52: End

3.4K 211 66
                                    

•••

"Lo selama ini pasti ngira, kalo gue, adalah orang yang membunuh kedua orang tua lo. Bener kan?"

"Apaan?! Kan kenyataan! Lo itu seorang pembunuh! Dan hewan kayak lo memang sepatutnya dibasmi dari muka bumi!" Aurel meronta kala dirinya diborgol oleh Dira.

"Tapi kenyataannya bukan itu. Memang, gue pecat orang tua lo. Orang tua lo korupsi di perusahaan gue. Bukan berarti gue membunuh mereka kan? Gue selalu pantau mereka. Dan waktu habis dipecat, mereka depresi dan memilih pindah ke Dubai. Tapi, setelahnya gue yakin lo ga pernah denger kelanjutannya."

"Kapan ortu gue ke Dubai? Setau gue mereka pergi ke Makassar!"

"Aurel, dengerin gue dulu. Pesawat yang berisikan orang tua lo kehilangan kendali karena cuaca buruk. Mereka jatuh di laut, padahal saat itu hujan deres banget."

"Orang tua lo dikabarkan meninggal setelah dilakukannya pencarian. Sejak itu lo benci sama gue. Padahal, kan, lo yang benci sama gue. Kenapa lo bawa-bawa pasukan lo dan gue sampe harus repot-repot bawa pasukan sendiri?"

"Tap-tapi..kata nenek..lo yang bunuh!" kata Aurel terbata-bata. Dira menggeleng, "nenek lo tau kejadian sebenarnya. Keluarga lo juga tau. Mereka menutupinya dan mengkambinghitamkan gue sebagai pelaku. Gue sempet kaget juga."

"Aurel, kalo lo mau tau, gue adalah kakak dari lo. Orang tua lo yang buang gue ke keluarga Nelson, adalah orang tua gue juga. Gue bahkan ga ngerti apa alasan ortu lo buang gue. Tapi, kayaknya memang betul kata pepatah. Buah jatuh, tak jauh dari pohonnya."

"SIALAN! APA MAKSUD LO!" Aurel kian meronta.

"GUE KAKAK LO! GUE SAUDARA LO! SELAMA INI KITA PERANG SAUDARA! PAHAM GAK?!" suara Dira menggelegar hingga membuat Aurel terdiam. Dira menjauh dari Aurel. Emosinya tak terkontrol.

"Tapi gue udah benci banget sama lo! Gue iri sama lo! Kekuasaan lo lebih luas dibanding gue! Perusahan lo lebih sukses ketimbang keluarga gue. Padahal kan lo udah dibuang! Gue tetep ga terima!"

•••

DUAR!

DUAR!

DUAR!

Suara bom dari bawah rooftop amat memekakkan telinga. Nadine dan Ridwan pelakunya. Kedua orang itu terus mengebom sana-sini. Markas kacau-balau. Peninggalan bersejarah AoB juga hancur lebur karenanya. 100 pasukan udara Ridwan juga telah diserang oleh Black Eagle secara diam-diam sebelum helikopter diluncurkan.

"Argh! Kita kalah pasukan!" Ridwan menurunkan helikopternya di lapangan terbuka. Ridwan berlari membantu Chris dkk.

"Navis! Susul Dira! Gue khawatir sesuatu terjadi ke dia! Kita bakal tahaj yang lain" perintah Chris yang sibuk memanah satu-persatu anggota Black Eagle.

"Oke!" Navis mendului yang lain ke rooftop. Lumayan lama juga memijak anak tangga karena lift rusak semua.

•••

Klik!

Tiba-tiba borgol Aurel terbuka. Gadis licik itu langsung menodongkan pistolnya ke jantung Dira dari jarak sekitar 5 meter.

I'm Your Bad Girl  [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang