45: Batu

2.8K 183 24
                                    

Author POV
--------------

"Astaga, Lia!" pekik Jordan.

"Aduuh!" seru Christan mengaduh.

"Minggir, lo, Nyet! Berat banget!" kesal Fiki. Ia tertimpa tubuh Christan yang bisa dibilang tidaklah ringan.

Saking kagetnya, gara-gara pekikan Navis yang menggelegar, Christan yang asik makan tersedak, dan terlonjak hingga menimpa Fiki yang berada di bawahnya.

"Kenapa?" tanya Dira mengangkat satu alisnya. Navis menggeram.

"Kamu masih tanya kenapa?" tanya Jordan. Ia tak habis pikir. Dira baru sadar. Luka jahitannya saja belum sembuh. Sekarang, Dira sudah nekat meloncat dari ranjang dan melepas infusnya sendiri.

'Perasaan adek gue tiap hari gak makan beton, deh. Kebal banget!' gerutu Jordan dalam hati.

Dira terkikik mendengar gerutuan Jordan.

"Lia mau pulang," ucap Dira. Navis menggeleng-gelengkan kepalanya kuat-kuat. Tangannya mengepal.

"Gak boleh!" Navis menekan setiap perkataannya.

Dira mengerutkan dahi, "boleh! Aku mau cari Bang Julian!" Dira bersikeras.

"It's a big, no, no!" balas Navis.

"What the...!" Dira melotot kepada Navis.

"I don't care! Kamu baru sadar, Lia!" tegas Navis.

Dan terjadilah perdebatan panjang di antara mereka berdua itu. Jordan menghembuskan napas kasar. Kesal sekali dia.

"Woi! Udah napa?" leraian Christan sama sekali tak didengarkan.

Rafael menutup ponselnya, dan menghampiri dua orang yang sedang berseteru itu.

"Apa?!" semprot Navis dan Dira bersamaan ketika melihat Rafael mendekat.

"Ini Rumah Sakit, kalo, lo lupa," katanya datar. Dira mendengus kesal.

"Gue ga suka dibantah! Gue ga terima bantahan!" ujar Navis menggunakan lo-gue. Ia juga sudah berusaha menahan emosinya sebisa mungkin agar tidak meledak di hadapan Dira.

"Who are you, to tell me what to do?!" ketus Dira saat melihat Navis membalikkan badan.

Navis berhenti tanpa berniat membalikkan badan, "I'm your future husband," katanya kelewat santai.

Christan, Fiki, dan Jordan menganga. Rafael mengerutkan keningnya. Tak menyangka seorang Navis akan berbicara seperti itu. Dulu saja, Navis sangat 'ogah' dengan yang namanya perempuan. Namun apa? Sejak kedatangan Dira dkk, dan Lia, Navis berubah seratus delapan puluh derajat.

"In your dream, baby boy!" ledek Dira.

Navis tersenyum miring. Baru saja hendak melanjutkan langkahnya, pintu kamar terbuka.

"Permisi..ahh, Puji Tuhan, Nona sudah sadar," dr. Anya tersenyum hangat ketika melihat kondisi Dira.

"Ada apa, ya?" tanya Jordan. Suster yang mengikuti dr. Anya menjawab, "kami akan melepas infus Nona. Nona sudah dibolehkan keluar dari Rumah Sakit, karena Nona sudah bisa dikatakan 92% sembuh. Hanya banyak beristirahat, Nona akan segera pulih total," jelasnya.

Mendengar penjelasan itu, Navis membalikkan badannya. Kemudian tersenyum kecut saat melihat ekspresi Dira yang seolah-olah tengah meledeknya.

"Wle!" Dira memeletkan lidahnya kepada Navis. Fiki dan Christan terbahak-bahak melihat keduanya.

"Aduh! Navis kalah sama cewek!" goda Fiki membuat Navis menekuk wajahnya.

Jordan mengelus jari-jemari Dira, "dok, tapi tadi infusnya udah dicabut sendiri sama dia," lapor Jordan.

I'm Your Bad Girl  [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang