BAB 11

224 32 4
                                    

Setelah kejadian dimana Delviam membuat Aurora menangis. Dia tidak berani mengusik atau membantah keinginan Aurora. Demi cabang bayi yang ada di dalam perut Aurora. Delvian terpaksa menurut semua keinginan Aurora dan grandamanya. Seperti yang grandmanya inginkan. Delvian membawa Aurora berlibur. Jauh dari kehidupan kota.

Switzerland menjadi pilihan Delvian untuk membawa Aurora berlibur. Namun, sebelum liburan itu dilakukan mereka akan menghadiri pesta yang diadakan Sammy malam ini. Aurora sedang bersiap di ruangan pakaian miliknya saat Delvian mengetuk pintu ruangan.

Tok.. Tok.. Tok..

"Iya". Aurora menjawab dari dalam sembari mencoba mengancing gaun belakang miliknya.

"Apa kau sudah siap? " Suara Delvian terdengar dari luar pintu. Aurora masih kesusahan mengancing bagian belakang gaun nya.

"Tunggu sebentar. Aku masih harus mengancing gaun ku".

"Apa perlu bantuan? " Aurora terdiam dan melihat pantulan dirinya di cermin. Sejujurnya sejak perutnya mulai membesar dia mulai kesusahan memakai pakaian sendiri.

"Apa kau akan menolongku? " Aurora mencoba bertanya pelan dari balik pintu menunggu reaksi Delvian.

"Buka pintunya. Aku akan mencoba membantu". Dengan ragu Aurora membuka pintu. Tampak Delvian yang sudah rapi dengan setelan jas lengkap di tubuhnya. Delvian masuk dan melihat gaun belakang Aurora yang masih terbuka.

Punggung mulus Aurora terpampang nyata disana. Delvian menelab kerongkongan nya ketika menatap Aurora yang begitu cantik dalam balutan gaun gold yang dia kenakan.

"Jika kau tidak bisa membantu. Aku bisa sendiri". Aurora tersipu malu ketika Delvian menatap dirinya.

"Berbalik lah" . Aurora membalikan badan nya, Delvian menarik reseleting gaun Aurora. Aurora tersipu malu ketika melihat pantulan Delvian yang sedang menarik reseleting gaun nya. Setelah beberapa waktu Delvian selesai.

Aurora berbalik menghadap delvian kembali dengan tersipu malu. Delvian membuang pandangan nya ke lain. Kemudian berdehem dan memasukan tangan nya ke kocek celana.

"Ayo pergi". Dengan nada mencoba sesantai mungkin Delvian berlalu dari depan Aurora. Aurora menyambar tas tangan nya dan mengikuti langkah Delvian.

"Apakah pesta nya ramai? ". Aurora tampak gugup karena ini kali pertama dirinya menghadiri pesta bersama Delvian.

"Kemungkinan iya. Kenapa? Apa kau gugup? "

"Iya, ini kali pertama aku di pesta". Delvian menatap Aurora sejenak. Semburat rasa khawatir mulai menghampiri Delvian.

"Tunggu sejenak". Delvian berlalu masuk dan kemudian keluar dengan membawa dua topeng. Menyerahkan nya kepada Aurora.

"Topeng? Untuk apa ini? "

"Pesta Sammy menggunakan topeng. Kau tidak perlu menjauh dariku ketika di pesta".

"Benarkah? Apa itu tidak masalah".

"Percaya lah itu aman, ayo kita pergi". Aurora mengenakan topeng pemberian Delvian dan mereka pun meluncur menuju pesta yang di adakan di kediaman Sammy malam itu.

Mobil meluncur menuju pesta. Gaun gold yang Aurora kenakan menyapu halaman ketika mereka turun dari mobil. Delvian mengamit tangan Aurora di lengan nya. Aurora merasa aman karena Delvian berada di samping nya.

Mereka memasuki Aula pesta. Aula sudah di sesaki oleh para tamu yang hadir. Aurora dan Delvian mencoba mencari keberadaan Sammy dan mereka menemukan nya. Delvian mendekat ke arah Sammy dan menepuk pundak nya.

Perfect BrideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang