GMD 35

280K 30.4K 2.5K
                                    

Vote dong! Masa yang nge-vote gak ada setengahnya dari yang baca:(

Buat yang gak vote ⬇️⬇️

Buat yang gak vote ⬇️⬇️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

35| Nerium Oleander

Matahari mengernyitkan dahinya saat melihat kantung mata Ardan tercetak jelas dibawah matanya. Matahari bertanya-tanya dalam hatinya, apakah Ardan semalam tidak tidur? Apa yang membuatnya sampai tidak tidur? Karena penasaran Matahari langsung menghampiri Ardan yang sedang duduk termenung sendirian di pantry.

"Mas," Matahari menepuk pundak Ardan pelan.

Ardan sedikit tersentak, namun langsung tersenyum lebar saat melihat matahari yang berdiri disampingnya.

"Sayanggg--" Ardan langsung membawa matahari kedalam pelukannya dan menyembunyikan wajahnya keceruk leher Matahari.

Ardan merasakan tangan Matahari mengelus pundaknya. Ardan tersenyum dan semakin mengeratkan pelukannya. Namun senyumnya luntur saat mengingat pembicaraan semalam bersama mamanya.

Rasanya Ardan ingin menghancurkan semuanya yang ada dirumah ini untuk melampiaskan emosinya jika mamanya benar-benar bertekad untuk mengenalkan dia dengan anak temannya yang nantinya akan berujung dengan perjodohan. Huh, basi!

"Kenapa mas? Ada masalah?" Suara Matahari mengalun lembut ditelinga Ardan.

Ardan mendongakkan wajahnya sedikit untuk melihat wajah cantik Matahari, lalu dia menyandarkan kepalanya di bahu Matahari-nya.

"Sedikit."

"Masalah apa? Kamu bisa berbagi sama aku. Ya, walaupun nanti aku gak bisa ngasih kamu solusi, tapi seenggaknya kamu udah ngeluarin unek-unek didalam hatimu."

Ardan tersenyum lebar saat mendapatkan perhatian kecil dari matahari.

"Iya sayang, makasih sebelumnya. Tapi ini bukan masalah serius kok."

"Beneran?"

"Iya sayangku."

Matahari hanya mengangguk mengiyakan, lalu tangannya mengambil wajah Ardan dan membawanya ke depan wajahnya sendiri. Matahari mengelus lembut lingkaran hitam yang tercipta dibawah mata Ardan.

Sentuhan Matahari langsung membuat Ardan memejamkan matanya, dia benar-benar merasa nyaman.

"Kamu gak tidur ya?" tanya Matahari.

Ardan membuka matanya, dan pandangan mereka langsung terkunci.

"Gak bisa tidur," jujur Ardan. Matanya masih menatap dalam mata Matahari.

Godaan Mas Duda (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang