Chapter 55🌈

2 0 0
                                    

Malam ini geng IRSA bersiap untuk melalukan aksi nya, dengan meluncur dijalanan. Sesuai ucapannya dengan Bagas, kehebatan sang Luki baku hantam kerat menjadi andalan digeng IRSA. Luki tidak mengajak geng lain, ia mengenal jauh kemampuan Bagas dalam perkelahiannya selama ini. Bagi Luki cukup hanya beberapa pukulan saja Bagas akan menyerah. Luki akan menunjukkan esktensinya dengan melawan Bagas menurutnya lemah dan pantas untuk dinjak-injak. Sebagai ketua geng yang patut dipuji dan diandalkan Luki akan menggetarkan basecamp BIRU yang baru. Luki  sudah tidak dapat mengontrol emosi nya, melihat Bagas semakin dekat dengan mantan kekasihnya

Base ball yang menjadi senjata utama, trisula, clurit, dan beberapa alat yang lain akan menjadi pendampingnya. Ikatan kepalanya sudah ia pakai. Motor nya akan mengantarnya kejalanan, mereka sudah menanti geng BIRU dijalan saat ini.  Strategi mutlak sudah mereka susun sesuai imanajisa yang akan menjadi realita dari buah kekompakan siraja singa yang haus dengan perlawaanan dengan Bagas. Semua ia harus puaskan malam ini, beberapa diantara anak IRSA sudah tahu jika Luki sangat membenci Bagas. Saat ini kebenciannya bertambah dua kali lipat. Otot Luki yang kekar khas mata elangnya membuat semua anak IRSA  percaya jika ketua geng mereka pantas mendapat jabatan itu

Luki mengeraskan rahangnya. Saat Bagas datang Luki spontan mengepalkan tangannya. Sudah beberapa menit anak IRSA menunggu mereka"Cihh. Akhirnya datang juga lo,"Luki berdecih

Bagas tampil"Iya, kenapa?"

"Bagus! Ini yang gue tunggu. Dan satu lagi gue mau buat perjanjian sama lo. Kalo gue menang lo jauhin Olly,"ucap Luki

Radit sepertinya kebingungan"Jadi Sem selama ini Olly sama Bagas gitu?"tanyanya

"Lo diam aja. Gue gak tau. Ini mau tawuran bukan sesi pencarian Olly,"jawab Sem

"Gue gak bakal jauhin Olly sampai kapan pun. Itu bukan hak lo lagi. Olly hanya mantan kekasih lo, bukan cewek lo. Lo udah lepas Olly setelah itu lo tunangan. Dan Om Hadinata juga yang mecat Olly dari sekolah? Segitu tidak berharganya Olly buat lo, sampe lo bertindak semau nya. Lo punya otak gak sih? Sekarang lo minta gue buat jauhin Olly? Sorry man itu bukan gue yang pantas jauhin Olly,"

Luki terdiam saat bagas mengatakan perkataan yang belum dapat ia ketahui dari akal sehatnya.  Penuturan bagas benar atau tidak. Apakah Hadinata turun tangan dengan kejahatan dibarengi dengan pikiran kotornya? Luki belum tau jika nanti perkataan Bagas adalah kebenaran yang ia dapatkan, ia akan segera melepas cincin tunangan nya yang mengotori jari bersihnya

"Gak usah sok tau!"hardik Luki

"Gue memang tau. Karna gue selalu mencari tau,"

Dengan jawaban Bagas membuat Luki ingin menghabisi Hadinata. Ia mengingkari janji nya dengan Luki. Luki hafal benar perjanjian nya saat itu, namun kepicikan Hadinata sama sekali tidak bisa ditebak. Otaknya aktif untuk berbuat jahat. Matanya segar melihat segala jalan kebusukan. Jika Luki tau ini semua ulah Hadinata ia mungkin menahan Olly untuk tidak bersekolah di SMA Bakti. Keterlambatan yang belum ia ketahui sudah mendahuluinya.
Bukan Hadinata sasaran yang Luki incar malam ini melainkan Bagas yang didepannya lah mangsanya

Bugh

Satu tendangan mendarat diwajah Bagas. Tidak mau kalah Bagas membalas tendangan Luki tersebut

"Maju!"teriak Bagas kepada semua anak BIRU

Mereka semua saling beradu kekuatan, dijalanan yang sepi. Jauh dari sentuhan para pengguna jalan mereka saling pukul memukul. Tonjok menonjok. Kekuatan mereka seimbang, jumlah anggota mereka juga seimbang. Membuat mereka sama-sama sulit untuk menentukan siapa yang menang dan siapa yang akan kalah. Alat yang digunakan Bagas  juga sama dengan Luki, sebuah base ball

Epiphany Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang