Si Singa Garang (Heehoon)

1.3K 109 116
                                    

Heeseung itu posesif terus juga galak banget kalau ada yang menel atau godain Sunghoon.

Biasalah pacar macem singa jantan emang begini, kalau kata Heeseung sih Sunghoon itu 'mine' dan gak boleh ada yang ganggu pacarnya.

"Heh! Kong Guan, lo jangan nyentuh-nyentuh pacar gue ya." Guanlin berdecak kesal. "Lebay banget sih Seung, orang cuma nepuk bahu Sunghoon doang."

"Ya itu nyentuh namanya, awas lo kalo nyentuh pacar gue lagi." Guanlin hanya bisa menghela napas jangah, ia akhirnya memilih duduk di sofa sebrang dan memilih sibuk main game, sementara Heeseung sibuk nge bucin.

"Sakit gak yang, kok bisa luka gini sih jari kamu." Heeseung sibuk meniup-niup jari Sunghoon yang kini terluka sambil sesekali mengelap darah nya menggunakan tisu.

Sunghoon masih tetap menangis, maklum orang gak pernah luka terus manja nya gak ketulungan dan sekarang luka dikit aja langsung nangis macem bayik.

Guanlin yang tadi cuma coba nenangin aja langsung disemprot sama Heeseung emang dasar Heeseung singa garang.

"Tadi Hoonie hiks motong bawang, te-terus jari Hoonie kena pisau hiks, terus luka huaaa." Sunghoon masih sesenggukan padahal lukanya cuma dikit. Manjanya gak ketulungan si tuan puteri.

"Ututu, udah jangan nangis ya sayangku biar kakak yang sembuhin luka kamu." Saat Heeseung sudah bersiap akan mengobati luka Sunghoon dengan kotak p3k diatas meja, tuan puteri holkay aka Zhong Chenle datang dan menyela begitu saja.

"Sana minggir, biar gue yang obatin nanti Sunghoon malah makin sakit kalo lo yang ngobatin."

"Heh! apamaksud putri Zhong, anda jangan sembarangan!" Sergah Heeseung mulai melancarkan protes.

"Gue bukan putri ya, gue cowok panggil pangeran kek."

"Emang iya, siapa juga yang bilang lo cewek!"

"Heeseung! lo mau gue betot!" Chenle sudah memasang wajah garangnya membuat Heeseung menciut seketika.

"Iya iya pangeran diem aja lah." Pada akhirnya Heeseung mengalah.

Chenle sibuk mengobati luka Sunghoon dengan telaten meskipun Sunghoon sempat merengek saat jarinya diberi obat merah karena sedikit perih, tapi tetap saja Chenle membalut lukanya dengan baik dan tersenyum saat ia sudah selesai mengobati luka Sunghoon.

"Cha... Udah selesai." Sunghoon ikut tersenyum setelah menyeka jejak air mata di pipinya. "Ihh, kak Chenle pinter ngobatin, makasih kakak."

"Sama-sama adek manis."

Guanlin mendengus lalu mulai melayangkan protes pada Heeseung. "Heeseung pilih kasih bener, Chenle nyentuh tangan Sunghoon gak di marahin lah gue cuma nyentuh bahu doang langsung di semprot."

"Ya beda dong anjim! Chenle kan uke, dan lo itu seme dan satu hal yang pasti gue gak percaya sama lo."

"Heh! Emang lo pikir gue apaan kampret."

"Lo crocodile dan kardus mie sedap, dan gue gak mau pacar gue ikut lo embat apalagi lo pepetin."

Guanlin menghela napas panjang. "Terserah lo dah, Seung. Capek gue ngomong sama singa garang."

Chenle hanya bisa memutar bola matanya dengan malas ia sudah biasa melihat perrtengkaran keduanya saat kumpul bareng di basecamp seperti sekarang.

"Hai gaes, maaf lambat, tadi di sekolah ada rapat OSIS bentar." Hohyeon tiba-tiba datang dengan senyum ramah dan sapaan hangatnya yang begitu angelic.

"Kak Yeon, liat nih jari Hoonie luka." Sunghoon memperlihatkan jarinya yang terbalut plester.

"Loh, sini liat kenapa bisa luka!?" Hohyeon terlihat khawatir dan refleks memegang tangan Sunghoon.

Oneshoot (Heehoon Chanhoon ChanHoonSeung)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang