Heeseung itu berandalan nya SHS, tiap hari kerjaan nya bikin masalah terus entah emang sengaja ataupun gak di sengaja, intinya Heeseung ini macem legend of trouble maker dan semua orang sudah tau itu, bahkan guru-guru sudah kebanyakan angkat tangan mengurus anak nakal macem Heeseung.
"Chan, bagi rokok dong, punya gue habis." Pinta Heeseung, Sungchan langsung memberikan sebungkus rokok ke arah Heeseung dan Heeseung menerimanya dengan senyum sumringah.
"Kita nyebat disini ketahuan nggak ya?" tanya Guanlin.
"Nggak akan lah, santuy aja!" Seru Heeseung penuh keyakinan.
Chenle yang ikut terlempar di gudang tempat tokrongan Heeseung cs hanya bisa menghela napas beberapa kali, ia melirik ke arah ketiga temannya dengan wajah di tekuk.
"Kalian bertiga tega bener, masa gue cuma jadi kambing congek disini, gue juga mau nyebat, nyicip dikit gapapa lah."
"Heh! Jangan maen-maen, nyebat cuma buat para seme." Sergah Guanlin.
"Hilih! Tapi, gue juga cowok anjim!" Chenle mulai melayangkan protes.
"Iya cowok, tapi beda posisi dan tentu aja beda rasa." Sahut Sungchan yang sekarang mengeluhkan asap rokok dari mulut dan hidungnya.
"Bodo, kenapa sih gue harus punya temen kampret dan badboy kayak kalian bertiga." Keluh Chenle.
"Nggak usah ngeluh, kalo takdirnya kita berempat bareng-bareng dari embrio lo terima aja." Guanlin tertawa kecil lalu kembali menyesap ujung rokoknya.
"Sialan lo Guan!" Umpat Chenle kesal.
Drap drap drap
"Anjir! Suara sepatu siapa tuh!" Sungchan segera mematikan rokoknya dan menginjaknya asal begitupun dengan Heeseung dan Guanlin.
"Kayaknya pak Yoongi lagi patroli, cepet nunduk woy!" seru Guanlin.
"Aish, ini asap rokoknya gak ilang-ilang lagi." Chenle ikut kelabakan dan sibuk mengipas-ngipasi udara bersama tiga teman badboy nya.
"Cepetan nunduk, takut keliatan di jendela!" seru Heeseung, keempatnya langsung menunduk bak buronan yang lari dari kejaran polisi.
Keempatnya sedang menahan nafas dan ketar-ketir sendiri, dan saat suara derap langkah Pak Yoongi mulai menjauh keempat sahabat itu akhirnya bisa bernafas lega.
"Astaga, takut banget gue sialan! Aura nya pak Yoongi macem psikopat, melebihi aura menakutkan mama gue." Sungchan sedikit bergidik ngeri.
"Gue laporin ke bibi Tae lo ya, bisa-bisanya lo ngomongin emak lo sendiri disini!"
"Jangan dong, nanti uang jajan gue di potong terus gue nggak bisa beli rokok dan kencan sama Shotaro, terus gue merana, mau tanggung jawab lo?" Guanlin berdecak kesal, "le to the bay Chan, bobrok banget lo!"
"Alah, apaan sih, ngeributin hal gak jelas, ayo lanjut nyebat aja!" Seru Heeseung.
"Gak mood lagi, lagian bentar lagi upacara selesai dan bel bunyi, gak mungkin kan gue masuk kelas dengan keadaan bau rokok, nanti bisa-bisa gue di betot sama pacar gue."
"Bucin bang bucin, mentang-mentang punya pacar lo, Chan." Sungut Chenle jengkel.
"Weh, iya dong, Sungchan gituloh, emang kalian bertiga, gak laku macem bujang lapuk."
Plak
Tarrr
Takk
"Yatuhan, tolong aku, aku di solimi oleh ketiga teman dakjalku." Sungchan mulai mendramatisir dan sifat bobroknya makin menjadi-jadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Oneshoot (Heehoon Chanhoon ChanHoonSeung)
FanfictionArea bucin Heehoon dan Chanhoon 😍 Heehoon= Heeseung ❤ Sunghoon Chanhoon= Sungchan ❤ Sunghoon Sungchan 🦌 (Deer) Heeseung 🦁 (Lion) Sunghoon🐧 (Penguin) "Connection with the story of your imaginer" "Satu titik, beda jalan, namun satu perasan" Bua...