SSH (ChanHoonSeung)

394 32 35
                                    

Judul chapternya apa banget ya, SSH apaan, pasti kalian mikir SSH itu Sungchan, Sunghoon, Heeseung. Bener kan? Ayo ngaku😆

But, bukan itu yang bener🤧😅💅
















































"Gimana rasanya pacaran sama srigala?" Jungwon menoleh ke arah Heeseung dengan raut bingung. "Tumben nanya, kenapa emang?"

"Lo kan vampire, jadi srigala sama vampire gak akan bisa nyatu."

Jungwon mendengus kesal. "Yaudah lo sama Sunghoon juga gak bisa nyatu."

"Heh! Kata siapa, lagian gue bukan vampire."

"Ngomongin apaan sih kalian, ribut bener." Jake datang ke ruang tengah tempat Jungwon dan Heeseung sedang asyik berdebat. Jake duduk di samping Heeseung dengan santai.

"Biasa, si Heeseung nyari masalah sama gue." Heeseung memandang Jungwon dengan pandangan nyalang.

"Gue lebih tua dari lo ya, panggil kakak kek."

"Idih, nggak mau, gue bahkan 144 tahun lebih tua dari lo."

"Itukan umur vampire, tapi gue bukan vampire dan gue kakak kelas lo."

"Udah cukup, apaan sih yang di debatin gak penting banget." Jake menengahi dan berujar malas.

"Ya dia sih nyari gara-gara duluan." Keluh Jungwon sambil merengut.

"Liat tuh, lo gak cocok jadi vampire kalo kayak gitu." Celetuk Heeseung.

"Eh, masbulo, emang lo siapa, sepupu jauh aja sok-sokan, cih!" Jungwon berdecih pelan dengan wajah menjengkelkan.

"Gue pengen makan orang kalo kayak gini." Kesal Heeseung.

*****

Heeseung memasang wajah cool nya saat melihat Sunghoon di area parkiran, ia berjalan menghampiri Sunghoon dengan wajah santai. "Ehem... Sendirian aja neng, mau aa temenin nggak?"

Sunghoon yang baru saja memarkirkan motornya langsung saja menoleh ke arah Heeseung. "Apaan sih kak, jangan kerdus deh!"

"Yaampun adinda, akang tidak kerdus, akang hanya ingin lebih dekat dengan adinda." Sunghoon bergidik ngeri melihat tingkah absurd Heeseung.

"Astaga, please lah, gue gak mau nabok orang pagi-pagi." Ujar Sunghoon mulai esmosi.

Heeseung mendekati Sunghoon lalu memegang pundak Sunghoon dengan tatapan serius. "Kita memang berbeda, tapi bolehkah aku mencintaimu wahai adinda Sunghoon?"

Sunghoon ingin mengeluarkan jurus sameha-meha, tapi si manusia setengah hewan lainnya malah makin memperkeruh suasana.

"Heh! Lo ngapain pegang-pegang bahu my wife." Sungchan datang dan langsung menggeplak tangan Heeseung yang tadi masih bertengger manis di pundak Sunghoon.

"Apaan sih susanti, jangan ganggu deh!" Kesal Heeseung.

"Kurang ajar, nama bagus-bagus lo ganti gitu aja, dasar kadal zuma."

"Wah sialan! Gue singa bukan kadal, dasar harimau blangsakan!" Sunghoon hanya bisa menghela napas  melihat keduanya yang asyik gelut dan untunglah Jay datang sebelum pertempuran antara singa dan harimau terjadi hanya karena menperebutkan si srigala cantik.

"Weh! Kenapa nih?" Jay terlihat kaget.

"Biasa, mereka gelut nggak jelas."

"Pisahin dong, kok lo diem aja." Sungut Jay.

"Nggak mau gue, lo aja sana!" Seru Sunghoon merasa tak minat atau mungkin tak perduli.

"Bang, udah dong ngapain sih gelut tiap hari." Jay akhirnya turun tangan.

"Ya si susanti ngeselin masa dia manggil adinda Sunghoon dengan panggilan my wife, udah jelas Sunghoon punya Heeseung doang, nih susanti gangguin mulu macem pelakor." Heeseung berceloteh saking kesalnya.

"Anda jangan ngadi-ngadi ya kadal zuma, lo tuh yang gangguin rumah tangga gue sama Sunghoon." Sungchan tak mau mengalah.

"Mana ada, gue tanya Sunghoon nih ya, adinda-loh adinda kamu dimana?" Jay menghela napas panjang. "Udah pergi daritadi dia bang, kalian sih gelut mulu."

"Susanti sih, awas lo ya!"

"Heh! Salah lo ya kadal, awas lo, kalo gak ingat masih di sekolah udah gue smakdown lo."

"Jangan sok lo, Chan, gue blender lo lama-lama."

Jay angkat tangan dah kalau begini, dia memilih meninggalkan dua dominan yang sekarang masih sibuk adu mulut, bodo amat lah, capek hayati.

*****

"My wife, sini mau hubby suapin kamu makan, ayo buka mulut aaa." Sunghoon ingin mengumpat tapi ia harus tetap kalem.

"Jangan adinda, kamu makan makanan ini aja ini lebih enak daripada punya nya susanti." Heeseung juga ikutan berulah, Sunghoon makin gedek mau nampol orang rasanya kalau begini terus.

"Aduh, bisa nggak sih jangan gangguin gue terus gue mau makan dengan tenang." Sunghoon menatap kedua dominan di depannya dengan kesal dan bukannya takut keduanya malah tersenyum.

"Adinda makin cantik deh kalo marah, yuk kita nikah yuk."

"Sunghoon manis, jadilah istriku, aku akan menjadi suami yang baik untukmu, my wife."

"Yatuhan, kenapa hidupku se menyedihkan ini." Sunghoon sekarang mau nangis gak tahan dia kalau begini terus.

"Aduh, jangan nangis sayangku, sini nangis di pundak aa, aa akan memberimu banyak cinta dan kasih sayang yang tulus."

"Jangan istriku, kamu sama hubby aja sini, dijamin tangisanmu akan semerdu tabuhan gendang dan air matamu berubah jadi batu berlian."

"Bodo, kesal gue sama kalian berdua." Sunghoon langsung saja berlalu pergi meninggalkan keduanya.

"Wah, gaswat adinda gue marah." Heeseung terlihat gelagapan.

"My wife gak akan lama marahnya, udah ayo makan aja, gue lapar masa habis rayu-rayu Sunghoon." Ucap Sungchan.

"Eh, yaudah lah ayok makan, gue juga lapar, kita musuhan plus gelutnya pending dulu ya susanti, sekarang mari kita makan dengan khidmat."

"Ok, kadal Zuma."































Aku ngetik apa ini, huaaa mamih bengek pemirsa🤧😢😭

Dahlah selamat membaca.





Oneshoot (Heehoon Chanhoon ChanHoonSeung)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang