Chapter 17- Informasi Otniel

293 68 0
                                    

Chapter 17
Informasi Otniel

Intensitas kelas malam kembali berlangsung. Liburan pendek yang cukup memberi efek segar pada Seana. Tapi intensitas malam itu kembali riuh. Karena semua penghuni kelas malam menanyakan kedekatan Rexilan yang mengikuti Seana hingga rumah.

"Jadi ... hanya untuk menjagamu?" seru Intan pada akhirnya. Seana menjelaskan semuanya. Tapi ia tidak menjelaskan bagaimana seorang Urk membawanya pergi.

Untunglah, pertanyaan tidak terlalu berlanjut. Sembari mengobrol mereka terus melakukan aktifitas belajar-mengajar seperti biasa. Bahkan Seana baru teringat, jika ia bisa menghadiri kelas siang senin pagi tadi.

Dia hanya menghela napas. Mencoba meyakinkan diri bahwa ia bisa pergi minggu depan. Keseriusan yang semula tercipta dikejutkan oleh pintu geser yang mendadak terbuka.

Di ambang pintu yang sebagian cahayanya di terangi lampu kelas. Berdiri sosok Otniel. Perawakannya terlihat maskulin sejak terakhir kali Seana bertemu, sedikit dewasa.

"Maaf mengganggu waktu kalian. Aku ingin mengabarkan sesuatu pada semua orang." Otniel langsung maju dan berdiri di depan kelas. Mengambil alih atensi dari diri Seana.

Alis gadis itu berkerut bingung.

"Aku dari Onshen," lanjut Otniel dengan wajah serius. "Akan ada sesi Matsuri untuk jiwa-jiwa seperti kalian. Aku ingin kalian semua ikut. Dan aku sudah membicarakan ini dengan Rexilan."

Onshen, bagi Seana itu masih kata yang asing di pendengarannya. Ia melirik sekilas ke arah Pooja dan yang lainnya sebelum akhirnya kembali menatap Otniel.

"Tempatnya tersembunyi. Jadi aku ingin kalian mempersiapkan diri. Hari sabtu nanti kita akan pergi ke Onshen." Beralih menatap Seana. "Kelas malam akan di tunda mulai besok. Mohon kerja samanya."

Otniel membungkuk sedikit. Lalu memutar badan dan menghilang dibalik pintu ruang kelas.

"Tidak kusangka. Kita bisa mendapatkan festival tersebut."

Seana menutup buku yang sedari tadi ia baca dan menatap penuh tanya pada Pooja yang duduk sejajar dengannya.

"Aku tahu apa yang ingin kau tanyakan," seru Pooja dengan seulas senyum. "Onshen adalah dunia di mana orang mati tinggal. Tempat tinggal berbagai arwah dan kaum-kaum supranatural."

"Bagaimana dengan surga dan neraka?" tanya Seana, "tempat itu seharusnya ada."

Kekehan keluar dari bibir Pooja. "Tentu saja. Itu adalah tempat terakhir para kaum manusia untuk tinggal. Kaum-kaum supranatural tidak dapat tinggal di tempat tersebut. Mereka hanya bisa tinggal di tempat bernama Onshen dan mendapatkan peradilan di sana."

Walau sebenarnya kurang mengerti. Ada sedikit benang merah yang Seana coba untuk pahami.

"Selain para Malaikat dan Iblis. Di sana terdapat para Dewa dan Dewi yang hidup sebagai penjaga keseimbangan dunia. Setiap seribu tahun. Mereka akan mengadakan upacara kesucian dalam Matsuri agar membantu mereka membebaskan beban dunia kami. Sehingga pada akhirnya, kami bisa pergi ke tempat peristirahatan terakhir," papar Robi dengan penuh semangat. Tentu saja, tidak ada satu arwah yang akan menyia-nyiakan kesempatan emas ini.

"Tapi masalahnya, tempat penyelenggaranya selalu tidak di ketahui," sela Pooja dengan wajah lemah. "Para Urk akan selalu mengganggu perayaan tersebut."

Kelas Malam (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang