"Lo ada rencana apalagi Jes buat ngehancurin Nova?" Tanya Sarah.
"Gue udah ada rencana buat dia hancur, tapi gue gak akan ngelibatin kalian lagi, kali ini gue gak mau rencana gue gagal lagi kayak kemaren" Ucap jessica.
"Gue bakal ajak kerja sama Leon, karna gue tau kalau Leon gak suka sama Rava, nah dengan adanya Leon gue pasti bisa buat mereka pisah" Sambung Jessica tersenyum smirk.
"Lo yakin ini bakal berhasil? biasanya kan rencana lo selalu gagal Jes" Tanya Laras menyepelekan.
Mendegar bahwa dia di rendahkan, Jessica tak tinggal diam, dia mencakar lengan tangan Laras dengan kukunya yang panjang hingga tangan Laras mengeluarkan darah.
"Awww" Ringis Laras.
"LO GAK USAH NYEPELEIN GUE LARAS, GUE AKAN BUAT MEREKA HANCUR SEHANCUR HANCURNYA" Ucap Jessica lalu pergi meninggalkan temennya.
"Tapi gue masih gak yakin sih kalau rencana jessica bakal berhasil" Ucap Laras.
"Soalnya Rava sama Nova itu gak bakal mudah untuk dipisahkan, iya gak sih?" Sambungnya.
"Kita liat aja dulu" Ucap Sarah yang berada di samping Laras.
Di lain tempat Nova dan yang lain sedang asik nongkrong di rooftop sebelum jam pelajaran berbunyi, tetapi mereka sudah berniat akan membolos pelajaran matematika.
"Haii guyss nih gue beliin minuman kaleng di mang Arul" Ucap Chintya yang baru saja tiba di rooftop.
"Bukannya disana mahal-mahal ya minumannya" Tanya Mela.
"Sebenarnya sih mahal, tapi ini dikasih diskon sama dia malah di bonusin dua kaleng" Ucap Chintya duduk di samping Nadya.
"Lah kok bisa nyuk? Lo jual diri?" Tanya Dilla.
"Coyy, enggak lah, gue cuma ngerayu mang Arul dikit" Ucap Chintya.
"Ntar mang Arul baper mampus lu" Ucap Nadya membuka kaleng minumannya.
"Yee emang udah sukak dianya sama gue, makannya gue baperin, malahan pas gue baperin tadi gue malah di tembak nying, kampret gak tuh" Ujar Chintya.
"Dia ngomong apaan?" Tanya Mela kepo.
"Dia bilang, 'neng sebenarnya abang sukak dari dulu sama eneng, tapi abang gak berani ngomong tuhh nah sekarang abang berani ngomong nih neng, eneng mau gak jadi istri abang?' dia ngomong kayak gitu anjim" Ujar Chintya se detail detailnya.
"Ohh jadi kamu di tembak sama mang Arul" Ucap seorang pria yang datang tiba-tiba dengan temannya siapa lagi kalau bukan Rava dan kawan-kawan
"Ihhh enggak kok yang, kan aku udah ada kamu" Ucap Chintya merayu kekasihnya itu agar tidak cemburu.
"Kenapa gak di terima aja si mang Arul" Ucap Nando menjauh dari Chintya.
"Ndo ndo, masak lo cemburu sama mamang mamang sih, bocah lu" Ucap Ken tertawa.
"Bukan gitu Ken, secara kan mang Arul ganteng cuy, gue jugak mau kali kalau jadi pacar nya mah" Ucap Dilla.
"Dil gue kayaknya harus cepet cepet halalin lo deh, biar gak keduluan sama mang Arul" Ucap Bawir yang duduk di samping Dilla.
"Maaf bang aku bukan babi yang harus di halalkan" Umpat Dilla.
Mendengar perkataan Dilla semua yang berada di situ tertawa terbahak-bahak termasuk Rava dan Nova.
"Kok kalian ketawa sih? gue kan bener, berarti gue sekarang Haram gitu sampe sampe gue mau di halalin" Ucap Dilla kesal.
"Up to you sayang" Balas Bawir malas.
Kring, kring, kring.....
tanpa sadar mereka sudah bolos 2 jam pelajaran karna terdengar suara bel yang menandakan seluruh siswa di perbolehkan beristirahat.
"Ayokk guys ngantin" Ajak Bastian dan diangguki semuanya, akhirnya mereka menuju kantin untuk mengisi perut mereka yang kosong.
"Haii Leon" Sapa Jessica saat Leon ingin pergi ke kantin.
"Lo siapa?" Tanya Leon.
"Kenalin gue Jessica, kakak kelas lo" Ucap Jessica memperkenalkan diri.
"Oh iya lo kenal sama Rava kan?" sambungnya.
"iya kenal, emang kenapa?" Tanya Leon kembali.
"gue tau kok lo tu suka sama Nova tapi lo selalu terhalang saat dekat dengan Nova dan halangan nya itu adalah Rava, alright?" Ucap Jessica tersentuh smirk.
"Langsung to the point aja lo mau apa?" Tanya Leon.
"Gue mau ajak lo kerja sama, kita bisa buat mereka pisah, lo bakal jadi milik Nova dan sebaliknya gue bakal jadi milik Rava, lo gak mau kan kalau Nova jadi milik Rava untuk selama lamanya?" Tanya Jessica yang melihat Leon masih kebingungan apa yang harus ia lakukan.
"Gimana jadinya Leon, lo mau?" Tanya Jessica.
"Oke gue mau" Balas Leon mengangguk pelan.
"Deal?" Tanya Jessica memastikan sambil menjulurkan tangannya ke arah Leon.
"Deal" Balas Leon membalas jabatan tangan Jessica.
"Jadi apa Rencana lo?" Tanya Leon, Jessica mendekat wajahnya ke telinga Leon dan membisikkan rencana yang akan mereka lakukan.
"Lo yakin ini akan berhasil?" Tanya Leon.
"Gue yakin kalau ini bakalan berhasil, jadi lo tenang aja Leon lo bakalan dapetin Nova kembali"Ucap Jessica menepuk pundak Leon lalu pergi meninggalkannya.
***
"Nihh guys makananya" Ucap Nando yang membawa satu nampan begitu juga dengan Bastian yang berada di belakang Nando.
Saat ingin menyantap, tiba-tiba
'Gue cuma manfaatin Nova doang, gue gak bener cinta sama dia'terdengar suara seseorang dari rekaman ponsel yang perjelas oleh mic di ruang T. U, tak lain suara dari rekaman itu suara Rava yang sudah di rekam oleh Jessica, dengan liciknya Jessica tidak merekam seluruh ucapan Rava melainkan hanya separuh.
Setelah memutar rekaman suara itu, saatnya Leon akan mengompori Nova agar Nova percaya dengan rekaman itu. Leon menghampiri Nova yang masih tidak percaya jika Rava berkata seperti itu.
"Wah wah jadi cowok yang lo banggain itu ternyata, lebih brengsek dari gue ya" Ucap Leon yang tiba tiba muncul sambil bertepuk tangan.
"Lo bisa gak gausah buat keadaan makin panas!" Ujar Rava mencengkram kerah baju Leon.
"Emang kenyataan kan lo itu gak tulus cinta sama Nova" Ucap Leon menendang perut Rava hingga Rava tersungkur.
"Bajingan!" Umpat Rava berdiri ingin membalas pukulan Leon tapi di lerai oleh Nova.
"UDAH DIEM! MASALAH GAK BAKALAN SELESAI DENGAN CARA BERANTEM!" Lerai Nova.
Saat Nova ingin pergi meninggalkan kantin, dengan cepat Rava mencekal tangan Nova.
"Lepasin!" Ucap Nova menepis tangan Rava lalu berlari meninggalkan kantin.
Saat Rava ingin menyusul Nova, Baqir angkat bicara. "JANGAN LO KEJAR DIA BRENGSEK" Ucap Bawir yang rahangnya mulai mengeras.
Rava yang mendengar teriakan Bawir berhenti dan berbalik badan yang ternyata dibelakang nya sudah ada Bawir.
"Gue pengen jelasin ke Nova wir, kalau itu semua salah, ini salah paham, please tolongin gue" Mohon Rava.
"Ga ada yang perlu di jelasin lagi, nyatanya lo udah bikin sakit hati adek gue, dan gue gak terima kalau Nova disakiti kayak gini, lo itu brengsek" Umpat Bawir saat ingin memberi pukulan pertama ke Rava.
Dengan cepat Dilla mencegah aksi kekasih nya yang ingin memukul Rava.
"Wir inget dia sahabat lo! Kita bisa omongin ini baik baik allright jangan gunain kekerasan" Cegah Dilla.
Vote dan comennya yaa guyss....
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Girls [ON GOING]
Teen Fictionseorang gadis pembuat onar di sekolahnya yg berhasil mendapatkan cinta seorang pria tampan. apakah cinta mereka akan berakhir dengan baik? oke, baca aja dulu yaa:)