Agent Rahasia (Heehoon)

484 46 33
                                    

Heeseung itu agen rahasia yang sedang menyamar di salah satu sekolah yang lumayan elite namun penuh dengan ke misteriusan.

Laki-laki kelahiran bulan Oktober itu bahkan sudah siap dengan segala hal, termasuk yang paling fatal Identitas nya mungkin saja di ketahui.

Heeseung sebenarnya punya dua teman lain yang ikut menyamar untuk mengungkapkan sebuah kebenaran di sekolah yang mereka selidiki saat ini.

Sejak pertama kali masuk ke area sekolah Heeseung bahkan sudah menemukan beberapa tersangka yang ia curigai, dan tentu saja ia dan kedua temannya harus bergerak cepat untuk menuntaskan tugas mereka.

Lagian Heeseung juga merindukan seseorang saat ini, kalau bukan karena tugas ini, ia pasti tak akan se menyedihkan ini.

"Bang Hee, bang!" Lamunan Heeseung langsung buyar seketika saat suara seseorang mengagetkan nya.

"Hah!? Apa apa, kenapa?" Heeseung langsung mengambil walkie talkie nya dengan raut bingung sendiri.

"Gue udah tau siapa dalang nya."

"Wah cepet banget, siapa Kai?"

"Lee Woojin."

"Yaudah lo sekarang cepet keluar dari sekolah sama si Daniel, kita harus lapor sama ketua."

"Oke bang!"





































"Hai." Sunghoon sedikit kaget saat mendapat sapaan secara tiba-tiba dari Heeseung saat ia akan keluar dari kelas.

Sunghoon segera keluar agar teman-teman nya bisa lewat dengan nyaman.

"Kak, kenapa?" tanya Sunghoon heran karena setelah menghilang hampir dua minggu di sekolah sekarang Heeseung tiba-tiba muncul lagi dengan santainya.

"Kangen Hoon, pulang bareng gue yuk." Heeseung langsung menggandeng tangan Sunghoon tanpa permisi.

"Eit, tunggu tunggu." Tahan Sunghoon, Heeseung menoleh dengan raut wajah penuh tanda tanya.

"Kenapa?" Sunghoon terlihat gugup. "Aku ada urusan, lain kali aja ya kak." Sebelah alis Heeseung terangkat skeptis. "Urusan apa, kasih tau dulu."

Sunghoon nyengir kaku, "mau main sama anak-anak kak."

"Siapa dulu?" Tuhkan Heeseung mah gitu ditanyain sampek ke akar-akarnya.

"Minhee, Eunsang, Sunoo, J-"

"Oke oke, gapapa kalo sama mereka, tapi jangan pulang sampek terlalu sore apalagi sampek malem, sekarang situasi lagi gak nyaman." Sunghoon menampakkan raut polosnya karena tak paham.

"Emang ada apa?"

Heeseung mengusap pelan pipi putih nan polos Sunghoon yang terasa seperti wajah bayi. "Sekarang lagi marak pembunuhan, yang dibunuh juga anak-anak sekolah, jadi kamu harus hati-hati, Oke."

Sunghoon tersenyum simpul. "Tenang aja kak, mana ada yang berani lukain aku, gak akan ada."

"Baby, dengerin aku baik-baik ya, pembunuhnya bukan orang sembarangan, please kali ini kamu dengerin aku, aku gak mau kamu kenapa-kenapa."

Sunghoon tersenyum tipis. "Iya iya tenang aja kak."

Mereka tidak sadar kalau sedari seseorang tengah mengamati mereka dari kejauhan dan bersembunyi di balik dinding di tikungan menuju ke arah ruang guru.

"Cih! Lo nggak tau sih kalau pembunuhnya itu kita."
































"Wih, gak bener nih, si manusia halimunan berulah lagi, dia ngebunuh orang di mall, astaga!" Daniel tak habis pikir dengan berita pembunuhan yang kembali terjadi bahkan di sore hari seperti sekarang.

"Hah! Mall mana?" Heeseung yang sedang asyik ngemil langsung kelabakan, ia baru ingat kalau pacaranya tadi pamit buat main ke mall sama temen-temennya.

"Mall pusat kota bang."

"Astaga, pacar gue ada disana, ayo cepetan ikut gue kesana." Daniel ikutan kaget. "Loh, kak Sunghoon ada disana, yaudah ayo cepetan." Keduanya langsung pergi begitu saja, karena kelewat khawatir.


































Heeseung berlari cepat ke arah Sunghoon yang kini di tenangkan oleh teman-temannya.

"Sunghoon kenapa!?" tanya Heeseung terlihat cemas dan khawatir.

"Tadi Sunghoon hampir celaka waktu si pembunuh ngejar dia." Eunsang bercerita dengan singkat.

"Sayang, kamu gapapa kan, gak di apa-apain kan." Sunghoon menggeleng kecil masih dengan raut ketakutan. "A-aku mau pulang."

Daniel segera menyerahkan kunci mobil kepada Heeseung. "Bawa pulang aja bang, gue gapapa, nanti gue bisa naik taksi."

"Ok, thanks." Heeseung berpamitan dan segera membawa Sunghoon untuk segera pulang.

"Eh, gue pulang juga deh, gak enak masih disini, serem!" Jay bergidik ngeri, dan akhirnya teman-teman Sunghoon juga ikut pulang.

Daniel sempat melirik ke arah seseorang dan memicingkan sebelah matanya.

"Kenapa ada bercak darah di baju dia." Gumamnya kecil. "Aneh."

Daniel lalu tak sengaja melihat sebuah bandulan kunci ia berjongkok dan mengambilnya dengan raut penuh keheranan.

"Loh ini kan..."






















Udah stop, biar kalian nebak sendiri siapa dalangnya😂

Oneshoot (Heehoon Chanhoon ChanHoonSeung)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang