GMD 49

265K 24.7K 1.2K
                                    

Aku ngakak bacain komentar kalian gess. Pesenku cuma satu, jangan terlalu berpikir berlebihan sama Mewarnai, eh Mawarnay maksudnya😂 lagian punya nama kocak amat yak. Wkwk.

49| Meet Farasya

Hari ini Matahari sudah berdandan rapi karena sudah ada janji dengan temannya, Faras. Masih ingatkan kalian dengan perempuan cantik itu. Dia adalah teman seperjuangan Matahari saat SMA.

Matahari menatap Ardan yang sedang fokus menyetir disebelahnya. Ya,, dia diantar oleh Ardan ketempat mereka janjian. Disebuah kafe yang dulu menjadi tempat favorit mereka berdua. Jika ada yang tanya keberadaan Ken, Ken sedang diajak arisan oleh Miranda. Katanya ingin pamer cucu yang ganteng. Gitu katanya.

Matahari menatap suaminya yang fokus menyetir disebelahnya. Dia menyentuh tangan Ardan yang berada disampingnya.

"Kenapa?" tanya Ardan.

"Gakpapa, pingin pegang aja." jawabnya. Ardan langsung membalikkan telapak tangannya sehingga membuat mereka berdua menjadi bergandengan.

Pipi Matahari merona saat menerima perlakuan kecil dari Ardan. Tidak berlebihan, namun berkesan.

"Nanti mau aku tunggu apa tinggal?" tanya Ardan.

"Terserah kamu aja. Ditinggal juga gak papa, mungkin aku bakalan lama."

"Aku tunggu aja deh."

"Emang gak papa nungguin aku? Nanti bakal lama loh. Tau sendiri kalau ketemu sama temen suka lupa waktu."

Ardan mengangguk tanpa ragu, lalu dia mencium tangan istrinya.

"Gak papa sayang. Jugaan nanti aku mau ajak kamu ke suatu tempat dulu."

"Yaudah kalo gitu. Yang penting aku udah kasih tau kamu. Awas nanti kalau ngomel."

"Iya sayang, iya."

Tak lama kemudian mobil Ardan sudah berbelok disebuah kafe yang cukup hits ala jaman sekarang. Keduanya sama-sama turun dari mobil lalu berjalan beriringan memasuki kafe.

"Aku tunggu di sebelah sana aja ya." ujar Ardan sambil menunjuk tempat yang paling pojok dan cukup jauh dari bangku Matahari.

"Jauh banget!" protesnya.

"Gak papa sayang. Kan biar kamu lebih fokus sama temen kamu. Nanti kalau aku duduknya deketan, kamu malah gak fokus." jelas Ardan seraya mencubit gemas pipi istrinya.

Matahari menghembuskan nafasnya. Yang dikatakan Ardan memegang benar. Nanti kalau Ardan berada didekatnya dia jadi tidak leluasa karena mereka diperhatikan.

"Yaudah aku kesana dulu ya." pamit Matahari sembari menunjuk tempatnya.

Ardan mengangguk dan melambaikan tangan. Setelah memastikan istrinya sudah menghampiri temannya, Ardan baru berjalan kearah tempat yang ia tuju. Pojokan.

🌻🌻🌻

"FARAS!!"

"ATA!!!

Godaan Mas Duda (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang