Hidup Aurora hampir sempurna kini terutama ketika dia tidak lagi pernah berhubungan dengan keluaragnya tapi mendadak kesempurnaan itu sirna ketika ayah,ibu dan adik tirinya datang berkunjung ke kediaman Parker.
"Senang melihat kalian disini tuan Helson.'' Grandma menyambut kedatangan Helson dan keluarga. Helson tampak canggung.Terakhir mereka bertemu ketika pernikahan Aurora dan Delvian dilakukan. Dan ini adalah kali kedua mereka bertemu kembali.
"Kami merindukan Aurora dan calon cucu kami. Kami melihat berita dimedia mengenai acara syukuran kehamilan Aurora.'' Elizabeth hanya tersenyum simpul.
"Cucuku tidak ingin kalian datang jadi aku tidak bisa mengundang kalian,''Ujar Elizabeth berbohong. Meski memang jika Delvian memang tidak menyukai mereka. Denisa menatap Helson sejenak dan memasang wajah manis sebisa yang dia mampu.
"Dimana Aurora kami belum melihatnya sejak tadi."
"Aurora sedang berada diperusahaan bersama Delvian." tidak lama suara mobil terdengar digarasi.
"Nah kurasa mereka baru kembali sekarang."
Aurora dan Delvian melangkah keluar bersama sembari mengobrol dan tertawa kecil. Gea melihat betapa berbeda Aurora yang sekarang dan dulu. Dan itu membuatnya tidak suka. Dia berdecih sinis ketika melihat Aurora berjalan masuk.
"Aurora akhirnya kami bisa melihatmu. Bagaimana kabarmu nak?"Denisa langsung melangkah kearah Aurora dan memberikan pelukan. Delvian menatap malas kearah mereka. Aurora sendiri tetkejut dengan kedatangan mereka yang tanpa diduga.
"Mama kalian disini?"Aurora masih diam mematung melihat kearah ayahnya dan juga Gea.
"Iya kami merindukanmu dan ingin mengujungimu."Aurora tidak tahu harus membalas apa. Karena seingatnya hubungannya dengan keluarganya tidak sedekat itu.
"Aku baik bagaimana dengan kalian pa?Gea?"Aurora berjalan mendekat ke ayahnya yang langsung memeluknya. Gea sendiri masih bersikap acuh dan mencoba menyalami Delvian tapi tidak dihiraukan Delvian.
"Kami baik senang bisa melihatmu."
"Baiklah sepertinya kami harus meninggalkan reuni keluarga ini. Ayo Delvian temeni Grandma kedalam."
"Tapi grandma."
"Sudah ayo." Elizabeth membawa Delvian masuk bersama dengannya. Meninggalkan Aurora dan keluarganya disana.
"Aurora hidupmu sekarang sungguh berbeda. Kau sudah menjadi menantu Parker sekarang."Denisa memulai percakapan mereka.
"Benar,seharusnya kau bisa membantu perusahaan papa sekarang."Aurora mengeryitkan dahinya menatap ketiga orang didepannya.
"Ada apa dengan perusahaan papa?"Helson ttampak tidak nyaman. Tapi atas desakan Denisa dia menceritakan kepada Aurora.
"Jadi papa berhutang kepada mereka?"
"Iya dan papa butuh dana untuk mengembalikannya." Aurora menghela nafas. Seharusnya dia tahu dan dia memang tidak perlu berharap bahwa keluarganya itu sudah berubah.
"Aku tidak memiliki cukup uang untuk membantu."
"Aurora kau keterlaluan sekali! Kau menantu keluarga Parker tidak mungkin kau tidak memiliki uang itu."Gea langsung meradang ketika mendengar perkataan Aurora.
"Aku memang menantu keluarga ini. Tapi bukan aku pemilik uang keluarga ini. Ku pikir kalian kemari benar-benar datang untuk mengunjungiku."Baru kali ini Aurora berani menyatakan rasa kecewanya kepada keluarganya itu terutama ayahnya. Helson langsung memegang tangan Aurora mencoba merayu anaknya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Bride
RomanceSebuah perjalanan liburan ke Barcelona mengubah hidup Delvian Parker. Ketika one night stand berakhir pada sebuah hubungan lain yang lebih serius dari yang bisa dia bayangkan. Bertemu dengan seorang gadis muda yang polos dan lugu membuat Delvian kes...