39: Latihan Pertama

3K 197 33
                                    

Author POV
-------------------
Skip!
Markas Utama AoB...

"Yakin ini tempatnya?" tanya Fiki ketika semua selesai memarkirkan sepeda motornya di depan sebuah bangunan tua yang tak jelas apa bentuknya.

Dibilang gedung, tapi kuno banget. Dibilang rumah, kok mirip rumah hantu. Au ah!

"Yakinn..sesuai sama alamat, kok!" jawab Navis.

"Gini amat bentuknya. Kok ngeri ye," kata Chirstan bergidik.

"Ini gimana cara masuknya?" Jordan mencoba menarik knop pintu.

Gedebhuk!

Knop pintu yang ditarik Jordan lepas dari pintu karena saking tua dan rapuhnya.

"Wayolohhh!! Daan, tanggung jawab! Awas abis lu ama AoB!" Christan menunjuk benda yang jatuh tadi.

Sedangkan Jordan, ia menatap benda keramat yang telah dirusaknya. Ia menggigit ujung jarinya.

"Jordan yang ngerusakin, bukan gue titik!" kompor Fiki.

"Mampus lu! Kita ga tanggung!" tambah Julian.

'Huanying sianying taianying! Ini gimana??! Mati gue!! Bisa-bisa dihajar AoB tinggal batu nisan guee!! Gimana doong?!!' Batin Jordan panik. Ia mengusap keringat dingin yang keluar dari dahinya.

"Muka lo kayak orang ngempet berak njir!" Rafael tertawa pelan. Navis juga ikut tertawa.

Dira yang melihatnya pun menjadi tidak tega.

"Heyy! Udah dong, kasian Kak Jo, panik gitu mukanya!" seru Dira membela Jordan.

"Udah. Gapapa kali, Kak. Tinggal jujur ke AoB apa susahnya." Sahut Dira ringan.

"Tapi, kalo ntar dimarahin gimana? Kalo gue dipukulin gimana?" kata Jordan negative thingking.

"Tenang aja. Perbuatan baik pasti dibalas baik juga." kata Dira bijak.

'BRAK!'

Pintu utama markas AoB terbuka secara tiba-tiba. Dan membuat kaget sekligus ketakutan bagi WILCAS.

"Wanjir!" seru Jordan.

Dua orang lelaki berbadan tegap, kekar, dan atletis menghadang WILCAS+Dira.

Mereka bersenjatakan tombak dengan pedang di pinggang mereka. Sontak, WILCAS mundur beberapa langkah.

"Biarkan mereka masuk!" suara Justin dari dalam terdengar jelas.

Tanpa banyak bicara, dua orang yang menghadang mereka segera membuka pintu lebar-lebar.

"Masuklah!" tampak Justin yang duduk  di salah satu singgasana dari 6 singgasana yang ada.

Dari singgasana, terjulur karpet merah hingga pintu utama. Di sisi kanan dan kiri karpet, puluhan orang berdiri tegap bak menyambut tamu penting.

Tak seorang pun dari WILCAS yang berani menapaki karpet merah. Mereka menelan ludah saat melihat isi ruang pertama.

Dengan santainya, Dira berjalan masuk sambil tersenyum lebar. Setengah wajahnya tertutupi topeng, guna menutupi identitasnya. Puluhan orang di sisi-sisinya membungkuk hormat saat Dira melewati mereka.

"Heh! Lia!" pekik Jordan tertahan. "Awas, adek lu cari mati!" bisik Christan kepada Jordan.

"Kemarilah!" Justin menaikkan nada suaranya. WILCAS buru-buru mengikuti langkah Dira.

"Serem amat anjir!" bisik Fiki ketika berjalan. WILCAS melihat-lihat sekelilingnya. Ukiran-ukiran serta benda-benda antik di ruangan itu semakin membuat suasana mencekam.

I'm Your Bad Girl  [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang