Its Ok (Chanhoon)

378 37 21
                                    

Sungchan itu anak pintar, tampan, kaya dan baik, semua orang sudah tau tentang hal itu, dan Sungchan tidak terlalu mengambil serius persepsi tiap orang beserta asumsi-asumsi mereka, Sungchan ya Sungchan tidak akan berubah jadi orang lain.

Ia menjadi dirinya sendiri dan ia tak butuh pujian ataupun wajah-wajah penuh kebohongan orang-orang di sekitarnya. Itu hal yang memuakkan bagi Sungchan, karena nyatanya mencari orang tulus diantara para manusia bermuka dua lebih sulit layaknya mencari jarum kecil di tumpukan jerami.

Sungchan menghela napas jengah, bahkan untuk mempercayai seseorang saja begitu sulit, saat ini teman dekat Sungchan yang Sungchan percayai hanya Heeseung dan Guanlin. Keduanya tidak begitu baik, namun tidak begitu buruk juga, namun satu hal yang pasti kedua nya sama-sama orang yang tulus dan Sungchan merasa beruntung mengenal dua sahabatnya itu.

"Nanti malam ke club yuk!?" Mulailah acara mengajak maksiat ala Guanlin.

"Kita semalem udah kesana Guan." Heeseung berdecak kecil.

"Ya kesana lagi lah, gue lagi pengen mabok." Guanlin berucap santai, Sungchan berdecih kecil, lalu berucap, "kenapa lagi sekarang, jangan bilang ini karena Jihoon lagi."

Guanlin menggeleng, wajahnya berubah sendu dan ia tertawa parau. "Orang tua gue mau cerai." Heeseung yang sedang asyik dengan gadegetnya langsung menoleh sedangkan Sungchan mulai paham. "Ok, nanti malam kita ke club."

*****

Malam harinya seperti perjanjian tadi siang, Sungchan dan dua sahabatnya kini sudah stand by di club, Guanlin bahkan sudah hampir menghabiskan satu botol vodka sejak ketiganya sampai di club, Guanlin sudah menggila.

"Kalian tahu nggak, gue itu anak paling nggak beruntung." Guanlin meracau sambil tertawa, Heeseung menahan tangan Guanlin yang akan kembali meminum satu gelas vodka. "Udah cukup Guan!"

Sungchan memandang Guanlin dengan prihatin, rasanya ikut merasa sedih melihat betapa hancurnya sang sahabat saat ini.

"Gue ke toilet bentar ya." Pamit Sungchan.

Sungchan berlalu pergi dan berjalan santai menuju ke arah toilet, saat ia sudah dekat dengan pintu toilet ia melihat seorang laki-laki yang sepertinya seumuran dengannya baru saja keluar dari toilet.

Saat laki-laki itu sudah pergi menjauh, Sungchan segera masuk ke toilet dan segera membasuh tangannya di wastafel, saat itulah salah satu bilik terbuka menampakkan seorang laki-laki yang tak begitu asing di penglihatan nya.

Sungchan tak tau apa yang ia lakukan saat ini, tapi ia refleks menahan pergelangan tangan si laki-laki berwajah manis saat ia akan beranjak pergi.

"Lepasin tangan gue!"

Sungchan diam lalu menghela napas panjang. "Lo ngapain disini, Park Sunghoon."

Sunghoon memandang Sungchan dengan raut tak suka. "Bukan urusan lo!"

"Kenapa saingan gue bisa nyasar kesini?" Sungchan tertawa kecil dan itu sukses membuat Sunghoon kesal.

Sunghoon menghempaskan tangan Sungchan dengan kasar.

Sungchan menyeringai kecil. "Santai Hoon, kenapa lo keliatan kesel gitu."

"Jung Sungchan!" Sunghoon mulai tak bisa menahan emosi.

"Ok ok, gue minta maaf, btw... lo habis ngapain tadi? Udah main sampek sejauh mana?"

Sunghoon tertawa congkak. "Kenapa lo begitu penasaran, bukannya lo seneng ngeliat gue kayak gini." Kedua alis Sungchan bertaut tanda bingung.

"Udah lah gue nggak mau berurusan sama lo." Sunghoon langsung beranjak pergi begitu saja.

*****

Oneshoot (Heehoon Chanhoon ChanHoonSeung)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang