Siap untuk lanjut membaca cerita tentang Regan dan Vanya?
Absen sesuai inisial nama depan kalian, yuk!
Siap untuk ramaikan komentar setiap paragraf di chapter ini? Selamat membaca ❤️
“Kadang nggak semua orang akan bener-bener peduli sama masalah lo. Jadi, buat apa ngumbar masalah ke orang banyak?”
SETELAH itu, Regan mengantar Vanya ke rumah Gita. Setelahnya, ia kembali ke rumahnya. Lelaki itu memasuki kamarnya dan segera mengganti baju seragam yang sudah ia gunakan sedari pagi itu. Ia menarik napas sejenak sambil menatap langit-langit kamarnya.
Sebuah senyum mengembang di bibirnya, apa yang terjadi hari ini seakan menjawab semua pertanyaan di benaknya tentang Vanya akhir-akhir ini.
Tentang Vanya yang menjauh, tentang Vanya yang tiba-tiba berpacaran tentang Alister, tentang Vanya yang seringkali ia temui sedang menangis, dan berbagai hal lainnya tentang Vanya. Namun, kini semua kegelisahannya sudah terjawab. Ia kira, saat itu Vanya akan benar-benar menjauhinya hanya karena merasa Regan sudah luluh dan berhasil Vanya jadikan target berikutnya.
Namun, ternyata semuanya hanyalah kesalahpahaman.
Tentang Regan dan Rere yang ternyata adalah sepasang kakak beradik.
Dan semua hal itu berhasil membuat Regan tersenyum-senyum sendiri malam ini.
Regan memutuskan untuk memejamkan matanya dan tertidur, tetapi sebuah notifikasi yang masuk di ponselnya membuatnya mengurungkan niat itu. Ia mengambil ponselnya dan segera membuka notifikasi yang masuk.
Vanya: Gan, makasih banyak ya. Tolong, jangan bilang ke siapa pun tentang hal yang lo tahu malem ini karena nggak ada yang tahu tentang ini selain lo. Bahkan, Gita sama Yori juga nggak tahu.
Vanya: Please, jangan kasih tahu siapa-siapa ya?
Regan menarik napas sejenak. Entah, ia hanya kagum pada Vanya yang bisa sangat terlihat ceria dan bahagia di depan banyak orang.
Bahkan, jika orang-orang menghujat Vanya adalah selebgram yang hanya menjual drama, menurut Regan gadis itu jauh dari kata-kata tersebut.
Ia justru menutupi luka di dalam hidupnya dan memakai topeng kebahagiaan yang diperlihatkan pada banyak orang.
Vanya: Regan, kenapa diread doang sih? Janji ya jangan kasih tahu siapa-siapa?
KAMU SEDANG MEMBACA
UWUPHOBIA
Novela Juvenil"Emangnya bisa disebut sayang kalau cuma satu orang yang berjuang?" Vanya muak sama semua cewek yang seakan rela diperbudak oleh cinta. Seakan rela disakiti atas nama cinta. Padahal, menurut Vanya itu bukan cinta, tapi bodoh. Menurut Vanya, semua co...