"Anak-anak semua nya sudah beres bereskan? ayo di periksa kembali barang-barangnya jangan sampai ada yang ketinggalan ya" Ujar guru pembimbing.
Ya hari ini camping sudah selesai dan mereka akan pulang kembali ke sekolah mereka.
"Lo ada yang ketinggalan gak?" Tanya Dilla ke Mela yang nampak kebingungan.
"Bentar bentar, perasaan gue sih ada yang ketinggalan, tapi apa ya?" Ucap Mela membuka tas ransel miliknya.
Rava dan yang lain, pergi menuju Nova dan ke empat sahabatnya yang sedang menunggu mela memeriksa barangnya.
"Ada yang ketinggalan gak va" Tanya Rava.
"Engga kok Ra-" Balas Nova dan terpotong oleh teriakan Mela.
"ASTAGFIRULLAH PANCI GUE DIMANA WOI?" Ucap Mela sambil mengingat dimana ia letak pancinya.
"Aduh Mel, maaf ni ya kemaren kan gue pakai tuh panci lo buat masak mie, nah karna pantat pancinya gosong jadi gue buang Mel" Ujar chintya, Mela yang mendengar ucapan temannya itu menatap chintya tajam, setajam 'silet'.
"IHHH CHINTYA, ntar gue dimarahin emak gue tai" Balas Mela ngambek.
"Ya maap lut, gue janji gak bakal buang panci lo lagi" Ujar Chintya sambil menunjukkan jari nya yang berbentuk 'V'.
"Udah ah, kesel gue sama Chintya" Ucap Mela kesal.
"Udah beb, ntar aku beliin panci yang baru deh, biar camer makin setuju sama aku" Ucap Bastian merangkul pacarnya itu.
"Bener lo Bas, awas kalau gak kamu beliin, aku gak segan segan putusin kamu" Balas Mela yang masih kesal.
"Ngancemnya ngeri man" Tawa Nando membuat semuanya tertawa.
"Lebih prioritasin panci ketimbang pacar nya sendiri anjir" Ujar Dilla.
Prittttt
Tiupan peluit telah berbunyi, menandakan semua siswa harus berbaris sesuai bis mereka seperti waktu berangkat.
"yah duduk sama Leon lagi kan" Batin Nova.
Saat Nova ingin menaiki tangga bisa, sialnya Nova terjatuh akibat siswa lain yang saling berdesak-desakan.
Lalu seseorang mengulurkan tangannya guna membantu Nova berdiri, siapa lagi kalau bukan Rava si most wanted.
"Makasih Rav" Ucap Nova dan diangguki oleh Rava.
Rava menggandeng tangan Nova agar dia tidak terjatuh lagi, (Rava dan Nova satu bis ya).
"Minggir, gue mau lewat" Ucap Rava dengan Nada dinginnya. Mendengar Rava Teriak siswa yang ingin masuk ke bis pun menyingkir. Rava menaiki bis yang masih menggandeng tangan Nova dengan kuat.
"Lo kok sama dia sih Va" Ucap Leon melihat kedatangan Nova dan Rava.
"Makannya kalau punya patner duduk di jaga, apalagi dia cewek, gak gentle banget si jadi cowok" Ucap Rava dingin lalu duduk di sebelah Nando.
"Duh maaf Va, gue kira lo tadi udah naik" Ucap Leon tetapi tak di balas sama Nova sama sekali bahkan tak didengar oleh Nova.
Sesampainya di sekolah, semua siswa menuju jemputan mereka masing-masing. Begitu pula Nova dan Bawir.
Sesampainya di rumah, Nova segera menuju kamarnya dan membaringkan tubuh nya ke kasur kesayangannya.
"Ya ampun rindu banget gue sama kamar ini" Guman Nova.
"Bawir Nova, makan dulu sayang, mama udah bikinin makanan buat kalian" Teriak Nia yang berada di ruang makan.
"Bang" Ucap Nova yang berada di depan kamar abang nya. tetapi tak ada balasan dari Bawir, hingga Nova mengetuk pintu tiga kali, tapi hasilnya sama saja Bawir tidak memberi respon sama sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Girls [ON GOING]
Fiksi Remajaseorang gadis pembuat onar di sekolahnya yg berhasil mendapatkan cinta seorang pria tampan. apakah cinta mereka akan berakhir dengan baik? oke, baca aja dulu yaa:)