Tap
tap
tap
suara langkah kaki dengan cepat menyusuri bangunan tua, Seorang pemuda terus berlari mencari jalan keluar agar bisa bersembunyi atau setidaknya lepas dari beberapa orang yang mengejarnya.
"Jangan Lari Brengsek, Kembalikan Uangku! Dasar Bocah Sialan."umpat salah satu orang yang mengejar pemuda itu.
Pemuda itu terus berlari tanpa menghiraukan teriakan yang dia dengar, tujuan nya saat ini hanyalah kabur
Dia terus berlari dan melompat pagar, kemudian berlari lagi kearah jalan yang sepi dan melewati gang sempit, sampai akhir nya dia berhenti di sebuah lorong yang gelap untuk bersembunyi
Deruan nafas yang terengah - engah dan dada yang naik turun dengan cepat, membuat nya mengernyit karena lelah
Ya, pemuda itu kini tengah duduk bersandar di sebuah lorong sambil memegang dada kirinya, sesekali mengumpat karna kesal
"Argh.. dasar jantung sialan. kau selalu saja menyiksaku dengan hal ini,
Sudah bagus kepalaku tidak berulah"kenapa malah kau yang berulah" kesal pemuda itu sambil mencengkram dada nya.
Pemuda itu mencoba mengatur nafasnya, sesekali dia batuk untuk meringan kan sesak nya.
"Kemana perginya bocah sialan itu?
Cepat sekali menghilang nya" kata salah satu dari orang yang mengejar pemuda itu."Sudahlah, biarkan saja anak nakal itu pergi! kita biarkan saja dia lolos kali ini,
Lain kali tidak ada ampun baginya"Ingatlah! dia hanya bocah ingusan,
Ayo kita pergi!" sahut salah satu dari mereka dan berlalu meninggalkan tempat itu.Sementara pemuda itu masih terus berusaha untuk mengatur nafasnya agar tidak lagi sesak. Setelah dirinya sudah membaik dan suara orang yang mengejarnya sudah tidak lagi dia dengar, pemuda itu memutusman untuk keluar dari tempat persembunyian nya.
"Yes akhirnya mereka menyerah juga" ucap nya, kemudian membuka amplop yang membuatnya di kejar kejar oleh mereka.
"Wah.. orang tua itu memang kaya, tck uang nya banyak sekali..., dengan begini barang ini bisa ku jual lagi pada orang lain dengan harga yang lebih tinggi" ucap nya dengan senyum licik.
"Dasar orang tua, seenak nya saja mengataiku bocah ingusan, aku ini sudah besar bahkan usiaku sudah 18 th sekarang, bagai mana bisa dia mengatakan seperti itu, menyebalkan
"Aku ini seokjin, Si pria tampan yang sangat cerdas you know?" gerutu pemuda bernama seokjin, karena tidak terima di katai bocah ingusan.
Setelah nya, seokjin pergi dari sana sambil mengibas kan uang di tangan nya.
"Hyung pasti senang, karena aku berhasil menipu si tua bangka itu" kata seokjin yang berjalan sambil melompat seperti anak kecil.
Yuks ramein baca, vote and koment, semoga suka sama cerita nya ya 😀
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Go✅
FanfictionAku menyayangi kalian hyung,tolong lihat lah aku yang selalu menunggu kasih sayang mu,apa aku harus pergi dulu baru kau akan menyayangiku. Nggak usah baper, cuma cerita di luar nalar 😁