PART 25

254 9 0
                                    

"Masih nggak percaya kalo lo sekarang berhadapan sama istri CEO disini?"

"Terus maksud pake baju kayak begini tuh apa?" Ujar Nafa seraya menunjuk pakaian yang dikenakan Ratna, sang recepsionist

"Bu...bu...bukan maksud apa-apa bu" ujar Ratna lirih

Bohong banhet lo jadi cewek
Dasar jalang
Biasanya juga hobi banget ngegoda pak rio

Rio yang berdiri disamping sang istri langsung menoleh kearah sumber suara. Ia langsung kembali menatap istrinya yang sudah merah padam menahan amarah

"Dasar jalang sialan, maksudnya apa mau ngegoda suami saya?"

"Maaf bu" lirih Ratna

Sebelum sang istri bertindak nekat, rio langsung menghampiri sang istri dan membawanya menuju ruangannya dilantai 3. Ia tidak ingin kemarahan sang istri berpengaruh pada janin sang sedang kandung istrinya

"Udah jangan marah-marah. Kasian dedek bayi. Nanti aku urus cewek itu" ujar rio seraya mendudukan nafa di sofa

"Aku mau dia dipecat"

"Pasti" ogah banget punya recepsionist kayak dia, meresahkan

"Terus kesini ngapain?" Tanya rio karena tumben-tumbenan sang istri bertandang ke perusahaannya.

"Nih, makan siang buat kamu. Udah jam makan siang kan?"

"Iya, makasih sayang. Kamu juga makan ya?" Nafa langsung mengangguk

"Mas, aku udah bikin janji sama dokter maya, nanti sore cek kandungannya" ujar nafa

"Oke, kamu nggak usah pulang ya. Janji jam berapa?" Tanya rio seraya melahap makan siangnya

"Jam 3 sore"

"Oke. Nggak sabar ayah pengen liat kamu sayang" ujar rio seraya mengelus perut buncit sang istri.

Setelah menyelesaikan makan siangnya, rio kembali berkutat dengan beberapa filenya ditemani sang istri yang juga sedikit membantu. Rio sangat takjub dengan sang istri yang sangat paham mengenai permasalahan di dokumen-dokumen tersebut.

"Kenapa kamu nggak kerja kantoran aja yank? Dibanding jadi pramugari?"

"Kan dulu udah aku ceritain. Aku pernah kerja kantoran tapi aku diperkosa sama atasan aku terus aku dipecat" lirih nafa

"Okey, aku nggak bakal bahas lagi" ujar rio seraya mengecup pelipis sang istri

"Mas, boleh nggak aku jadi asisten pribadi mas? Kasian tiap liat kamu pulang kerumah muka udah kusut kebanyakan ngurus dokumen begini. Boleh nggak?"

"Nggak"

"Massss" rengek nafa

"Nggak untuk saat ini. Kalopun aku ngizinin, kamu hanya boleh jadi asistenku dirumah aja dan kamu nggak boleh lalai sama tugas kamu sebagai ibu dari anak kita, ngerti?"

"Banget. Makasih mas"

Nafa akhirnya memutuskan untuk beristirahat sejenak dikamar atas paksaan sang suami. Memang diruangan rio terhadap sebuah kamar yang cukup luas dan diperuntukkan untuk tempat istirahat rio.

Saat sedang asyik berkutat dengan dokumennya, ketukan pintu berhasil membuat rio menoleh. Dan setelah diperkenankan masuk, rio hanya bisa menghela nafas melihat sekretarisnya yang menggunakan pakaian kurang bahan berjalan mendekat kearahnya dengan langkah yang dibuat seanggun mungkin. Rani, sang sekretaris itu sengaja membusungkan dada agar sang atasan dapat tergoda.

"Ada apa ya?" Tanya rio seraya mengecek kembali berkas dihadapannya

"Ini pak, ada berkas yang mesti ditanda tangan sama bapak"

You're My SunshineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang