"Pagiku cerahku, matahari bersinar! Kugendongㅡ""Si Haechan ke sawah!"
"Ututututu iya sinii, gendong adek bwang~"
Haechan langsung mendekati Hyunjin dengan gestur ingin mencium laki-laki itu dan memeluknya.
"Toloooonggg! Ada satwa lepas!" teriak Hyunjin sambil menangkis wajah Haechan dengan telapak tangannya.
Kedua orang itu tidak sadar bahwa saat ini mereka sudah menjadi tontonan lawak di koridor kelas 10. Sungguh membanggakan.
Namun tawa para siswa langsung terhenti ketika seorang laki-laki tampan berjalan dengan kedua tangan yang ia masukkan ke saku celananya.
"Gila, kak Jeno ganteng banget pagi-pagi."
"Omg, gak salah gue sekolah disini."
"Kalo setiap pagi lihatnya kek begini, gue rela jadi anak kelas 10 terus."
Mari kita perkenalkan laki-laki tampan yang jadi pembicaraan banyak siswa pagi ini.
Arjeno Kalandra.
Putra bungsu pemilik SMA Osric, sekolahnya sekarang. Termasuk jajaran siswa yang paling berpengaruh di sekolah karena prestasinya yang luar biasa.
Laki-laki itu berjalan dengan tempo sedang melewati dua manusia yang masih saja meributkan hal yang tidak jelas.
Haechan yang melihat Jeno berjalan melewatinya langsung menjauhkan tubuhnya dari Hyunjin dan berteriak,
"Woy! Songong banget lo!"
Para siswa kelas 10 yang ada disitu langsung terdiam ketika Haechan dengan nada menantangnya berteriak pada Jeno.
Sedangkan Jeno tetap berjalan santai menuju ke kelasnya yang berada di lantai 2.
Hyunjin yang melihat itu hanya memutar bola matanya malas. Laki-laki itu kemudian berlari menyusul Jeno.
Beberapa siswi langsung membicarakan Haechan dengan pelan.
"Astaga, si Jeno gak bisa diajakin acting sebentar ya emang..." katanya pelan.
"GUYS! GUE SAMA JENO TEMENAN YA. TADI GUE CUMA BERCANDA," kata Haechan dengan berteriak kemudian ia berlari menyusul kedua temannya yang sudah jauh disana.
⛅ ⛅ ⛅
"HAI ! SAYE UPIN ! DAN INI ADIK SAYE..."
"IPIN !"
"KAMI BERDUA, FIZI DAN MAIL ! ANNYEONG !"
Haechan dan Hyunjin kompak dadah-dadah ketika kedua orang itu masuk ke kelas. Jeno yang ada di belakang dua manusia aneh itu hanya tersenyum kecil kemudian mendahului mereka duduk di bangkunya.
"Kalian berdua bisa pindah kelas aja gak? GUE LAGI REKAMAN BEGO!"
Karina yang kebetulan sedang merekam dance covernya terpaksa harus mengulang kembali akibat ketidak jelasan Haechan dan Hyunjin.
"Astagfirullah kak Ros. Kamu tidak boleh kasar begitu kepada kami berdua. Kamu itu kakak kami, Kak Ros," kata Hyunjin dengan nada memelas.
Karina berdecak. "Gak sudi gue punya adek kek lo berdua!"
Kedua laki-laki itu saling pandang kemudian berhigh-five ria. Ya gitu deh mereka. Kesehariannya cuma bikin anak cewek di kelas marah-marah.
Jeno melihat kelakuan teman-temannya itu dengan tersenyum kecil. Bisa-bisanya gue punya temen kek mereka, batinnya.
"Jen jen.."
Seseorang mencoleknya dengan pelan di sikunya.
Ia menoleh. "Hm?"
Perempuan yang memanggilnya itu tersenyum canggung dengan tangan yang berada di belakang lehernya.
"B-boleh pinjem tipe-x lo gak? Hehe," ucap gadis itu.
Tanpa menjawab, Jeno langsung memberikan tipe-x biru miliknya pada gadis itu.
"Thank you, Jen," kata gadis itu.
Jeno tidak membalas perkataan teman sekelasnya itu. Ia kembali melanjutkan aktivitasnya yang sedikit tertunda akibat Haechan dan Hyunjin tadi.
"Jeno..."
Lagi-lagi gadis di sebelahnya mencolek siku tangannya dengan pelan.
"Ini. Maaf kalo gue ganggu. Makasih."
Gadis itu meletakkan tipe-x milik Jeno di meja sang laki-laki kemudian kembali duduk di kursinya dan fokus pada aktivitasnya.
"Santai aja, Ji," kata Jeno sebelum ia kembali menulis.
Gadis bernama Yeji itu menoleh dan tersenyum memandang Jeno.
Kapan lagi bisa ngobrol sama Jeno, batinnya.
⛅ ⛅ ⛅
ehey!
jangan lupa vote dan commentnya ya guyss!see yaaa !
KAMU SEDANG MEMBACA
[hiatus] softest. | jeno + yeji
Fanfiction⚠️ harsh words ⚠️ start : 21 / 02 / 21 end : -