Chapter 86 🌈

16 0 0
                                    

Everything will be fine without him

      ~Olly Risfa Ardianto~

Tepat dihadapan Olly,  semua geng IRSA melihat dirinya sedang menunduk. Malam ini entah mengapa perasaan Olly tidak enak. Luki membawanya ke markas IRSA, disana Olly melihat Tasya bersama Kristina   duduk. Lalu mengapa dirinya yang dipaksa berdiri untuk menjelaskam semua yang seharusnya dianggap selesai?. Tidak bisa, Olly harus diam. Olly tidak ingin kembali masalah yang sama terulang diwaktu yang sudah lewat

"Ayo bilang kenapa  geng kita yang dituduh pembunuh ketua geng BIRU!  lo pasti tau! "titah Luki memegang pundak Olly.  Olly diam membisu, dengan pikiran tenang ia memberikan diri menatap semua anggota IRSA

"Gue gak tau. Raka tidak pernah cerita apapun sama gue,"jawab Olly

"Bacot! lo kalo bohong kayak pecundang. Banyak bohongnya!"lagi-lagi Luki menuduhnya dengan tidak sewajarnya

"Udah ki, Olly udah jujur. Jangan dipaksa, "sela Andra menenangkan Luki

"Jujur apanya. Pecundang seperti dia harusnya ikut musnah sama seperti bangsat, anak setan dirumah sakit, "maki Luki semakin emosi

Olly menesteskan bulir matanya, wajahnya merah padam. Olly sudah sejak tadi menahan amarahnya"Bagus juga gue ngelepasin orang yang emosian kayak lo. Kenapa sejak dulu gue gak sadar kalo manusia gak punya hati kayak lo pantas untuk ditinggalkan. Sorry gue gak punya waktu buat ngomong dengan orang yang gak punya hati. Terima kasih, "secepat kilat Olly meninggalkan base camp IRSA

Tersadar akan ucapan Olly,  Tasya segera berlari mengikuti jejak Olly yang belum jauh dari pandangannya. Sebelum Olly benar-benar jauh. Luki ikut mengejarnya. Bodoh sih jika dirinya tidak bisa berbohong,  Luki sangat merindukan gadis kecil itu. Sosok gadis yang membuat dunianya berubah menjadi lebih berwarna,  berubah membuat dirinya tidak bisa jauh dari Olly

Tunggu,  Olly berhenti tepat didepan geng motor yang berstelan hitam dengan corak BIRU. Luki tidak buta ia melihat Raka duduk diatas motor sportnya.  Raka turun dan menghampiri Olly. Raka menghapus bulir mata Olly, mata sayup Olly merah. Raka jujur ia tidak bisa melihat gadis yang didepannya menangis. Ia sadar Olly sedang terluka, spontan Raka menarik Olly kedalam dekapannya. Didada bidang Raka, Olly menangis sejadi-jadinya. Olly takut jika nantinya Luki melukainya kembali,  sampai sini Olly sudah mengenal sifat buruk Luki yang selama ini tersembunyi.

"Gini amat ya, ngontrak dibumi.  si Bos yang uwu,  rakyat semakin ambyar,"ucap Udin mengelus wajahnya kasar

"Situ jomblo ya din?"sahut Indra membuka jaketnya

"Iya nih, gak ada niat buat nyariin gue jodoh?. Gue gak mau pacaran gue mau langsung nikah biar gak ada acara rindu lagi,"Udin benar-benar dengan kesendirian ini

"Sama nih din, gue juga single, "balas Indra

Diujung sana Luki mengepalkan tangannya. Dibelakang Luki semua geng IRSA mempersiapkan diri untuk segera menyerang geng BIRU mereka sadar tidak sepatutnya geng BIRU datang dengan sembarangan ke sekitar markas mereka. Mereka juga melihat Raka memeluk Olly, apapun kesalahannya mereka tidak akan pernah memaafkan itu. Lantas Andra yang selalu menggunakan kepala dinginnya memberika kode untuk Raka meninggalkan area mereka. Raka pintar ia menerima masukan dari Andra,  Raka mundur mengajak Olly untuk menjauhi Luki. Namun sayang Raka terlambat Luki mengejarnya.

Epiphany Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang