Perjalanan Barcelona telah berakhir,dua minggu telah berlalu dari sejak kepulangan Delvian dan Aurora ke negara mereka,namun,menyisakan kenangan lain yang masih bisa Delvian ingat dalam ingatan nya begitu juga Aurora,mereka kembali ke hidupan mereka masing-masing dan sepakat bahwa mereka tidak akan bertemu lagi setelah apa yang terjadi terakhir kali diantara mereka.
Delvian sudah kembali ke Amerika,menjalankan kehidupan nya seperti biasa,tentang dirinya yang melakukam lamaran kepada kekasihnya,Delvian sembuyikan dari grandmanya,Delvian tidak memberitahu mereka jika dia batal melamar Sherlin melainkan malah melamar Aurora.
Hubungan nya dan Sherlin masih terjalin dengan baik seperti biasa,Sherlin terpilih menjadi pemeran utama dalam casting yang dia lakukan beberapa waktu lalu kini impian nya untuk masuk ke Holywood dan bersama Delvian semakin dekat.
Aurora sendiri masih menjalankan kehidupan nya seperti biasa,bekerja di sebuah perusahaan periklanan dan masih menjadi suruhan kakak dan ibu tirinya,hari-hari Aurora masih sama,Gea masih terus menindasnya seperti hari ini ketika dia meminta Auora untuk membelikan makanan kesukaan nya di sebuah restoran padahal hari itu Auora mengambil libur kerja karena sedang tidak enak badan.
"Aurora..cepat keluar..!! Jangan kau pikir bisa bermalas-malasan karena libur kerja..!! Keluar cepat." Gea mengendor pintu kamar Aurora tanpa henti,Aurora yang baru kembali dari kamar mandi mendengar teriakan Gea,tapi kepalanya terasa sangat pusing dan mual yang tidak berhentj dari sejak pagi.
"Iya kak sebentar" Aurora memaksa kan tubuhnya membuka pintu,wajahnya tampak pucat sembari memegang perutnya yang mual dan ingin muntah,Aurora membuka pintu.
"Lama banget si,kau ngapaian aja"
"Maaf kak,aku baru dari kamar mandi,ada apa??" Aurora menatap Gea dengan lemas,kepalanya terasa sangat berat dan dia ingin muntah.
"Cepat belikan makanan kesukaan ku ke toko ini aku lapar"
"Tapi kak,kepalaku sakit dan aku terus muntah sejak tadi pagi"
"Alah itu pasti hanya akal-akalan mu biar bisa malas-malasan"
"Tidak kak..itu be...huaaaak huaaak" Aurora merasa kan mual yang hebat dan berlalu ke kamar mandi meninggalkan Gea yang keheranan.
"Hay..kau kenapa?? Aurora jangan berakting" Aurora tidak memperdulikan teriakan Gea,dia berlalu ke kamar mandi dan memuntahkan semua isi perutnya.Gea mendekat ke arah kamar mandi Aurora dan mengitip dari balik pintu aurora sedang muntah-muntah.
"Dia kenapa?? Apa benaran sakit??" batin Gea melihat ke arah Aurora yang masih muntah tanpa henti.
Aurora memuntahkan semua isi perutnya ke wastafel di depan nya,tubuhnya benar-benar hilang tenaga,pucat dan kepalanya yang terasa sangat pusing,Aurora keluar dari kamar mandi dan mendapati Gea berdiri disana.
"Kak..kau disini maaf tadi aku muntah" Aurora menatap lemas ke arah Gea,kepalanya semakin terasa sakit dan berputar pandangan nya mulai terasa kabur ketika menatap Gea.
"Ah palingan kau juga hanya masuk angin,cepat minum obat setelah itu belikan makanan ku"
"Tapi kak..."
"Tidak ada tapi-tapi atau kau akan.."
"Bruukkk" Aurora jatuh pingsan di lantai tepat di depab Gea,Gea berteriak histeris ketika melihat Aurora jatuh pingsan tidak sadarkan diri.
"Kyaaa...Aurora kau kenapa..bangun Aurora jangan menakutiku" Gea jongkok memeriksa tubuh Aurora dan mengoncangnya namun tidak bangun.
"Aurora bangun..kau jangan bercanda..!! Ku bunuh kau berani mempermainkan ku..Aurora..!!" Aurora tidak bangun ketika di bangunkan Gea membuat Gea panik berlalu keluar kamar Aurora.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Bride
RomanceSebuah perjalanan liburan ke Barcelona mengubah hidup Delvian Parker. Ketika one night stand berakhir pada sebuah hubungan lain yang lebih serius dari yang bisa dia bayangkan. Bertemu dengan seorang gadis muda yang polos dan lugu membuat Delvian kes...