Setelah berpamitan dengan kedua mertuanya serta Nafa, kava dan rafa langsung kembali ke indonesia. Tak ada sedikitpun waktu yang mereka pergunakan untuk refreshing sejenak.
Kurang lebih 24 jam diudara membuat kedua bersaudara ini langsung tumbang saat tiba di Indonesia. Tidak sampai dilarikan ke rumah sakit, tapi harus bedrest selama 3 hari. Dan itu membuat rafa dan kava harus melakukan cuti kerja.
Dilain tempat, Rio yang sudah diperbolehkan pulang hanya bisa terdiam sendu karena ia tau akan kebencian sang istri. Tapi, Rio sudah bertekad jika ia ingin memperbaiki semuanya dan memulainya dari awal.
"Mah, aku mau keruangannya Nafa dulu"
Ucapan rio sukses membuat sang mamah yang sedang mengepak pakaian pun langsung menoleh. Bingung harus berkata apa jika saja rio menanyakan perihal nafa yang sudah tak ada diruangannya.
Setibanya didepan ruangan Nafa, dengan perlahan rio membuka kamar tersebut. Nihil. Itulah yang didapat rio. Menelisik lebih dalam, semua yang ada dalam ruangan tersebut sudah kembali tertata rapi.
"Nafa mana?" Gumam rio
Bertepatan dengan hal tersebut, seorang suster yang akan mempersiapkan kamar rawat tersebut untuk digunakan kembali langsung terlonjak kaget saat melihat seseorang duduk dikursi roda.
"Maaf pak, ada yang bisa saya bantu?"
"Begini sus, saya mau tanya pasien yang sebelumnya ada dikamar ini kemana ya?" Tanya rio dengan harap-harap cemas.
"Oh pasien yang ada dikamar rawat ini sudah pulang kemarin pak,"
Bola mata Rio langsung membola kala mendengar jawaban sang perawat. Pulang? Pulang kemana? Apakah ke apartment mereka?
"Semoga kamu pulang ke apartment kita Naf," gumam Rio.
"Yaudah sus. Terima kasih," Suster tersebut hanya mengangguk sedangkan rio sudah berjalan gontai kembali menuju kamarnya.
*****
Sementara itu, Ibunda Rio yang sedari anaknya melenggang menuju bekas kamar inap yang Nafa tempati langsung menelpon suami dan kedua anaknya yang baru tiba di Indonesia. Kava dan Rafa pun yang masih harus mengistirahatkan diri memilih bergegas menuju apartment milik Rio, sedangkan papah Rio langsung bergegas menyusul sang istri.
"Kamu darimana?," tanya sang papah
"Dari kamar Nafa. Tapi kata suster dia udah pulang. Pulang kemana ya kira - kira?,"
"Udahlah kamu jangan kebanyakan mikir dulu, baru sembuh juga. Udah ayo pulang," saat sang papah mengajak Rio pulang, wajah itu langsung berseri karena berharap akan bertemu dengan sang istri.
Beda halnya dengan sang mamah yang harus bisa menahan tangisnya. Wajah yang berbinar itu menyiratkan akan sebuah harapan dalam asanya. Seakan dari wajah itu berkata jika ia ingin semua kembali seperti awal, ingin meminta maaf akan semua yang telah ia perbuat. Tapi, tanpa Rio tau, Nafa sudah pergi meninggalkan ia sebelum ia meminta maaf secara langsung.
1 jam menempuh perjalanan, akhirnya Rio serta kedua orang tuanya sudah tiba di apartment yang selama ini dihuni oleh Rio dan Nafa. Dengan semangat, Rio langsung mengajak kedua orang tuanya masuk keunitnya. Namun, saat pintu itu dibuka hanya sepi yang melanda. Dan sontak saja, hal itu membuat Rio bingung bukan kepalang.
"Mah, Nafa mana?," tanya Rio seraya mengelilingi seluruh area di unit apartmentnya.
"Papah, jawab dong. Nafa mana?," sang papah hanya diam.
Tanpa Rio sadari, kini kedua kakaknya sudah berada dibelakang tempat ia berdiri. Bahkan Kava sudah merangkul Rio dan menyuruhnya untuk duduk sejenak.
KAMU SEDANG MEMBACA
You're My Sunshine
Romancekisah cinta tragis yang dialami Rio Adrian wicaksono, membuat pemuda itu menjadi pendiam. percobaan bunuh diri sudah sering ia lakukan namun selalu gagal. mabuk, adalah keseharian ia setelah ditinggal meninggal oleh sang pujaan hati. Hingga kejadian...