mengganjal

1K 158 13
                                    

Sebetulnya aku rada kecewa sama siders, tapi ini terakhir kali aku nyinggung soal itu, besok-besok ngga lagi, biar mereka sadar sendiri:)
.

Happy Reading!

Rabu pagi, hari ini matahari sepertinya sedang malas untuk menampakkan dirinya, terbukti dengan langit yang sedari tadi hanya ditutupi oleh kabut, tanda hujan akan turun.

Halwa menatap langit yang mendung itu, sembari memikirkan kutipan buku yang kemarin ia beli, novel itu telah membuatnya jatuh cinta, dan mampu mengisi pikirannya akan alur cerita yang tersusun apik.

"Kayaknya mau ujan ya non" ujar Pak Rahmat.

Halwa beralih menatap pak Rahmat yang sedang menyupir itu, "iya, udah masuk musim hujan juga" jawabnya.

"Mana lupa bawa payung lagi, harus cepet-cepet berarti" ucap Pak Rahmat.

Halwa hanya tersenyum tanpa menjawab ucapan pak Rahmat, dirinya lebih memilih untuk kembali menatap awan mendung diatas sana. Tiba-tiba dentingan ponsel Halwa berbunyi, tanda jika sebuah pesan telah masuk.

08××××××××××

Assalamualaikum..

Halwa mengangkat satu alisnya, tanda jika ia tidak tau nomor siapa yang baru saja mengirimi nya pesan. Tak lama dentingan kembali berbunyi.

Ini aku Rayn

Halwa terbelalak setelah membaca pesan tersebut, ia pun dilanda kebingungan ingin membalas atau tidak.

Gak usah dibales ini nomor mama aku

Lagi-lagi Halwa bingung dengan pesan yang dikirim oleh Rayn

Ngga dong bercanda..

Sepertinya tiap pesan yang Rayn kirim, selalu dapat mengubah ekspresi Halwa.
Akhirnya Halwa pun berniat untuk membalas pesan tersebut.

Waalaikumsallam ada apa Rayn?

Tak butuh waktu lama untuk Halwa mendapat balasan dari Rayn.

Sebenernya ada yang mau aku omongin, cuma kayaknya waktunya belum tepat

Menurut kamu aku bilang sekarang aja atau nanti?

Terserah kamu sih, kalau penting lebih baik sekarang, tapi kalau gak penting-penting amat nanti aja tunggu waktu yang tepat kayak kata kamu tadi.

Sebenernya penting, kalau terlambat bisa hilang, tapi kalau buru-buru bisa ngerusak keadaan.

Semua keputusan ada di tangan kamu Rayn, pilih yang mana menurut kamu paling tepat.


"Non udah sampe" seru pak Rahmat.

Halwa pun mendongak lalu menatap sekeliling, ternyata benar ia sudah berada di depan kampusnya.

"Makasih pak" ujar Halwa sembari turun

Setelah ia turun dari mobil, dan pak Rahmat pun telah pergi menjauh, Halwa pun berucap, "Rayn mau ngomong apa sih? Jadi penasaran" cicitnya.

"Ah udah mau ujan" seru nya lalu berlari kecil supaya tidak kehujanan.

.
.

Khitbah Untuk Halwa [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang