Setelah hari pengusiran keluarga Aurora dari kediaman Parker. Tidak pernah lagi Aurora mendengar kabar ayahnya begitu juga dengan ibu dan adik tirinya. Tapi hal lain terjadi,Sherlin belum juga kembali ke inggris. Hal itu sempat membuat Delvian bertanya-tanya.
Hari itu Delvian sedang pergi bersama Aurora. Keluar dari restoran,Sherlin ada disana. Dia tersenyum menatap Delvian. Delvian tidak meyangka jika Sherlin akan datang menyusul ke restoran.
"Sherlin apa yang kau lakukan disini?"Aurora hanya diam berada disamping Delvian. Tanpa basa-basi Sherli tersenyum dan mengamit lengan Delvian.
"Menyusulmu."Delvian menghela nafas. Melepaskan rangkulan tangan Sherlin dari lengannya.
"Kami akan pulang."
"Aku ikut."
"Sherlin tidakkah kau tahu jika ini didepan publik."
"Aku tahu tapi apa salahnya." Tanpa dosa Sherlin mengatakan itu. Tanpa memikirkan keberadaan Aurora yang ada disana.
"Terserah padamu."Tanpa memperdulikan Sherlin. Delvian menuju mobilnya. Aurora berjalan disamping kiri Delvian. Tanpa disangka para wartawan justru mengikuti Delvian dan Aurora.
"Tuan Delvian bukankah ini nona Sherlin mantan kekasih anda?"Delvian kaget karena tiba-tiba wartawan mengerumbungi mereka. Delvian mencari keberadaan Aurora yang tampak syok. Sherlin sendiri tampak terkejut dengan kedatangan para wartawan.
"Nona Sherlin apakah pria yang anda katakan kekasih anda adalah tuan Delvian?"
"Apakah kalia beneran berpacaran?"
"Jadi rumor jika nona Aurora merebut tuan Delvian dari anda itu benar?"
Pertanyaan beruntun di tujukan kepada Sherlin. Aurora terdiam mendengar semua tuduhan para wartawan. Sherlin kebingungan menjawab para wartawan. Pengawal Delvian langsung datang untuk menertibkan wartawan.
"Antar Sherlin dengan mobil lain."perintah Delvian kepada para pengawalnya.
"Baik tuan. Mari nona Sherlin."
"Delvian."Sherlin engan berlalu darisana berpisah dari Delvian. Tapi para wartawan sudah mengerubunginya. Delvian menarik pinggang Aurora dan merangkulnya melangkah menuju mobil.
"Nona Aurora apa benar anda merebut tuan Delvian dari nona Sherlin?"
"Apa benar anda hamil duluan? Nona Aurora."
"Tuan Delvian apa benar anda berselingkuh? Apa benar nona Aurora adalah selingkuhan anda."
Mendengar itu langkah Delvian terhenti. Dia tidak masalah dirinya diberitakan miring apapun tapi tidak untuk Aurora. Dia tidak menerima wanita sepolos Aurora dituduh macam-macam.
"Aurora tunangan saya dan saya tidak pernah menjadikan dia selingkuhan. Saya mencintainya dan melamarnya saat di Barcelona."
"Bagaimana kalian bertemu?"
"Kami bertemu ketika berlibur di Barcelona saat itu hubungan saya dan Sherlin sudah berakhir."Delvian tidak menapik jika dirinya merasa sudah berakhir dengan Sherlin ketika dia melamar Aurora. Hanya saja dia belum bisa meyakinkan hatinya sendiri. Mendengar hal itu membuat Aurora yang sedari tadi diam semakin syok mendengar pernyataan mengejutkan Delvian.
"Bisakah anda menujukkan bukti anda melamar nona Aurora tuan Delvian?"
"Itu adalah acara pribadi kami. Tidak dibagikan kepublik."
"Kami tidak pernah melihat foto pernikahan kalian bahkan foto pertunangan kalian. Apa kalian benar menikah dan bertunangan?" Delvian menghela nafas kasar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Bride
RomanceSebuah perjalanan liburan ke Barcelona mengubah hidup Delvian Parker. Ketika one night stand berakhir pada sebuah hubungan lain yang lebih serius dari yang bisa dia bayangkan. Bertemu dengan seorang gadis muda yang polos dan lugu membuat Delvian kes...