Hampir 24 jam diudara, akhirnya Rio dan Nafa sudah menginjakkan kakinya di Australia. Dengan langkah gontai, Nafa dan Rio langsung menuju parkiran hotel karena supir yang menjemput mereka sudah menunggu.
"Mas Rio?,"
"Eh iya pak. Maaf ya pak nunggu lama soalnya tadi nunggu bagasi dulu,"
"Ah gapapa mas,"
Nafa sedikit tersentak kala Rio berbicara menggunakan bahasa Indonesia dengan supir yang akan membawa mereka menuju tempat istirahat mereka. Bahkan hingga mereka berada diperjalanan pun Nafa tidak tahu ingin dibawa kemana oleh sang suami.
Dahi nafa semakin berkerut kala mobil yang membawa mereka memasuki kawasan perumahan elite dimana mansion mansion mewah berjejer rapi
"Udah sampe mas, ini kunci rumahnya. Biar bapak yang nurunin kopernya"
"Makasih pak. Kopernya taroh didepan aja nanti biar saya yang bawa masuk kedalam"
"Baik mas kalo gitu saya kembali ke kantor"
Setelah supir tersebut pergi, Rio langsung menarik kopernya sementara Nafa mengikuti sang suami dibelakangnya.
"Mas?"
"Kenapa sayang?" Tanya rio pada nafa yang masih berdiri sembari mengedarkan pandangannya
"Ini mansion siapa?"
"Punya aku dan sekarang udah jadi milik kita" jawab rio santai
Nafa hanya melongo beberapa detik dan setelahnya ia langsung memeluk sang suami dengan erat
"Thank you sayang"
"You're welcome honey. Udah mending sekarang kamu ganti baju terus istirahat. Masih jetlag juga"
"Terus kamu mau kemana?" Tanya nafa
"Beresin baju"
Nafa pun langsung merebahkan diri dan tak lama ia pun langsung terlelap, rio yang melihat hal tersebut langsung ikut merebahkan diri dan menyusul sang istri.
2 jam berlalu, dikala hari sudah beranjak sore nafa dan rio sudah bangun. Yang membuat nafa terkejut adalah rio yang langsung lari menuju kamar mandi. Nafa tau jika sang suami pasti jetlag bukan main ditambah ritme sirkandian yang tak berjalan mulus.
"Masss"
"Hmmm"
"Masih mau muntah?" Rio hanya menggeleng
Ia langsung menjatuhkan kepalanya dibahu Nafa. Nafa pun hanya terkekeh melihat ketidakberdayaan sang suami.
"Jahat banget malah diketawain"
"Maaf maaf. Yaudah bisa bangun gak? Apa masih pusing?"
"Bisa kok. Aku cuma mual sayang" ujar rio seraya bangkit berdiri
Rio yang langsung merebahkan dikasur hanya bisa pasrah karena dapat dipastikan besok pasti ia tidak bisa ikut rapat dan lusa akan diadakan tender besar-besaran. Rio yang memikirkan hal tersebut langsung pusing.
"Kenapa?"
"Yank, kamu mau gak?"
"Mau apaan?" Tanya Nafa
"Gantiin aku rapat besok buat menangin tender"
"Aku gak bisa mas" ucap nafa lirih
Rio langsung mendekap sang istri kala melihat jemari lentik itu terus memilin baju yang ia pakai. Apalagi yang disembunyikan Nafa. Kesakitan apalagi yang disembunyikan sang istri.
"Kenapa?"
"Takut" cicit nafa
"Takut sama siapa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
You're My Sunshine
Romancekisah cinta tragis yang dialami Rio Adrian wicaksono, membuat pemuda itu menjadi pendiam. percobaan bunuh diri sudah sering ia lakukan namun selalu gagal. mabuk, adalah keseharian ia setelah ditinggal meninggal oleh sang pujaan hati. Hingga kejadian...