Rio yang terbangun dari tidurnya pun langsung meraba sebelahnya dan tak mendapati sang istri. Rasa takut itu kembali menjalar hingga ia bergegas mengecek segala sudut ruangan. Dan ia bisa bernafas lega saat ia sudah menemukan sang istri didapur apartmentnya.
"Ya ampun sayang aku kira kamu kemana?,"
"Emang kamu kira aku kemana mas? balik ke Zurich gitu?," Rio hanya mengangguk
"Aku gak bakal balik kesana sayang kecuali kalo lagi liburan sama kamu. Oke sayang, waktunya sarapan. Semalem kamu langsung tepar"
"Oke. Dan hari ini aku bakal ngajak kamu ketemu seseorang. Eh gak deh bukan cuma seorang tapi 3 orang"
"3 orang? Siapa?"
"Ada deh"
Seketika nafa langsung memberengut sedangkan rio terkekeh geli. Kecupan singkat ia berikan pada sang istri, lalu ia langsung menyantap sarapannya sedangkan Nafa memilih untuk kembali ke kamar karena ia belum membersihkan diri.
"Sayang, udah siap belum?,"
"Emang mau kemana sih?,"
"Ada deh. Udah intinya kamu gak perlu dandan cantik - cantik. Pake baju yang simple aja,"
Rio yang sedang menunggu sang istri selesai dengan urusan baju dan make up pun lebih memilih menonton televisi sembari mengecek beberapa email dari rekan kerjanya. Senyum Rio terbit saat sebuah tangan melingkar dilehernya. Ia sudah hafal betul siapa pemilik tangan putih mulus tersebut, terlebih harum parfum yang dikenakannya pun sudah Rio hafal.
Cup
Rio mengecup punggunng tangan tersebut. Dan saat ia menoleh, senyum Rio seketika terbit melihat sosok bidadari tanpa sayap tengah berdiri dihadapannya. Didekapnya sang istri yang luar biasa cantik dengan make up minimalisnya itu.
"Siap?," Nafa hanya mengangguk.
*****
30 menit perjalanan akhirnya Rio sampai di tujuan. Nafa yang tau tempat tersebut langsung tersentak beberapa saat sebelum senyum itu terbit dan ia pun langsung menghambur ke pelukan sang suami dan sukses membuat Rio panik bukan kepalang.
"Eh eh aku masih nyetir sayang,"
"Sorry," ucap Nafa seraya mengecup singkat pipi kiri Rio.
Setelah mendapat tempat parkir, Rio langsung mengajak Nafa ke makam anak mereka. Tak lupa ia membawa bunga tabur dan air mawar. Setibanya ditempat tersebut, Nafa langsung duduk bersimbuh diantara kedua makam jagoan kembarnya.
"Assalamualaikum anak bunda, akhirnya bunda bisa jenguk kalian. Kalian kangen gak sama bunda?," ujar Nafa lirih
"Assalamualaikum jagoan ayah, sekarang ayah kesini gak sendiri lagi. Sekarang udah ada bunda yang bakal selalu nemenin ayah kesini," ujar Rio seraya mengeucup pelipis Nafa.
Dan setelah membacakan doa, membersihkan rumput liar, menabur bunga, diiringi dengan menyiram dua makam tersebut dengan air mawar. Rio beralih membawa Nafa kesalah satu makam dihadapannya. Isak tangis Nafa seketika pecah saat melihat nama yang tertera di batu nisan tersebut.
"Entah kenapa meskipun dia bukan darah dagingku, tapi aku selalu merasa ada yang aneh setiap kali aku menjenguk si kembar,"
"Maksudnya mas?," tanya Nafa
"Pernah satu ketika, saat aku sudah membacakan doa untuk si kembar dan aku sedang mencabuti rumput - rumput entah kenapa aku selalu memperhatikan makam ini, dan hal tersebut terus terjadi setiap aku berkunjung kesini. Sampai pada akhirnya aku memberanikan diri untuk melihat lebih dekat makam ini dan bertanya dengan penjaga disini......"
KAMU SEDANG MEMBACA
You're My Sunshine
Lãng mạnkisah cinta tragis yang dialami Rio Adrian wicaksono, membuat pemuda itu menjadi pendiam. percobaan bunuh diri sudah sering ia lakukan namun selalu gagal. mabuk, adalah keseharian ia setelah ditinggal meninggal oleh sang pujaan hati. Hingga kejadian...