Yoga memang membuat tubuh terasa lebih segar dan pikiran menjadi rileks. Yoga kehamilan membuat Aurora terasa rileks dan segar. Tubuhnya benar-benar rileks. Usia kandungan nya sudah mulai membesar. Aurora mudah letih terutama karena dia juga bekerja.
"Nyonya sudah saatnya untuk pergi, " Ujar Melisa yang datang menghampiri Aurora yang sedang mengelap keringat dibadan nya.
"Apa ini sudah waktunya menemui Sammy? "
"Benar nyonya ini sudah waktunya. "
"Baiklah aku bersihkan diriku dulu. Kau tunggu saja dimobil."
"Baik nyonya."
Aurora beranjak ke tempat mandi yang di sediakan disana dan juga menganti pakaian nya. Meski Yoga merileksnya pikiran nya. Namun, dia masih terus memikirkan Delvian.
"Aku merindukan nya, " gumam Aurora sendu dibawah guyuran sower yang membasahi tubuhnya.
"Kamu pasti juga merindukan daddy mu kan sayang. Jangan membenci daddy mu. Dia hanya tidak ingin momy terluka. Kita harus bertahan ya," Aurora berbicara dengan perutnya yang mulai membuncit. Tanpa terasa linangan air mata jatuh di pipinya bersama guyuran air yang membasahi tubuhnya.
Setelah hampir satu jam membersihkan dirinya. Aurora berjalan keluar dari tempat Yoga. Menemui Melisa yang sudah menunggu nya disana. Tidak tampak sama sekali jika dirinya habis menangis. Atau bersedih karena keadaan nya dengan Delvian saat ini.
"Anda sudah siap nyonya?"
"Sudah Melisa ayo kita pergi."
"Baik Nyonya." Mobil yang membawa Aurora dan Melisa pergi meluncur ketempat dimana Sammy sudah menunggunya. Sementara disisi lain Delvian sedang bersiap untuk pergi rapat ditempat yang sama dimana Sammy akan menemui Aurora.
"Bagaimana Jackson? Apa semua sudah siap?"
"Sudah tuan anda bisa berangkat sekarang."
"Aurora tidak tahu kan jika aku akan kesana?"
"Tidak tuan nyonya sama sekali tidak tahu."
"Bagus, lalu bagaimana dengan sherlin? Apa kau sudah memberitahunya jika aku ada rapat hari ini? "
"Sudah tuan."
"Baguslah jika begitu ayo kita pergi."
"Baik tuan."
Di jam yang sama dengan Aurora. Delvian pergi mengujungi tempat yang sama dengan Aurora tanpa sepengetahuan istrinya itu. Aurora tidak tahu jika di dalam diri Delvian ada rasa cemburu yang besar. Sehingga membuatnya melakukan hal konyol yang menguntit istrinya sendiri. Mobil yang ditumpangi Delvian meluncur menuju kapal pesiar sore itu.
****
Mobil yang membawa Aurora sampai lebih dulu di tempat. Aurora keluar dari mobil menuju kapal pesiar yang terlihat mewah dan besar itu.
"Mari nyonya."
"Terima kasih Melisa."
Mereka pun berjalan menuju dek kapal dimana Sammy sudah memesan tempat untuk mereka. Aurora terperangah melihat betapa luas dan mewah nya kapal pesiar yang mereka tumpangi saat ini.
"Apakah anda Nyonya Aurora?" Pelayan yang menyambut Aurora berdiri dengan ramah menyambut kedatangan Aurora dan Melisa.
"Benar itu saya."
"Mari silahkan nyonya. Tuan Sammy sudah menunggu anda disana." Pelayan itu menunjuk kan tempat dimana Sammy berada. Pria itu ternyata memesan tempat di pinggir dek. Dimana pemandangan laut sore itu tampak begitu cantik terlihat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Bride
RomanceSebuah perjalanan liburan ke Barcelona mengubah hidup Delvian Parker. Ketika one night stand berakhir pada sebuah hubungan lain yang lebih serius dari yang bisa dia bayangkan. Bertemu dengan seorang gadis muda yang polos dan lugu membuat Delvian kes...