26. Sakit hati

69 37 14
                                    

#happy reading


"Nova mana?" Tanya Rava datar kepada Mela, Chintya, Dilla, Nadya.

"Nova ada di roof-" Dengan cepat Mela membekap mulutnya sendiri.

"Gue tanya dimana Nova!" Ucap Rava untuk kedua kalinya dengan sedikit nada membentak.

"Nova ada di rooftop, lo bisa temuin dia"Jawab Dilla.

"Kenapa lo kasih tau Dil, kan Nova nitip pesan kalau Rava nanya jangan kasih tau keberadaan dia" Ujar Nadya saat Rava sudah menjauh dari hadapan mereka.

"Kalau kita gak kasih tau keberadaan Nova, sama aja kita membuat hubungan mereka makin jauh, lagian si Rava nyari Nova buat ngejelasin, udah kita gak usah urusin urusan mereka, takutnya nanti malah jadi tambah semrawut" Balas Dilla panjang lebar.

***

"Nova gue minta maaf, gue bisa jelas-"

"Gak ada yang perlu di jelasin lagi, udah cukup lo buat hati gue sakit Rava" Potong Nova.

"Lo tau kan kalau patah hati itu sakit, sakit banget, jadi gue mohon sama lo tolong jangan ganggu gue lagi, gue udah patah hati untuk kedua kali nya Rava" Sambung Nova sendu.

"Tolong maafin gue Nova, gue bakalan nurutin apa yang lo mau" Ujar Rava.

"Gue minta lo JAUHIN gue mulai sekarang dan seterusnya" Balas Nova yang menekankan kata 'jauhin'

"Kenapa alasannya gue harus jauhin lo?" Ucapan Rava sukses membuat air mata Nova jatuh.

"Dan lo masih nanya alasannya? Lo sendiri yang bilang kalau lo gak cinta sama gue, lo cuma manfaatin gue Rava"

"Awal nya gue duga lo itu orang yang baik, bener bener tulus ke gue, ternyata enggak"

"ini saat nya gue harus ngejauh dari Nova dan ngejar cinta gue yang hilang lagi" Batin Rava

"Dugaan lo salah, gue emang manfaatin lo" Ucap Rava

"Jadi lo jangan berharap lebih kalau gue bakalan suka sama lo" Sambungnya lalu meninggalkan Nova tanpa melihat sedikit pun kearah gadis itu.

"Lihat dia aja gak peduli gue nangis kaya gini, hikss dia bener bener jahat"

"gue benci lo Rava gue benci lo!" Teriak Nova menendang salah satu kursi yang berada di rooftop tersebut.

Hancur hancur dan hancur itulah yang di rasakan Nova saat ini.

"TUHAN APAKAH AKU GAK BERHAK BAHAGIA? KENAPA AKU SELALU GAGAL DALAM SOAL PERCINTAAN?" Teriak Nova dari atas rooftop dengan bergelimang air mata yang tak kunjung henti.

"Apa gue mati aja? gue bener bener sakit banget atas perlakuan dia ke gue, gue harus lompat dari sini gue pasti bisa lompat" gumam Nova nekat melakukan aksinya terjun dari atas rooftop.

Satu.
Dua.
Tiga.

Saat hitungan ketiga tangan Nova di tarik cepat oleh sesosok pria yang tak lain adalah Azka.

"Lo gila ya?! Lo bisa mati Nova"

"Azka? Kenapa lo nolongin gue, gue mau mati aja gue mau mati" Ucap Nova frustasi hingga menjambak  rambutnya sendiri.

"Tapi gak gini caranya Nova, lo masih punya masa depan, lo gak boleh lemah, Nova yang gue kenal gak lemah kayak gini orangnya" Ucap Azka

"hey lihat gue, gue tau lo lagi frustasi tapi gak gini cara lo gak harus bunuh diri Nova, lo harus buktiin ke Rava kalau tanpa kehadiran dia lo bisa hidup, inget lo harus semangat, gue bakalan dukung lo terus" Sambungya menyemangati Nova.

Crazy Girls [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang