Bagas menggendong Olly untuk keluar dari gubuk tersebut. Hari sudah menjelang malam. Olly masih menangis dipunggung Bagas. Punggung yang ia lihat bukan punggung Luki.
Andre melihat keduanya sangat dekat. Perlahan Andre mengikutinya jejak keduanya menuju luar. Mereka sampe diluar. Ditemani segerombolan anak BIRU yang membawa alat.Bagas menurunkan Olly diatas jok belakangnya. Bagas memakaikan Olly dengan jaket BIRU gengnya. Bagas membawanya menuju rumah Olly. Diatas jok Olly menenggelamkan wajahnya dipunggung Bagas. Olly masih ingat saat Gladis hendak membunuhnya. Beberapa menit lagi jika Bagas tidak datang mungkin, nyawanya sudah tidak ada lagi
Bersyukur Bagas masih ada sebagai seseorang yang mampu menemani nya, menguatkan nya dan melindunginya saat semuanya hampir menenggelamkannya. Benar-benar harinya sangat kacau hari ini sama seperti kekacauan keluargnya
Olly turun dari atas motor Bagas. Bagas memarkirkan sepeda motornya, begitu juga semua anak BIRU. Bagas menuntun Olly masuk kedalam rumahnya karena tampak lemah begitu juga Andre yang masih setia mengikuti mereka dari belakang
Olly melihat beberapa koper diteras rumahnya, saat ini Dorina yang duduk diteras rumahnya"Ma, kenapa semua koper ini diluar?"tanya Dorina
"Hikss...rumah kita disita bank nak. Mama gak tau kalo papa punya utang dulu,"jelas Dorina lalu memeluk Olly
Olly sudah lelah, ia tidak mampu menangis lagi. Beban ini sudah dapat membanjiri otaknya ia pingsan dipelukan Dorina"Olly kamu kenapa?"tanya Dorina lalu membaringkan Olly dikursi teras rumahnya
Dibantu Bagas. Dorina mulai mengusap usap minyak kayu putih disekitar hidup Olly"Sini tante. Biar Bagas aja,"sela Bagas
"Olly bangun nak. Jangan gini, kalian bawa Olly darimana kok rame- rame?"tanya Dorina khawatir
Bagas tidak mau menambah beban Dorina, ia terpaksa harus berbohong"Jalan-jalan tante,"bohong Bagas
"Makasih ya nak, Bagas,"ujar Dorina
Maaf tante Bagas harus bohong batin Bagas
"Maaf tante. Bagas, mau nanya tante Dorina sama Olly tidur dimana malam ini?"tanya Bagas
Dorina menghapus air matanya"Tante gak tau nak. Tante, gak punya rumah lagi. Uang juga tante gak punya kalo mau ngontrak,"tutur Dorina
"Ya udah tante sama Olly tenang aja. Gimana kalo tante tinggal diapartemen saya,"kata Bagas
"Tante gak punya uang nak. Tante juga gak mau ngerepotin kamu terus,"
Olly belum juga sadar, mungkin efek Olly capek seharian
"Gak papa tan. Mau ya tante, nanti barang-barang tante. Biar kita yang antarin. Semua geng BIRU bakal bantu tante sama Olly. Tante gak usah segan buat minta tolong sama kita. Apa pun itu, semampu kita bakal bantu tante kok,"jelas Bagas
Dorina terharu melihat Bagas yang begitu baik dengan keluarganya"Makasih ya nak. Tante gak tau kapan tante bisa balas kebaikan kamu yang sangat banyak sama Tante,"ucap Dorina
"Sama-sama tante,"kata Bagas
Bagas memerintah semua anggotanya untuk mengangkut barang-barang Dorina dan Olly untuk dibawa keapartemen Bagas. Hingga semua benar-benar tidak tertinggal. Jumlah mereka yang banyak mampu mengangkut semuanya
Dorina tidak tau jika rumah yang ia tempati sejak kelahiran Olly harus ia tinggalkan. Banyak kenangan didalamnya namun harus hilang setelah suaminya sudah pergi jauh dari nya. Kehangatan dikeluarganya berganti dingin. Dorina hanya mempunyai Olly sebagai teman bertukar pikiran yang harus ia jaga dan syukuri anugerah kandungannya tidak sia sia mendampinginya. Saat sulit masih ada teman Olly yang berbaik hati meolong mereka
KAMU SEDANG MEMBACA
Epiphany Of Love
Fiksi RemajaEpiphany of Love menceritakan tentang kisah cinta antara sepasang insan yang memiliki sifat berbeda. Olly terkenal dengan sifat berani dan tegas, sedangkan Luki selalu dingin dan misterius sejak mengalami masa lalu kelam. Meskipun begitu, Olly berha...