Chapter 56🌈

5 0 0
                                    

Temani aku sebentar saja, walau aku butuh kamu selamanya

~Olly Risfa Ardianto~

Hati Olly teriris saat mendapat bahwa Bagas koma dirumah sakit. Penopang saat ia sedang jatuh sedalam dalamnya. Bagas yang membantunya saat semuanya jauh dan berdiam dengan seribu alasan seperti tidak tahu dengan keadaannya. Ini bukan waktu untuk tidak tepat untuk mempedulikan perkara itu,ia hanya ingin bagas sembuh dan jauh dari kata pergi selamanya. Olly melipat tangannya untuk mendapat kehangatan. Setelah mendapat kabar itu pulang sekolah Olly sudah berada dirumah sakit. Olly masih menyempatkan sekolah namun pikirannya sudah terisi dengan Bagas yang terbaring lemah dirumah sakit. Olly termasuk mudah menangis. Termasuk saat orang terdekatnya mendapat kecelakaan seperti saat ini. Dulu sewaktu Bagas menolong Dorina hanya tersenggol ia sudah menangis, apalagi Bagas dalam seperti ini membuatnya tidak mampu berkata-kata lagi. Bagas sudah  dianggap seperti teman sekaligus saudaranya sendiri

Larasati juga tidak bisa membuka suaranya lagi, air matanya terus  mengalir membasahi wajah cantiknya. Hari ini Larasati meninggalkan pekerjaannya demi menjaga Bagas, sejak tadi ia memeluk Olly yang sesengukan diperlukannya. Kedua wanita itu sama-sama orang penting dihidup Bagas. Larasati tidak peduli dengan jadwal rapat nya hari ini. Kesembuhan anak semata watangnya yang lebih penting daripada semua pekerjaannya. Dalam setiap Isak tangis disertai dengan doa yang tak kunjung putus harapan. Larasati baru saja mendapat kabar buruk ini pagi. Geng Biru tidak mau jika larasati harus menangis semalaman jika mendapat kabar keadaan Bagas sejak malam tadi

Luka Bagas yang cukup parah membuat dokter harus mengoperasinya. Tusukan pisau yang berada diperutnya juga butuh pemulihan itulah yang membuat Bagas belum sadarkan diri sampai saat ini. Darahnya yang terbuang begitu banyak membuat dokter kewalahan dengan kondisi Bagas yang sangat lemah. Tetapi dokter juga sangat tau jika Bagas tidak segera dioperasi nyawanya akan melayang. Sejauh ini Bagas tetap memejamkan matanya. Larasati dan Olly belum diperbolehkan untuk melihatnya kedalam. Jadi hanya dokter dan perawat saja yang menyentuhnya. Sesekali anak biru mengintipnya dari depan pintu. Anak biru jugalah yang akan menjaganya selama Bagas dirumah sakit itu sudah tugas mereka

"Tante, Bagas akan baik baik saja kan hiks..."isak Olly

Larasati menghapus air mata Olly"Iya sayang. Bagas akan baik-baik saja. Kamu doain Bagas ya. Tante percaya kok Bagas anaknya kuat,"kata Larasati meyakinkan Bagas akan selalu baik-baik saja

Larasati senang dengan Olly yang begitu dekat dengan Bagas. Perempuan ini sangat mengkhawatirkan anak semata wayangnya yang terbaring lemah dirumah sakit. Namun kekhawatiran itu Bagas tidak tau. Padahal jika ia tau perempuan yang ia cintai mengkhawatirkannya ia akan senang. Larasati mengetahui isi hati anaknya. Larasati masih setia memeluk Olly, ia juga senang bisa sedekat ini dengan Olly calon menantu idamannya sejak dulu.  Larasati sangat menyukai kedekatan ini

"Tante jangan sedih lagi. Nanti tante sakit. Olly juga yakin Bagas bakal cepat sembuh kok,"ucap Olly berusaha menutupi kesedihannya

"Makasih ya sayang. Tante gak akan sedih. Bagas akan sembuh,"kata Larasati

Raka sejak tadi berada didekat keduanya juga mengetahui kedua perasaan wanita itu sangat terpukul. Raka tidak bisa menjaga Bagas dengan baik. Ia juga takut jika Larasati akan memarahi Bagas. Raka tidak mau selepas Bagas sembuh akan mendapat teguran hebat dari Larasati, walau itu memang sebuah bentuk  kasih sayang. Raka juga tidak mau hanya Bagas menanggung resiko dari semua kesalahan ini. Raka tau jika Larasati akan terus memaksanya keluar dari geng Biru. Dibalik hebatnya Biru ada Bagas sebagai pemimpin hebat yang  mampu memimpin Biru sebaik mungkin. Raka berdoa setulus mungkin untuk kesembuhan Bagas

Olly ingat hari ini, hari pertamanya bekerja dicafe Bagas. Namun ia menolak pergi kesana ia harus melihat kondisi Bagas, memastikan Bagas akan tetap ada, itu sebabnya ia menunggu Bagas membuka matanya. Olly sadar ia berhutang banyak sejak bertemu dengan Bagas. Ia harus berdoa untuk dapat membalasnya hanya itu jalan untuk Bagas sembuh

Epiphany Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang