kembali?

1K 153 16
                                    

Happy Reading:)

Tiga tahun kemudian...

"Iya iya gue pulang" seru Rayn sembari turun dari mobil, ia sempat memindahkan telepon yang semula bertengger di telinga kanan itu menjadi sebelah kiri.

"Ya iyalah! Lagian Lo gak kangen apa sama keluarga Lo?" Ujar Rafa.

"Nyokap bokap gue sering kali kesini" ucap Rayn

"Justru itu! Lo gak kasian sama mereka? Nih ya, dimana-mana itu anak yang jenguk orang tua, bukan orang tua yang jengukin anak. Durhaka Lo"

"Yee.. gue juga kan sering pulang"

"Setahun sekali kan? Pas lebaran doang"

"Ngga.. gue juga kadang pulang pas lagi libur"

"Terserah Lo deh"

"Lagian Lo doang yang dari awal gue pergi paling cerewet, baru gue tinggal ke Bandung udah galau setengah mati"

"... Gue takut Lo beneran gak normal"

"Amit-amit ya Rayn! Gue normal, gue masih suka perempuan"

"Ya siapa tau kan"

"Jadi kapan Lo bakalan berangkat?"

"Besok pagi insyallah"

"Kebangetan sampe Lo gak balik, apalagi gak Dateng ke pernikahan Zaky"

"Gue balik kalau gak ada hambatan.. gue juga gak sejahat itu sampe gak Dateng ke pernikahan sahabat sendiri"

"Gak nyangka gue beneran dinikahin itu si Resti.. kira-kira abis dia siapa?"

"Ya Lo lah siapa lagi?".

"Papa!!.." seru seorang anak kecil

"Qia ya?" Tanya Rafa yang ikut mendengar teriakkan Qia.

"Iya, udah dulu ya gue udah janji mau ajak Qia jalan-jalan"

"Okee"

"Assalamualaikum.."

"Waalaikumsallam"

Setelah mematikan ponsel dan dimasukkan ke saku celana, Rayn berjongkok ketika Qia sudah berlari kearah nya.

"Qia jangan lari..." Seru seorang wanita.

Rayn memeluk Qia, saat gadis kecil itu sudah berada di hadapannya.

"Papa kenapa baru kesini? Qia kangen" ucap Qia

"Kemarin kan papa sibuk, Qia gak nakal kan? Dengerin omongan Oma kan?" Tanya Rayn.

Qia mengangguk antusias, "Qia gak nakal kok, Qia dengerin omongan Oma" jawabnya.

"Bohong, tadi Omo teriak gak boleh lari Qia tetep lari" ujar Rayn.

Qia terkekeh, "maaf papa" ujarnya kemudian.

"Maaf sama Oma dong" ucap Rayn.

Qia melepaskan rangkulan tersebut dan menghadap ke wanita tua yang tadi berteriak.

"Maaf Oma" ujarnya.

Oma tersenyum, "Qia gak boleh lari-lari nanti jatuh" ujarnya.

"Iya Oma" jawab Qia.

"Qia udah siap jalan-jalan?" Seru Rayn.

Qia kembali sumringah, "siap! Siap!" Ucapnya.

"Pamit dulu sama Oma" perintah Rayn

Khitbah Untuk Halwa [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang