Butler (Heehoon)

878 69 56
                                    

Heeseung yakin ia sudah memilih pekerjaan yang benar dan memuaskan, tapi saat ia sudah berada di area pekerjaan yang menurutnya begitu menyenangkan, ia malah seperti berada di neraka.

Bolehkah Heeseung berhenti sampai disini saja, serius ia rasanya seperti akan gila menghadapi tingkah tuan muda yang sialnya memang harus ia layani dengan baik, kalau bukan karena gaji yang menggiurkan ia pasti sudah mengundurkan diri sejak lama.

Oke, Heeseung harus lebih bersabar.

"Heeseunggggg." Heeseung yang sedang sibuk memasak makan malam di dapur, kini hanya bisa menghela napas jengah, ia memasang wajah ramah yang di paksakan, bagaimanapun ia harus terlihat ramah dan sopan.

"LEE HEESEUNG CEPAT KEMARI, ATAU GUE BAKALAN POTONG GAJI LU!" pekikan dari si tuan muda membuat Heeseung bergidik ngeri, ia melirik para maid lain lalu berucap pelan. "Tolong ganti sebentar ya, aku mau mengurus tuan muda dulu."

Heeseung berjalan ke arah ruang tamu dan menemukan si tuan muda tengah menatapnya nyalang.

"Iya tuan muda, ada apa?" Heeseung bertanya dengan sopan dan senyum ramahnya padahal dalam hati. Dasar penguin betina, gue betot lu lama-lama!

"Lo lama banget sih, ngapain coba." Sunghoon mulai mengomel seperti biasa dan Heeseung harus selalu sabar.

"Masak." Heeseung menjawab dengan singkat namun itu malah membuat Sunghoon meradang. "Kok lo jawab singkat gitu, jawab yang bener kalo majikan nanya."

Astaga, terus gue harus jawab apa kambing! Gue emang lagi masak, sialan!

Heeseung tetap tersenyum meski dalam hati ia sibuk mengabsen seisi kebun binatang karena kesal dengan Sunghoon.

"Ngapain lo ngeliatin gue kayak gitu, lo suka sama gue?"

What? Apa-apaan, amit-amit kalau Heeseung sampai suka pada Sunghoon, gak like kalau kata Heeseung.

"Ah, tuan muda, apa tuan muda ingin sesuatu, sepertinya anda butuh sesuatu untuk mendinginkan pikiran anda."

"Heh! Lo pikir otak gue kepanasan." Tuhkan Heeseung pasti selalu salah, heran kalau begini si Heeseung, diam salah bicara malah makin salah, benar-benar emang Park Sunghoon.

"Ah, bukan begitu mungkin anda butuh sesuatu biar saya ambilkan atau tuan muda ingin dibuatkan makanan, kebetulan saya dan maid yang lain sedang proses memasak makan malam."

Sunghoon memandang Heeseung intens, Heeseung sendiri malah sedikit risih. Anjir! Nih orang sebenarnya kenapa sih ngeliatin gue kayak mau makan orang, hihhh

"Gue gak mau apa-apa."

Lah, terus kenapa lo manggil gue kampang!

"Baiklah, saya akan kembali ke dapur kalau begitu." Pamit Heeseung namun baru beberapa langkah ia berjalan menjauh Sunghoon kembali memanggilnya, Heeseung menahan diri untuk tidak emosi.

"Siapa yang nyuruh lo balik ke dapur, sini cepetan!"

Heeseung berbalik dan mengubah ekspresi jengkel nya dengan senyum sopan, ia berjalan menghampiri Sunghoon.

"Pijat kaki gue cepet!" Seru Sunghoon penuh penekanan.

Heeseung diam dengan wajah cengo. Heeseung itu Butler, bukan bodyguard apalagi babu, tapi kenapa sejak hampir dua minggu dia bekerja dengan Sunghoon ia malah seperti pekerja multifungsi begini. Sial!

"Kenapa diem aja, pijatin cepat, nanti gue tambah gaji lo empat kali lipat!" Mendengar kata empat kali lipat Heeseung yang tadinya sempat cengo langsung berbinar cerah, ia menghampiri Sunghoon yang sedang asyik tiduran disofa bak tuan Puteri, Heeseung lesehan di lantai dan kini sibuk memijak kaki Sunghoon, oke Heeseung lagi cosplay jadi babu sekarang.

Oneshoot (Heehoon Chanhoon ChanHoonSeung)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang