Putra Mahkota (ChanHoonSeung)

447 38 55
                                    

Oke, gantian ya, kalian inget cerita Butler, nah sekarang gantian ya, Sunghoon yang jadi pelayannya Heeseung.

Oke, cekidot 😄



















































"Tuan muda, ini sudah hampir jam 5 sore, apa anda tidak ingin pulang?" tanya Sunghoon dengan sopan.

"Malas, karena ketika aku memilih pulang, pasti ayah dan ibu akan mencekokiku dengan kertas-kertas lusuh berisi tentang tata krama dan antek-anteknya." Sunghoon tersenyum tipis, lalu saat itulah sahabat sekaligus pengawal pribadi Heeseung (putra mahkota), datang dan memandang sang pewaris tahta dengan pandangan jengkel.

"Heeseung, jangan menambah bebanku dan juga Sunghoon, kalau kau tidak mau pulang apa yang harus aku katakan pada yang mulia raja." Hohyeon mulai mengomel dengan raut kesal.

"Hey! Kau tidak sopan sekali, aku tuan mudamu, kau tidak boleh begitu padaku." Heeseung malah melontarkan candaan yang di balas lirikan sinis oleh Hohyeon.

"Masa bodoh tuan muda, saya rasa saya tidak bisa menghormati anda dengan baik." Heeseung mendengus. "Hhh, kapan Guanlin kembali, aku mulai malas denganmu."

"Heeseung, aku tidak ingin banyak mengoceh, kau ikut pulang bersamaku dan Sunghoon atau kau akan ku tinggal di tengah hutan sendirian." Ancam Hohyeon penuh penekanan.

"Baiklah baiklah ayo kita pulang pengawal ku yang bawel." Sunghoon hanya bisa terkekeh pelan melihat keduanya.

*****

"Astaga, putaraku sayang, kenapa kau baru pulang, kau baik-baik saja, kan?" Jungkook menyambut kedatangan si bungsu sekaligus sang putra mahkota.

"Maaf ibu, aku tadi sedikit menikmati aroma alam, karena aku tidak pernah bisa merasakannya di lingkungan megah ini." Taehyung langsung berdehem pelan saat mendengar kata-kata sang anak.

"Sunghoon, bawa putra mahkota ke kamarnya, sepertinya dia butuh istirahat." Perintah Taehyung dengan raut wajah tegasnya.

Sunghoon memberikan hormat lalu segera membawa Heeseung kembali ke kamarnya.

Taehyung melirik ke arah Hohyeon dan bertanya pelan, "dia tidak melakukan hal aneh-aneh, kan?" Hohyeon tersenyum tipis. "Jika saya memberitahu apa yang tuan muda lakukan, mungkin itu akan membuat yang mulia kaget."

"Huh, kenapa? Apa yang putra bungsuku lakukan?"

Hohyeon tersenyum tipis. "Tuan muda menghitung langkah kaki yang ia lakukan dari Kerajaan ke tengah hutan, tuan muda juga mengatakan kalau matahari seharusnya berada di tengah langit dan malam hari seharusnya tak pernah ada. Tuan muda juga mengatakan kalau bunga-bunga liar di tengah hutan adalah cerminan cinta sejati."

Taehyung cengo seketika mendengar penuturan pengawal utama sang putra mahkota dan saat itulah sang ratu mulai berdecak. "Yang mulia, keanehan anda yang seperti Alien sekarang menurun pada putra bungsu kita, astaga." Jungkook nampak frustasi.

"Ratuku, putra kita memiliki wawasan dan pemikiran yang cerdik, tidak kah kau senang dan bangga?"

"Ayolah yang mulia jangan racuni otak polos Heeseungku."

Hohyeon sudah biasa melihat pertengkaran konyol raja dan ratunya setiap hari dan jangan lupakan ia sudah biasa menghadapi keanehan dan kekonyolan Heeseung.

*****

"Baiklah, saya harus pamit dan istirahtlah dengan baik tuan muda." Sunghoon hendak pergi, tapi Heeseung malah menahannya.

"Kau tidak boleh keluar, duduk disini Sunghoon!" Seru Heeseung dengan perintah mutlak, namun Sunghoon malah tak bergeming, karena merasa tak enak dan itu bukan hal yang sopan karena ia hanya seorang pelayan.

"Cepat duduk disampingku, hanya ada kita berdua di kamar ini, kau tenang saja."

"Ta-tapi..." Heeseung akhirnya memilih menarik tangan Sunghoon agar mau duduk disampingnya.

Heeseung memandang Sunghoon intens dan Sunghoon terlihat gugup. "Sunghoon, kau punya pacar?" Sunghoon menggeleng.

"Sedang suka seseorang?" Sunghoon menggeleng lagi, Heeseung tersenyum cerah.

































"Kau jadi pacarku dan belajar menyukaiku saja ya?" Sunghoon membulatkan kedua matanya kaget.

"Tuan muda, apa yang anda katakan." Sunghoon sedikit kaget dan tak percaya dengan apa yang ia dengar sekarang.

"Aku ingin merasakan rasanya pacaran, kau jadi pacarku ya?" Sunghoon menggeleng cepat, dalam pikirannya saat ini hanya ada satu kata 'salah'.

"Sebaiknya anda istirahat, saya akan keluar, selamat beristirahat tuan muda."

Cklek

Sunghoon langsung menutup pintu kamar Heeseung dengan hembusan napas kasar, ia bermonolog dengan suara pelan. "Astaga tuan muda, apa yang anda lakukan, saya tidak tau kalau anda se frontal ini."

*****

"Heh! Kau tau mau pergi menemui sepupumu?" tanya Guanlin yang memang sudah kembali dari tugas yang di perintah Raja, ia sekarang tengah berada di kamar sang putra mahkota lengkap dengan Hohyeon dan Sunghoon yang juga berada disana.

"Tidak mau, dia pasti ingin berduel lagi denganku, kau tau kan si calon raja Antares itu sedikit gila."

Hohyeon memutar bola matanya malas. "Heeseung, kau tau dia punya nama, dia putra mahkota-"

"Sudah tau, tidak usah di perjelas lagi." Potong Heeseung mulai jengkel.

"Makanya ayo temui dia, kau ini tidak seperti putra mahkota sama sekali, setidaknya kau harus bersikap lebih ramah pada sepupumu." Guanlin kembali membuka suara.

"Aish, kalian ini pemaksa sekali, yasudah ayo pergi temui dia."












































"Hey! Berhenti melihat Sunghoon seperti itu!" Seru Heeseung mulai kesal.

"Kenapa memangnya? Pelayanmu cantik dan manis."

"Wah, Sungchan, kau jangan mencari gara-gara denganku ya, Sunghoon itu pacarku." Guanlin hanya bisa menghela napas pasrah dan Hohyeon yang menepuk jidatnya tak habis pikir, sedangkan Sunghoon malah diam terpaku.

"Oh, pacarmu. Yasudah Sunghoon calon istriku, bagaimana? Adil kan?" Sungchan menampakkan wajah congkak dan Heeseung tentu saja tak suka.

"Kurang ajar! Ayo kita duel panahan sembari menunggangi kuda, yang menang akan menjadi pacar resmi Sunghoon, bagaimana Sungchan?"

"Hanya begitu, baiklah itu hal kecil dan aku akan menang."

"Cih! Jangan berharap kau bisa mengalahkan ku Sungchan." Sungut Heeseung, ia kemudian melirik ke arah Sunghoon yang hanya diam tak tau harus apa, dan pekikan sang putra mahkota membuat Sunghoon sedikit merona malu. "Sunghoon, aku akan memenangkan dirimu! Kau lihat saja ya, kau hanya akan menjadi milik putra mahkota Heeseung."




























Gimana gaes genre nya, maaf gak ahli nulis genre plus tema kayak gini, jadi maaf kalau chapter ini mengecewakan.










Oneshoot (Heehoon Chanhoon ChanHoonSeung)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang