Hampir 2 minggu di Australia, akhirnya hari ini Rio dan Nafa memilih kembali ke Indonesia. Dan saat ini mereka berdua tengah berada dalam perjalanan menuju bandara.
"Masih ada waktu 2 jam, mau check-in sekarang?"
"Iya, nanti ke lounge ya?" Rio hanya mengangguk
Tanpa rio sadari, sedari tadi nafa terus saja memperhatikan rio yang sarat akan rasa rindu dengan pekerjaannya yang dulu.
"Mas kangen?" Tanya nafa
Rio langsung menoleh kearah sang istri dan mengerutkan dahinya karena tidak paham akan maksud Nafa.
"Mas kangen flight?"
"Nggak kok. Lagipula aku udah ikhlas kalo aku resign dari maskapai"
"Aku tau kamu bohong mas. Aku tau kamu masih rindu sama masa-masa kamu nugas kan?" Tanya nafa seraya mengecup pipi sang suami.
Akhirnya mereka berdua melangkah menuju lounge milik garuda indonesia. Disanalah rio semakin merasa rindu karena ia dapat melihat pesawat-pesawat yang sedang parkir atau lepas landas. Ia rindu akan tugasnya dibalik kemudi, mengantar ratusan nyawa menuju tempat yang mereka tuju.
Nafa yang melihat hal itu langsung mendekap erat sang suami. Rio pun langsung membalas pelukan sang istri hingga salah seorang petugas lounge memberitahu jika pesawat yang akan membawa mereka kembali ke indonesia sudah siap.
Kavaleri yang hari ini bertugas sebagai Captain langsung terlonjak kaget saat sekilas melihat sang adik menggandeng istrinya. Banyak pertanyaan yang bercokol dalam pikiran kavaleri.
"Kapan si rio ke zurich?" Gumam kava
Setelah itu ia kembali fokus menyapa para penumpang hingga giliran rio, sang adik tak segan mencubit pinggang kava hingga pria itu kesakitan.
"Heh? Sakit"
"Ya lo sih" sahut rio
"Kok lo bisa berdua?" Tanya kava
"Ya bisalah, orang dia istri gua" jawab rio lalu melengos mencari bangkunya.
Nafa hanya bisa menggelengkan kepala dan segera menyusul sang suami sang sedang sibuk mencari bangkunya.
"Dimana?" Tanya nafa
"Nih" ujar rio seraya menunjuk bangku mereka.
Setelah semua penumpang duduk akhirnya pesawat mulai melaju di taxiway sebelum beberapa saat kemudian lepas landas menuju Indonesia. Dan karena Rio gagal mendapatkan penerbangan langsung dari Australia menuju Jakarta akhirnya ia memilih menggunakan penerbangan yang transit di Bali terlebih dahulu.
Nyaris 13 jam diudara membuat Nafa dan Rio tertidur pulas. Hingga pengumuman dari cabin crew sontak membuat mata Rio terbuka sempurna. Ia pun langsung menoleh dan menyadari jika pesawat yang ia tumpangi berada dibibir lepas pantai padahal beberapa saat lagi pesawat akan mendarat.
"Sayang buru pake pelampung kamu"
"Why?"
"Emergency Landing" jawab Rio seraya memakai sendiri pelampungnya.
teriakan histeris dari para penumpang mulai terdengar bahkan Nafa pun juga sudah melontarkan untaian doa - doanya. Keringat dingin sudah mengucur deras membahasi wajah Nafa. Hingga suara dentuman keras membuat Nafa dan para penumpang lain syok.
Rio kembali menoleh dan mendapati jika bagian pesawat sudah terbelah menjadi dua bagian. Ia pun langsung bergegas membuka pintu emergency. Dari situ ia melihat sudah banyak TIM SAR yang mulai melakukan evakuasi. Setelah dirasa semuanya selamat, Rio langsung membawa Nafa ke posko kesehatan yang sudah disediakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
You're My Sunshine
Romancekisah cinta tragis yang dialami Rio Adrian wicaksono, membuat pemuda itu menjadi pendiam. percobaan bunuh diri sudah sering ia lakukan namun selalu gagal. mabuk, adalah keseharian ia setelah ditinggal meninggal oleh sang pujaan hati. Hingga kejadian...