▪︎Chapter 31: INGIN BERTEMU▪︎

424 50 21
                                    


     Halo halo. Aku cuma mau bilang, makasih banget buat yang udah mau baca work ini sampai di chapter ini. Semoga ceritanya masih bisa kalian nikmati ya.

     Makasih juga yang udah rajin menuhin kolom komentar huhuhu saranghae pokoknya mah. Jangan bosen-bosen! ❤

     Nih, dapet love juga dari Mas Bobby.

~~~~~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~~~~~

      "Oh, ini yang katanya ada urusan makanya nggak bisa jemput anak sendiri?" Melati melirik lelaki di sampingnya yang tengah mengulum sendok plastik bekas ice cream di mulutnya, sambil sesekali berdecak kesal pada lelaki itu.

     "Ya, emang ada urusan kan. Mas Jian nggak bohong, Mel." Ujar Ziandra melakukan pembelaan terhadap dirinya sendiri.

     Melati kembali mendengus. "Iya, jemput Mas Bobby di bandara urusannya."

     Ziandra kembali terkekeh, tak membalas lagi ucapan Melati dan kembali fokus pada wadah ice cream di hadapannya, sambil sesekali menyuapi untuk Mentari.

     "Ibu ndak suka ya Om Gulali udah pulang? Daritadi ngomel terus." Tanya Mentari polos.

     "Bukan gitu, sayang." Jawab Melati. "Ya, abisnya ayahmu sama Om Gulalimu ini nggak kasih tau Ibu kalau mau pulang. Ibu kan panik jadinya, pas tau Tari udah dijemput."

      Kali ini sebuah tangan dengan ukuran cukup besar mendarat di puncak kepala Melati dan dirasakannya mulai mengusak pelan. "Maaf deh. Tadinya abis beli makanan, aku mau langsung kasih tau kamu. Eh, kamunya udah dateng duluan."

     "Ih tau, Melati masih mau ngambek aja."

     "Malu sama Tari Mel, masih demen pundung aja kayak dulu." Cibir Ziandra, diikuti tawa dari Mentari yang ikutan gemas melihat ibunya memanyunkan bibir seperti tingkahnya jika ia sedang merajuk. "Ibu mirip banget sama Tari kalo lagi kayak gitu, hihihihi."

     "Ih, kok Tari ikut-ikutan ngeledek Ibu sihhh."

     Mereka bertiga -Mentari, Ziandra, dan Bobby- yang duduk mengitari meja kafe tersebut tergelak melihat Melati yang masih memasang bibir manyunnya sampai ponsel milik Ziandra berbunyi.

     "Oh, udah siap? Oke. Kita kesana."

     Ziandra mengakhiri obrolan singkat itu, kemudian kembali beralih pada tiga lainnya. "Dika bilang, makanan udah siap. Udah bisa ke rumahnya. Yuk."

     "Hah? Dalam rangka apa?" Tanya Melati heran, mengikuti langkah ketiganya yang sudah berjalan menuju mobil.

     "Penyambutan kedatangan Bobby kembali ke Semarang, dong." Jawab Ziandra enteng, sembari membukakan pintu di samping kemudi. Melati sudah hendak memasuki pintu tersebut sampai Ziandra menghalanginya dengan tangan. "Untuk Tari. Kenapa kamu yang masuk?"

Secret Of Flower [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang