"Lukita buat gue, ya, Ka?"
Jenaka yang sedang menjelajahi sosial media lantas menjatuhkan atensinya pada laki-laki yang hari ini topinya diputar ke belakang. Namanya Sagara. Jenaka dan teman-teman yang lain menyingkatnya menjadi Aga.
Alis Jenaka bergerak naik. "Ngapain nanya ke gue, Ga?"
Tersungging senyum tipis di bibir Sagara. Ia melepas topinya sebentar untuk menyisir rambutnya ke belakang lalu kemudian memakainya kembali.
"Takutnya lo nggak rela temen tapi mesra lo gue gebet," jawab Sagara.
Jenaka tertawa sumbang. "Apaan, sih, Ga? Deketin, mah, deketin aja kali. Tapi kalau dia nggak mau, jangan dipaksa," pungkas Jenaka, sambil atensinya tertuju pada Lukita yang duduk bersama teman perempuannya.
Sagara memandang Jenaka yang matanya sibuk memperhatikan Lukita. Jenaka adalah laki-laki yang selalu menjadikan Lukita sebagai keperluannya. Seperti, 'gue mau ke rumah Ita dulu bentar' atau 'gue perginya sama Ita' dan sebagainya. Meski nama Lukita sempat menjadi opsi kedua ketika ada perempuan yang Jenaka sebut pacar. Tapi akhir-akhir ini semuanya kembali seperti semula. Surat dan perangkonya.
Dari sudut pandang Sagara yang selama ini berada di kelas yang sama dengan sepasang teman tapi mesra itu, Sagara lama-lama muak. Memang harusnya tidak perlu. Bukan urusannya. Tapi Sagara ingin memperjelas bahwa perasaannya harus dibawa kemana.
"Woi! Sepi banget!"
Atensi Jenaka dan Sagara kini terjatuh pada satu laki-laki yang baru saja bergabung sambil menggebrak meja kantin. Mengisi hening di antara Jenaka dan Sagara. Namanya Pradipa.
"Lo gebrak meja es teh gue tumpah, ya, sialan," sungut Jenaka.
"Es teh lo aja yang kagetan," sahut Dipa.
Sagara tiba-tiba berdiri. "Udah, ya. Gue cabut," katanya.
Kepala Dipa mendongak. "Mau kemana lo? Gua baru sampe ini," katanya.
Entah karena apa, jantung Jenaka berdebar. Ia tiba-tiba panik tanpa tahu sebabnya. Matanya lurus memandang Sagara. "Lo mau gebet sekarang?"
Sagara tertawa. "Kalem, Ka. Gue mau ke tukang fotokopi. Udah, ya, cabut gue."
---
"Tali sepatu, tuh, Ta."
Suara Sagara menginterupsi Jenaka yang masih duduk di kursinya. Matanya langsung tertuju pada tali sepatu kets Lukita. Perempuan itu baru saja bediri, dan Sagara yang duduk di belakang bisa-bisanya sadar kalau tali sepatu Lukita terlepas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Comedy Romance (END)
FanfictionTertipu oleh segala jalan cerita komedi romansa. Lupa bahwa komposisi jatuh cinta tak hanya hal baik. Namun juga dihadiri pelik. ©2020, by loeysgf.