"Emangnya bisa disebut sayang kalau cuma satu orang yang berjuang?"
Vanya muak sama semua cewek yang seakan rela diperbudak oleh cinta. Seakan rela disakiti atas nama cinta. Padahal, menurut Vanya itu bukan cinta, tapi bodoh. Menurut Vanya, semua co...
Absen sesuai tokoh kesukaan kalian di cerita UWUPHOBIA yuk!
Siap untuk ramaikan komentar setiap paragraf di chapter ini? Selamat membaca ❤️
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
REGAN menatap langkah Alister yang menjauh meninggalkan Vanya. Tingkah temannya itu begitu mencurigakan. Lelaki itu dengan perlahan mengikuti langkah Alister.
Alister tampak menemui seorang gadis yang kini tengah mengenakan dress berwarna biru. Sosok itu memeluk Alister dengan begitu erat. “Chik, kenapa?”
Gadis bernama Chika itu menatap Alister dengan begitu lekat. “Aku mau kita balikan. Aku masih sayang sama kamu. Sekarang, aku sadar kalau kamu yang aku butuhin, Al.”
Alister menatap Chika dengan penuh kebimbangan.
“Al, tolong kasih aku kesempatan sekali lagi. Aku tahu dulu aku pernah nyakitin kamu, tapi sekarang aku janji nggak bakalan ngulang kesalahan yang sama lagi. Aku nggak sanggup tanpa kamu, Al.” Gadis itu kini menangis.
Alister menarik napas berat, menyeka air mata yang mengalir di pipi gadis itu. “Chik, jangan nangis gini, dong. Kamu, kan, tahu aku paling nggak bisa lihat kamu nangis? Aku juga masih sayang kamu, Chik, selalu.”
“Jadi, kamu mau kasih aku kesempatan lagi?” tanya Chika, Alister menganggukan kepalanya.
“Tapi, hubungan kamu sama Vanya gimana?” Chika kini menatap Alister dengan bingung.
Alister terkekeh sambil menggelengkan kepalanya. “Nggak usah dipikirin, aku nggak pernah suka apalagi sayang sama Vanya.”
Regan hanya menatap Alister dan Chika dari kejauhan. Regan sangat mengetahui siapa sosok Chika dan bagaimana berartinya gadis itu di dalam hidup Alister. Chika adalah kekasih pertama Alister yang benar-benar lelaki itu cintai. Akan tetapi, dahulu Chika berselingkuh.
Dan sejak itu, Alister memutuskan untuk bergonta-ganti pasangan. Karena sejujurnya, perasaannya hanyalah untuk Chika.
Regan berjalan menghampiri Rehan dan Doni. Namun, matanya tertuju ke arah seorang gadis di seberang sana. Gadis itu tampak memegangi kepalanya, wajahnya sangat pucat. Tak berapa lama, gadis itu pingsan dan jatuh tersungkur.
Hal itu membuat beberapa orang berteriak heboh dan menghampirinya. “Vanya!”
Gita yang tengah bersama Gara menatap gadis itu dengan kaget. “Vanya kenapa?”
Akan tetapi, dengan cepat Regan berjalan dan memasuki kerumunan itu.
“Minggir!” sentaknya, membuat semua orang yang semula menghampiri Vanya kini menjaga jarak. Tatapan Regan terlihat begitu khawatir, ia langsung membopong tubuh Vanya ke dalam mobilnya.