Jika disuruh memilih Amaliya Zahra lebih baik tidak sama sekali terlahir kedunia ini. Terlahir sebagai anak haram yang tak pernah diharapkan oleh pihak manapun membuatnya haus akan yang namanya kasih sayang. Anak dari hasil pemerkosaan yang dialami Ibunya 19 tahun silam adalah sebuah kenyataan pedih yang membuatnya berakhir diranjang rumah sakit dengan nadi terputus percobaan bunuh diri. Selalu takdir seperti itu, memberikan cobaan yang tak akan pernah bisa ia topang sendiri. Ketika ia berada dititik terendah dan memilih jalan yang salah malah takdir kembali menolongnya melalui perantara orang yang tak pernah dibayangkannya. Hingga ketika ia benar-benar berada di titik yang paling rendah membuatnya kembali mencoba melakukan percobaan bunuh diri untuk yang kedua kalinya dan kembali berakhir di ranjang rumah sakit menemukan sepasang netra sepekat malam yang menatapnya seperti 13 tahun yang lalu.