PART 6

709 30 2
                                    

Rio langsung mengambil benda tersebut. Mata itu langsung membola kala mengetahui isi benda tersebut. Ia mengusapnya dengan airmata yang terus menetes.

"Design kamu bagus Na"

Ya, sketchbook milik Nafa yang beberapa hari lalu disobek oleh Rio dan kembali di selotip oleh Nafalah yang ia temukan. Lembar demi lembar Rio buka hingga dipertengahan halaman, ia menemukan sebuah design kemeja lelaki. Senyum itu tersungging kala melihat sebuah note dibawah design tersebut, "untuk suamiku".

"Makasih" gumam Rio

Setelah puas membuka seluruh halaman sketchbook tersebut, Rio kembali berbenah diri dan segera kembali ke rumah sakit.

Setibanya dirumah sakit, Rio langsung masuk ke salah satu ruangan ICU dimana sang istri dirawat. Sebelumnya, Rio telah mengumandangkan adzan dikedua almarhum bayi laki-lakinya yang sudah dimakamkan di TPU yang tak jauh dari rumah sakit.

Arial Nandan Wicaksono dan Azrial Nando Wicaksono

Itulah nama kedua anak Rio yang sudah dimakamkan. Tidak ada kenangan sedikit pun bagi seorang Rio tentang kedua buah hatinya yang sudah disurga. Saat ini, dihadapannya, sang istri tengah berjuang untuk bangun dari tidur panjangnya.

"Bunda bangun"

"Ayah kangen bunda. Katanya bunda jago bikin kue ya? Ayah mau dong nyobain kue buatan bunda, pasti enak deh. Ayah kangen masakan bunda, ayah.....ayah.....ayah belum pernah nyobain masakan bunda"

"Kata mamah, masakan bunda enak. Maafin ayah ya bun gara-gara ayah mereka pergi"

Isakan itu kembali terdengar diruang ICU, Nafa masih betah terlelap dalam tidur panjangnya.

"Bunda mau istirahat ya? Bunda marah ya sama ayah?"

"Ayah pulang dulu ya bun. Besok shubuh ayah kesini lagi. Ayah sayang sama bunda. Love you bunda"

Rio pun memilih kembali ke apartmentnya. Namun, saat ia tiba didepan pintu unitnya sang papah sudah menghadang anak bungsunya itu.

Secepat kilat sang ayah langsung merengkuh tubuh putra bungsunya. Isak tangis kembali menggema disaat sang mamah ikut memeluk anak bungsunya itu.

"Masuk yuk" rio hanya mengangguk

Setelah masuk ke unit apartmentnya, rio langsung memilih untuk langsung menuju kamar. Mandi dan langsung terlelap dengan foto sang istri yang berada dipelukannya.

*****
Sementara itu, dirumah sakit, Nafa sudah sadar dari komanya. Malam itu Rafalah yang menjaga Nafa. Anjani memaksanya dan sang istri ia titipkan dirumah Kava.

Rafa yang nyaris terlelap pun langsung kembali membuka lebar matanya kala melihat seorang dokter yang masuk keruangan tempat Nafa dirawat.

"Dok, gimana keadaan pasien?" Tanya rafa saat sang dokter keluar.

"Alhamdulillah, kondisi pasien sudah stabil"

"Apa saya boleh menjenguknya?"

"Tentu saja"

"Terima kasih dok" dokter tersebut hanya tersenyum lalu pergi dari hadapan rafa.

Nafa hanya tersenyum melihat siapa yang masuk, ia merasa rindu dengan salah satu kakak iparnya itu. Dengan cepat rafa langsung merengkuh tubuh lemah Nafa.

"Yang ikhlas ya dek. Si kembar bakal sedih kalo bundanya nangis terus"

Nafa yang mendengar ucapan rafa langsung mengerutkan keningnya. Matanya sedikit menelisik perutnya yang sudah rata.

"Dimana anakku?"

Rafa seketika bungkam. Tak mungkin mengatakan jika kedua buah hati Nafa sudah tiada disaat keadaan Nafa masih terguncang dan baru sadar dari komanya.

You're My SunshineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang