CHAPTER II

999 148 40
                                    

Setelah kejadian dimana Sicheng tidak sengaja memanah kambing peliharaan milik pria asing beberapa hari yang lalu, ia tidak mau lagi berlatih di masa-masa hujan. Karena bisa saja kejadian yang sama terulang lagi, atau mungkin lebih parahnya justru orang yang ia panah.

Saat ini Sicheng masih berada di kamarnya, ia baru saja selesai berpakaian, dibantu oleh beberapa pelayan tentunya. Namun hampir setengah jam Sicheng tidak berniat keluar kamar, pemandangan yang tersaji diluar kamar membuat Sicheng betah melihatnya.

Terdapat banyak sekali butiran air di dedaunan, bau wangi hujan benar-benar menyejukkan indra penciuman. Ya, Sicheng tidak selalu membenci musim hujan, karena musim tersebut selalu membuat dirinya tidur dengan nyenyak dan terbangun dengan pemandangan yang indah.

Tok Tok Tok

Ketukan pintu membuat Sicheng menghela nafas, selalu ada hal yang mengganggu aktifitas bersantainya. Dalam hati Sicheng berharap jika ketukan pintu tersebut bukanlah perintah dari sang ayah, karena hal itu sungguh membuat dirinya kesal.

"Masuklah.."

Pintu pun terbuka, muncul seorang pelayan bertubuh gendut yang siap memberi informasi. "Pangeran Sicheng, sahabat anda, pangeran Lucas dari kerajaan Cleadra datang berkunjung, dia menunggu anda di taman kerajaan."

"Benarkah?! Baiklah, aku akan segera kesana."

Dengan wajah berbinar Sicheng menuju taman kerajaan. Pangeran Lucas—sahabat yang sama-sama menemaninya sejak kecil akhirnya berkunjung! Sicheng sangat merindukan sahabatnya itu, karena sudah sangat lama Lucas tidak berkunjung, terakhir Lucas berkunjung sekitar 3 tahun yang lalu.

Setibanya di taman kerajaan, senyum lebar terlihat di wajah Sicheng. Kehadirannya membuat Lucas peka dan berbalik, sahabatnya itu juga tersenyum tak kalah lebar, lalu merentangkan kedua tangannya. Sicheng segera mendekati Lucas dan memeluknya erat, meluapkan rasa rindu akibat lama tidak bertemu.

Jangan lupakan dengan tubuh Lucas yang jauh lebih besar dari terakhir bertemu dengan Sicheng. Dalam artian semakin gagah, otot-ototnya mulai terbentuk. Sangat kontras dengan Sicheng, ia tidak memiliki otot seperti Lucas. Sangat miris bukan? Mengingat dirinya adalah seorang pria dan juga pangeran.

"Lama tidak bertemu Luke, kegiatan apa saja yang telah kau lakukan selama tiga tahun ini?" Sicheng memulai pembicaraan seraya mengajak Lucas untuk duduk.

"Ada banyak. Tahun ini aku sedang dilatih untuk menggantikan ayahku—raja Minho, setelah menjadi raja nanti aku akan menikah dengan orang yang telah dijodohkan denganku." Jelas Lucas dengan menekankan kata orang di dalam ucapannya.

Hal ini membuat Sicheng terdiam, usianya sama dengan usia Lucas, namun hanya berbeda bulan kelahiran, itu artinya ia sudah cukup dewasa untuk menggantikan sang ayah. Tentu Sicheng pusing memikirkannya, setelah menjadi raja nanti, ia tidak akan bisa keluar kerajaan seenaknya. Sicheng mempunyai tanggung jawab besar.

Belum lagi masalah istri, Sicheng tidak akan siap menikahi seorang putri raja, tidak akan pernah! Karena Sicheng merasa dirinya tidak bisa memberi cinta pada istrinya nanti. Entahlah, Sicheng sendiri juga tidak tau mengapa dirinya memikirkan hal itu, mungkin karena selama ini ia terlalu cuek tentang percintaan.

"Apa kau sudah mengetahui siapa calon istrimu?" Sicheng menepis pikiran itu dengan bertanya tentang siapa calon istri Lucas.

"Tentu saja, dia sangat manis." Lagi-lagi Lucas menekankan salah satu katanya, seakan ada sesuatu yang ia sembunyikan. Tentu hal ini membuat Sicheng mendengus kesal.

Sementara di sisi lain, terlihat raja Yifan tengah memperhatikan sang putra dengan tatapan penuh selidik. Raja dari kerajaan Gerania itu terlihat sedikit was-was melihat interaksi putranya dengan pangeran dari kerajaan Cleadra tersebut. Hal ini tentu mengundang sang istri—ratu Victoria menghampiri dirinya dengan wajah bingung.

Ratu Victoria mengalihkan pandangan sang suami dengan menyentuh pundaknya. "Ada apa Yifan? Kenapa kau melihat putra kita dengan tatapan seperti itu?"

"Aku takut sayang.. Aku takut jika putra kita.. Jatuh cinta dengan Lucas." Cicit Yifan dengan wajah sendu, setelah itu ia kembali memperhatikan sang putra yang semakin asik mengobrol dengan sahabatnya.

Mendengar itu membuat Victoria menoleh kanan dan kiri, setelah memastikan keadaan sepi, ia mulai melanjutkan pembicaraannya. "Kau tidak perlu takut Yifan.. Lucas adalah sahabatnya, jadi tidak mungkin Sicheng menyukai pangeran Cleadra itu. Lagipula Lucas kan sudah mempunyai calon istri."

Tapi tetap saja Yifan merasa was-was. Jika ketakutannya menjadi kenyataan, itu akan menjadi aib bagi keluarganya dan kerajaan. Ketakutan inilah yang membuat Yifan menyempilkan satu peraturan khusus untuk putranya, ia meletakkan peraturan tersebut di nomor 2, yang dimana peraturan itu tertulis; seorang pangeran seperti dirimu tidak boleh terlalu dekat dengan pria manapun.

Ada cerita dibalik peraturan ini dibuat. Di dalam tubuh Sicheng terdapat sesuatu yang Yifan anggap sebagai kelainan. Putranya itu memiliki rahim layaknya seorang wanita, saat itu Yifan benar-benar marah dengan tabib yang mengatakan keadaan putranya akan berbeda dari pria lain.

Lebih marahnya lagi saat peramal mengatakan jika Sicheng kemungkinan akan menikah dengan seorang pria. Maka dari itu demi mencegah terjadinya aib, Yifan membuat peraturan tersebut. Tentang rahasia sang putra, hanya beberapa tabib yang membantu Victoria melahirkan saja yang tau.

Kembali lagi di taman kerajaan, obrolan Sicheng dan Lucas semakin asik, sampai-sampai mereka tidak sadar jika raja dan ratu Gerania memperhatikan dari jauh.

"Bagaimana jika kita jalan-jalan ke hutan?"

Sicheng terlihat berpikir sejenak, lalu setelahnya mengangguk. "Baiklah, tapi tunggu sebentar, aku ingin berpamitan dengan ayahku terlebih dahulu."

Setelah itu barulah Sicheng menyadari jika ayah dan ibunya memperhatikan dari jauh. Sicheng berusaha menormalkan ekspresi wajahnya dan berjalan mendekati mereka. Ia berdehem ketika sampai di hadapan sang ayah.

"Ayah, ibu, aku izin untuk pergi jalan-jalan ke hutan bersama Lucas."

Yifan menghela nafas, ia melirik sang istri yang mengedipkan kedua matanya. Tanda jika Victoria meminta dirinya untuk mengizinkan putra mereka pergi bersama pangeran Cleadra itu. "Baiklah, kami izinkan. Tapi ingat! Kau harus menjaga jarakmu dengan Lucas."

Dalam hati Sicheng mengerang kesal, untuk sehari saja ia ingin bebas dari larangan tersebut. Sampai saat ini Sicheng masih bertanya-tanya mengapa sang ayah sangat melarangnya untuk tidak terlalu dekat dengan pria lain selain Jaehyun. Karena setiap ia bertanya tentang alasan dibalik peraturan tersebut, ayahnya selalu mengalihkan topik pembicaraan.

.

.

.

TBC

Rules Number II •yuwin•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang