BAB 2

393 42 2
                                    

Perjalanan di Barcelona pun dimulai,kini keluarga Aurora sedang menikmati jalan-jalan di sekitar  Barcelona untuk shoping,sudah tentu Aurora tidak masuk dalam daftar untuk berbelanja melainkan menjadi pembawa belanjaan ibu dan kakak tirinya.

"Ma lihat gaun ini sangat pas di badanku,bagaimana menurut mama??" Gea memutar badan nya di depan ibunya

"Hmm itu luar biasa, mama dengar malam ini akan ada pesta khusus para tamu di hotel, papa juga akan memperkenalkan kita dengan teman nya"

"Benarkah ma??"

"Iya jadi kau harus tampil secantik mungkin"

"Kyaaa..tentu saja ma" Gea tampak bersemangat mendengar hal itu berbeda dengan Aurora yang hanya bisa berdiri di pojokan melihat kelakuan ibu dan kakak tirinya tersebut

"Eh cupu kau pasti juga ingin membeli gaun 'kan..tapi sayang nya semua gaun disini terlalu indah untuk mu" Ujar Gea mengejek ke arah Aurora yang di iringi tawanya

"Biarkan saja dia,sampai kapan pun dia tidak akan pernah cocok memakai pakaian mahal" Ujar ibu tirinya melihat remeh ke arah Aurora

"Ini..bawa kantong belanjaan nya jangan sampai hilang itu barang mahal..!!" Gea melempar kantong belanja nya ke arah Aurora mereka pun berlalu dari butik mewah tersebut

Aurora hanya bisa mendesah pasrah,kakinya sudah terasa ingin lepas mengikuti kedua orang yang tidak berhenti nya berbelanja tersebut sampai akhirnya dia menabrak seorang pria tidak di kenal.

"Brukk.." Auroea hampir jatuh karena menabrak tubuh pria itu namun tangan sang pria dengan sigap memegang nya

"Hey kau baik-baik saja" Aurora tergagap dan merapikan kacamatanya yang hampir lepas mengapa dia suka sekali menabrak orang

"Maaf tuan maaf saya tidak hati-hati" Pria bertubuh tinggi di depan nya hanya tersenyum simpul

"Tidak apa-apa,apa kau baik-baik saja??".

"Iya saya baik-baik saja" Aurora medongak menatap ke arah pria di depan nya ternyata pria yang dia tabrak adalah pria tampan,Aurora terpaku sesaat melihatnya sampai suara pria itu menyadarkan nya kembali

"Hallo..nona.." Aurora terkesiap ketika mendengar namanya di panggil

"Ah ya maaf kan saya tuan" Pria itu tersenyum kecil menatap ke arah Aurora yang menenteng banyak belanjaan

"Apa perlu bantuan nona?? Sepertinya kau membawa banyak belanjaan"

"Tidak tuan..tidak apa-apa ini semua milik kakak dan ibu saya,saya permisi dulu"

"Tunggu"

"Iya??"

"Boleh tahu nama mu siapa??" Aurora melihat seklilas ke arah pria itu dengan tersipu malu

"Aurora itu namaku" Aurora langsung berjalan meninggalkan pria tersebut yang menyugingkan senyumnya

"Aurora nama yang indah seindah orangnya" batinya melihat kepergian Aurora yang melangkah jauh

Aurora berjalan tergesa-gesa mengejar ibu dan kakak tirinya yang kini sudah masuk ke mobil,dia menenteng belanjaan dan memasuk kan nya ke mobil.

"Kau naik taksi saja,kami masih akan pergi makan" Denisa ibu tirinya melempar uang ke arah Aurora yang langsung di tangkap dengan sigap olehnya

Aurora mendesah sejenak mendapat kan perlakuan kasar mereka,dia pun menunggu taksi di tepi jalan berharap ada taksi lewat siang itu,namun bukan taksi yang lewat melainkan sebuah mobil mewah berhenti di hadapan nya

"Butuh tumpangan??" Kaca mobil di turunkan dan disana wajah Delvian muncul,Aurora mengernyitkan dahinya ketika melihat mobil Delvian berhenti di depan nya

Perfect BrideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang