sesak dan rasa sakit yang ia pendam selama bertahun tahun. Tangan yang ia gunakan untuk menahan isak tangis yang keluar dari bibirnya setiap malam. Sen...