PART 24

247 11 0
                                    

Keesokan paginya, Nafa yang terbangun lebih dulu langsung bergegas menuju kamar mandi untuk mencuci muka dan menggosok gigi. Stelah selesai, ia hanya melihat sekilas sang suami yang masih tertidur pulas sementara dirinya langsung melenggang menuju dapur.

"Masak apa ya?," gumam Nafa

Belum sempat Nafa pergi mengambil beberapa bumbu, tiba - tiba sudah ada tangan yang melingkari perut buncitnya. Nafa hanya bisa tersenyum kemudian membalikkan badan melihat sang suami yang masih setengah mengantuk menjatuhkan kepalanya dipundak Nafa.

"Kalo masih ngantuk kenapa turun sayang?,"

"Mau nasi kuning," ujar Rio membuat Nafa membulatkan mata

Kesambet apa sang suami yang biasanya tidak pernah sarapan nasi kuning, tiba - tiba dipagi yang mendung ini seorang Rio Wicaksono meminta nasi kuning. Duh kayaknya si Mas ngidam deh. Dedek pengen ayah yang ngidam ya.

"Yaudah nanti beli aja, kan biasanya suka ada yang lewat depan rumah tuh. Oke?," Rio langsung menggeleng.

"Lah? terus? mau beli dimana emang?,"

"Kamu yang masak,"

"HAH? Mas kamu ngidam?,"

Rio hanya mengangkat bahunya kemudian duduk dikursi ruang makan sambil menjatuhkan kepalanya dan memejamkan mata. Nafa yang melihatnya hanya bisa tersenyum maklum. Dirinya kembali melanjutkan acara memasak sarapan. Niat untuk membuat sayur capcay seketika berubah menjadi membuat nasi kuning demi menuruti acara ngidam sang suami.

Saat asyik mengolah bahan, tak sengaja Nafa melihat posisi tidur Rio yang tidak nyaman. Ia pun menghampiri sang suami dan membelai lembut pipi yang ikutan chubby itu.

"Sayang bangun dulu, pindah ke sofa gih,"

"Males yank. Disini aja ya?,"

"Kamu nggak enak gitu posisinya. Nanti punggung kamu sakit loh. Udah di sofa aja, nanti kalo nasi kuningnya udah jadi aku bangunin,"

Akhirnya Rio menurut dan melangkah dengan gontai menuju sofa sedangkan Nafa kembali berkutat dengan nasi kuning yang sudah mau selesai.

"Mas rio, sarapannya udah jadi. Mandi dulu sana"

"Sarapan dulu ya, laper nih mas"

"Mana ada sarapan dulu, mandi dulu kamu tuh mas. Udah berapa hari nggak mandi coba gara-gara sakit"

Seketika rio langsung mengoceh tidak jelas seraya melangkah menuju kamar mereka. Tidak sampai 15 menit, rio sudah kembali ke ruang makan. Beda halnya dengan Nafa yang masih berkutat dengan polesan make up minimalisnya.

Setelah selesai, nafa langsung kembali menuju ruang makan dan terkejut melihat rio yang sudah menelungkupnya kepalanya diatas meja makan. Ide jahil seketika terlintas dibenak Nafa.

"Sekali-kali ngejahilin ayah kamu ya dek" gumam nafa seraya mengelus perut buncitnya

Rio yang masih menahan kantuk, seketika tersentak dan tertawa geli karena ulah Nafa.

"Yank udah yank...ampunnn"

"Biar nggak ngantuk sayang" ujar Nafa lalu duduk disebelah rio

Nafa pun langsung menghentikkan ulahnya dan segera mengambil piring dan menyiapkan sarwpan untuk sang suami

"Makasih sayang"

"Sama-sama masku" ujar nafa seraya duduk disebelah rio

"Kamu nggak makan sayang?" Tanya rio seraya menyuap sarapannya

"Nanti aja, kamu duluan biar ngidamnya keturutan. Ntar di kantor biar nggak tantrum kamu" ujar nafa

"Emang kenapa yank kalo aku tantrum di kantor?"

You're My SunshineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang