pamit

1K 137 11
                                    

Happy Reading:)

Pada akhirnya Rayn akan lebih menjauh dari Halwa, mereka yang sudah asing akan semakin asing. Rayn yang memutuskan ini, karna ia tau hidupnya bukan hanya terus menerus tentang cinta, Rayn juga ingin memenuhi mimpinya yang lain.

Motor Rayn melaju dengan tenang sampai akhirnya berhenti di depan rumah Halwa, Rayn membuka helm yang ia kenakan, menghembuskan nafas pelan sebelum akhirnya ia pun turun dari atas motor tersebut.

Rayn berjalan menuju pintu rumah Halwa, namun saat ia ingin memberi salam Rayn melihat Hanif dan Abi tengah berbincang dan tertawa bersama.

Rayn hampir ingin mengurungkan niatnya namun niat untuk berpamitan jauh lebih penting daripada perasaannya saat ini.

"Kalau gitu sama pamit dulu ya om, assalamualaikum" ucap Hanif

"Waalaikumsallam" jawab Abi

Hanif beranjak dan pergi namun ia terhenti saat menemukan presensi Rayn disana.

Rayn tersenyum, "assalamualaikum" ujarnya.

"Waalaikumsallam" jawab Abi maupun Hanif

"Rayn ya? Masuk masuk" ujar Abi mempersilahkan.

Rayn mengangguk dan masuk, begitu juga Hanif yang melanjutkan perjalanannya, saat mereka berpapasan Rayn menghentikan langkah Hanif.

"Gue rasa gue juga harus pamit sama Lo, karna mau gimanapun Lo pernah jadi guru gue.. besok gue mau ke Bandung Han.. ya Deket sih cuman kebetulan Lo ada disini sekalian aja" ucap Rayn

Hanif mengangguk, "hati-hati ya, semoga apa yang lo mau tercapai" jawabnya.

"... Dan satu lagi, seberapa jauh pun Lo pergi,  kalau takdir itu untuk Lo, tetap buat lo" lanjut Hanif sembari menepuk pundak Rayn, lalu ia pun pergi.

Rayn menatap pundak Hanif yang sudah menjauh.

"Duduk sini Rayn.." seru Abi.

Menoleh, Rayn mengangguk lalu duduk di seberang Abi.

"Ummi minum Mi.." ujar Abi.

"Iya.." jawab Ummi.

"Jadi, ada apa Rayn?" Tanya Abi

"Ah, Rayn mau ngasih ini om" ucap Rayn sembari memberikan sebuah Tote bag.

Abi mengambil Tote bag tersebut dan membukanya, "wah.. Syukron Syukron" ucapnya.

Rayn tersenyum, "sama-sama" jawabnya.

"Dalam rangka apa ini?" Tanya Abi.

"Sebenernya saya kesini mau pamit om, besok saya mau ke Bandung buat nerusin impian, jadi saya pikir kalau pergi tanpa pamit itu gak sopan, lagipula om kan guru saya" ujar Rayn.

Abi terkekeh, "guru apa? Saya denger kamu lebih banyak belajar dari Hanif" ucapnya.

Rayn tersenyum, "tetep aja, ilmu tetap ilmu saya berterimakasih banget soal itu" ujar Rayn.

"Oh ya? Kesini bukan mau temu Halwa?" Tanya Abi.

"Ngga, saya kesini murni mau pamit sama om, soal Halwa sampaikan aja salam saya" jawab Rayn

Abi tersenyum, "wah ternyata udah banyak berubah ya, sekarang lebih sopan dan dewasa" ujarnya, sedangkan Rayn hanya menanggapi dengan tersenyum

Ummi datang dengan nampan berisi satu gelas es teh.

"Rayn minum es teh kan?" Ujar ummi.

Rayn mengangguk, "apa aja Tan" jawabnya.

"Kok gak nanya dulu mi?" Tanya Abi.

Khitbah Untuk Halwa [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang