Chapter 65 🌈

14 1 0
                                    

Selimut Olly menjadi teman tidurnya sepanjang malam. Olly tidak ingin bangun pagi ini, matanya sudah terbuka, namun eraian air matanya belum berhenti membanjiri wajahnya. Sudah berapa kali Dorina tidak pernah berhenti membujuk untuk makan namun Olly selalu menolaknya. Disaat seperti Dorina tidak mau meninggalkan Olly sendirian. Dorina sebenarnya ingin bekerja hari ini namun jika Olly ditinggalkan seperti ini Dorina takut Olly akan bertingkah tidak sewajarnya.

Sekali lagi Dorina memasuki kamar Olly"Sayang, ini ada titipan dari teman kamu,"ujarnya membawa sebuah boneka doraemon kesukaan Olly

Olly tetap memalingkan wajahnya"Iya ma,"jawab Olly tanpa melihatnya

Dorina kembali keluar lagi, mungkin Olly akan sulit makan lagi sama seperti ia kehilangan Wiliam. Ini bukan mimpi Olly, ini sudah terjadi semua benar-benar diluar diluar akal. Bahkan mentalnya tertekan untuk sabar. Olly ingin menyoraki seluruh ruangan apartemen Bagas saat ini, jika ia dapat mengulang waktu kembali Olly tidak se egois dulu. Ini tidak adil ketika ia hendak sayang kepada orang kenapa Bagas malah pergi.

"Gas, hikss lo jahat gas. Gue benci lo pergi,"isak Olly

Dorina datang kembali"Sayang, diluar ada teman-teman kamu. Keluar yuk,"

"Gak ma. Olly gak mau keluar. Suruh masuk aja kalo penting,"ucap Olly

Dengan wajah sendu Dorina keluar kamar. Ia menemui teman Olly yang sedang berkunjung kerumahnya. Sabar, begitulah kata yang timbul didalam hati Dorina saat melihat keadaan Olly selama kepergian Bagas. Berat bagi Dorina jika melihat anak gadisnya yang sepertinya begitu sedih kehilangan Bagas. Sekuat tenaga Dorina membujuk Olly untuk makan, minum bahkan kesekolah.

"Ly, kita ke bandara yuk. Andre bentar lagi akan pergi ke Belanda,"ajak Raka

"Lo serius?"ucap Olly meyakinkan ucapan Raka itu benar

"Iya. Lo siap-siap ya kita kebandara,"ujar Andre

Dengan cepat Olly bangun lalu merapikan dirinya. Diruang tamu geng BIRU sudah siap siaga menunggunya sejak beberapa menit yang lalu. Olly tidak percaya jika sahabatnya akan pergi juga. Olly harus melihatnya pergi, Andre adalah sahabatnya sejak dulu. Olly tidak bisa melihatnya jika benar-benar pergi juga

☀️☀️☀️

Andre menghadap Olly yang sudah berada didepannya. Andre akan berangkat hari ini ke Belanda sama seperti perkataan Timoti ayahnya. Ini tugas yang harus ia selesaikan. Kehadirannya tidak pernah ia duga sebelum nya saat ia kembali ke Jakarta. Semua yang Andre lakukan hanyalah sebuah tiba-tiba dan tidak akan pasti, begitulah pemikiran Olly saat melihat Andre kesekian kalinya dibandara. Jelas Andre pergi disaat ia butuh pendengar yang baik. Olly tidak suka setiap keputusan Andre meninggalkan dirinya tanpa ada persetujuan

"Jadi ini yang lo mau. Lo akan pergi juga? Lo jahat ndre disaat Wiliam pergi lo juga pergi. Disaat Bagas pergi lo juga pergi. Gue benci lo,"ucap Olly

Bagaimana hati kecil Andre melihat gadis didepannya sesenggukan "Maafin gue ly. Gue gak niat buat ninggalin lo. Ini semua udah direncanakan seminggu yang lalu. Gue gak tau kalo bagas pergi ninggalin kita. Maafin gue,"jelas Andre

Olly melihat Raka, Indra dan Udin yang berada dibelakangnya. Olly tidak tau jika ketiganya masih mau berteman kepadanya atau akan meninggalkannya lagi?"Trus lo tega ninggalin gue gitu sendiri hikss... disaat gue benar-benar harus sendiri, lo akan pergi?"

Andre menarik Olly kedalam dekapannya, ia tidak peduli dengan Timoti dan ibunya melihatnya memeluk Olly. yang penting gadis itu tidak menangis lagi didepannya "Lo gak akan sendiri. Gue bakal selalu berdoa buat lo. Lo gadis yang kuat yang tercipta untuk selalu tegar,"bisik Andre

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 06, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Epiphany Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang