Heeseung nampak sibuk dengan tugasnya sebagai ketua OSIS, ia ingin acara MPLS yang dipimpin olehnya berjalan dengan baik, kalaupun ada cacat ia harap tidak terlalu fatal.
H-1 MPLS membuat semua panitia sibuk dan sekarang ada beberapa panitia yang sibuk menata lapangan tempat MPLS akan dilaksanakan esok hari, kebetulan panitia memilih lapangan outdoor, biar gak terlalu repot.
"Eh, ada yang kurang nggak, atau ada yang masih belum tuntas?" Heeseung sibuk menanyai beberapa panitia.
"Tenang bos, udah beres semua kok, besok tinggal jalanin aja."
"Oke oke, sip!" Heeseung kini malah celingukan mencari seseorang.
"Nyari bini lo Seung?" Heeseung mengangguk saat ditanya oleh Chenle.
"Tadi gue liat Sunghoon di kelas XI IPA 1, samperin aja kesana." Heeseung segera berlalu pergi setelah mengucapkan terimakasih pada Chenle.
Sesampainya di kelas XI IPA 1 Heeseung langsung nyelonong masuk kelas dan ia bisa melihat Sunghoon yang menidurkan kepalanya di atas meja.
"Sayang." Panggil Heeseung pelan, Sunghoon yang mendengarnya malah bergerak sedikit risau dan saat ia mendongak ia bisa melihat Heeseung yang memandangnya khawatir.
"Kakak..." Sunghoon tersenyum tipis namun matanya nampak sayu.
Heeseung berjongkok dan menggengam tangan Sunghoon dengan raut wajah khawatir. "Kamu kenapa sayang, muka kamu pucat, kita pulang aja ya." Sunghoon langsung menggeleng tanda penolakan.
"Gapapa kak, aku baik-baik aja."
Heeseung menggeleng pelan sambil mengelus pipi pucat sang kekasih. "Gak, kamu gak baik-baik aja sayang, udah kita pulang aja ya, masalah konsumsi biar diurus sama Sunoo dulu."
"Gak mau kakak, kan Hoonie pj nya." Sunghoon nampak merengut.
"Gapapa, anak-anak pasti ngerti kok."
"Maaf ya kak, karena fisikku yang lemah kakak dan yang lain jadi kerepotan gini." Heeseung terkekeh.
"Sayangku ngomong apa sih, kamu gak ngerepotin kok, udah ya jangan merasa bersalah lagi, kita pulang dan kamu bisa istirahat, besok acara MPLS kita loh masa Hoonie gak mau ikut kalo masih sakit."
"Ihhh, Hoonie mau ikut."
"Yaudah besok kamu boleh ikut tapi tetap gak boleh terlalu kecapean, ngerti." Sunghoon mengangguk dengan senyum cerah.
"Dah, ayo kita pulang tuan puteri."
*****
Sesampainya dirumah Sunghoon yang Heeseung adalah sepi, maklum sih, mertua eh calon mertuanya pasti sedang sibuk di kantor dan calon kakak iparnya juga pasti sibuk mengurus proyek baru.
Kalau begini keadaan nya Heeseung mana tega meninggalkan Sunghoon sendirian di rumah, Heeseung mau nemenin Sunghoon saja lah kalau begini.
"Kakak gak balik ke sekolah?"
Heeseung mengusak surai Sunghoon yang kini tengah berbaring di tempat tidurnya, jadi Heeseung dan Sunghoon tengah berasa di kamar Sunghoon berduaan.
"Gak balik, biar Jay yang handle dulu, aku udah bilang ke dia tadi."
Sunghoon nampak sedih. "Gara-gara aku sakit kakak jadi repot gini, maaf ya kak."
"Eh, gak kok, udah sekarang kamu tidur aja biar aku pesenin makanan buat kamu nanti kita makan bareng."
Sunghoon tersenyum manis. "Kakak tidur bareng aku aja."
"H-hah!?" Heeseung cengo seketika.
"Iya, tidur bareng satu ranjang, kalo aku istirahat kakak juga harus ikut istirahat pasti kakak capek ngurus acara MPLS."
Heeseung sih mau-mau saja, ia hanya takut tak kuat iman, karena ketika ia bersama Sunghoon ia selalu tak bisa menahan diri, entah karena memang otaknya yang mesum atau memang dia mungkin selalu menggila tiap bersama Sunghoon.
"Beneran gapapa?" tanya Heeseung sedikit memastikan, karena selama hampir satu tahun mereka pacaran Heeseung jarang cium-cium Sunghoon, hal itu terjadi karena setiap ia mencium Sunghoon, entah itu di kening, pipi dan bibir pasti nafsunya langsung tinggi, intinya dia cium Sunghoon tapi pikirannya menginginkan hal yang lebih intim, dan Heeseung selalu tak kuat iman.
"Gapapa kok, sini kakak tidur samping aku." Sunghoon sedikit bergeser dan Heeseung segera berbaring disamping Sunghoon.
"Kak, aku peluk kakak, boleh?" Heeseung tertawa mendengar pertanyaan Sunghoon.
"Boleh lah, aku kan cuma punya kamu." Sunghoon segera memeluk Heeseung dari samping dengan posisi yang begitu menggemaskah, Heeseung nya sendiri malah keenakan, kalau kata Heeseung sih kalo ada rejeki kenapa harus ditolak.
"Yang."
"...."
"Pantesan gak jawab udah tidur ternyata, nice dream sayangku." Heeseung mencium pucuk kepala Sunghoon beberapa kali dan untungnya Sunghoon anteng dan tak terganggu.
Oke, udah up ya, maaf kalo pendek, hehe.
KAMU SEDANG MEMBACA
Oneshoot (Heehoon Chanhoon ChanHoonSeung)
FanfictionArea bucin Heehoon dan Chanhoon 😍 Heehoon= Heeseung ❤ Sunghoon Chanhoon= Sungchan ❤ Sunghoon Sungchan 🦌 (Deer) Heeseung 🦁 (Lion) Sunghoon🐧 (Penguin) "Connection with the story of your imaginer" "Satu titik, beda jalan, namun satu perasan" Bua...