2: Vero & Nathan✓

12.5K 586 0
                                    

•••

Pukul 08:45 pagi,
Di depan Gedung Entertaiment...

Tampak seorang gadis cantik tengah berdiri di depan gedung entertaiment. Berkali-kali ia melirik jam tangannya. Ekspresinya begitu resah, mondar-mandir sana-sini. Sepertinya ia sedang menunggu kehadiran seseorang.

"Ck! Ini Dira, Chris, April, sama Nadine kemana, sih?" gerutunya.

Tentu saja gadis itu adalah Hashfi. Dia sedang menunggu kehadiran Dira dkk untuk pemotretan. Tapi kenapa lama sekali mereka datang, pikirnya.

Karena lama menunggu, Hahsfi memutuskan untuk menelepon Dira.




"Halo, Ra? Lo
di mana?"

: "Otw, macet."

"Buruan ih! Udah
rame, ini!"

: "Hmm."




Telpon dimatikan Dira. Well, 3 menit setelahnya, Dira dkk sampai juga.

"Lama amat!" dengus Hashfi.

"Macet tadi di depan ada pembangunan," jawab Chris.

"Yauda, yu, masuk!" ajak Nadine.

Hashfi memandu Dira dkk masuk ke dalam gedung megah berlantai 5. Sebenarnya ini gedung khusus entertaiment. Di design oleh April dengan tema warisan budaya Indonesia.

Banyak keragaman budaya Indonesia yang sudah mendunia dipajang di setiap titik di gedung ini. Seperti batik, aksara-aksara tradisional dari berbagai daerah, senjata tradisional, dan banyak lagi.

Ting!

Lift terbuka tepat di lantai tiga. Keempat gadis itu menyusuri ruang yang dicari.

Brak!

"ATHAAAAAA!" teriak Nadine setelah membuka kasar pintu ruangan. Semua kru yang ada di dalam langsung mengalihkan perhatiannya.

"Eyyo! Wassap, ma bro?" April menjatuhkan bokongnya di sofa yang ada di ruangan itu.

"Eh? Long time no see, girls!" sambut Nathan sambil ber-tos ria dengan gadis-gadis itu.

"Udah buruan! Jadwal padet, nih. Eh, Lala, itu tolong dibenerin lighting-nya! And Madam Louisa, i need your help to copy this documents!" Hashfi memerintah kru-kru lain.

"Idih, Bu Manager sok sibuk! Ini yang Boss-nya malah be-aja," sindir Nathan.

"Ish!" Hashfi menghentakkan kakinya ke lantai. "Awas lo jomblo seumur idup," kutuknya.

"Iri? Bilang Bu Manager!" Nathan memeletkan lidahnya.

"Sehat lo?" tanya Dira kepada Nathan.

"Puji Tuhan, sehat bin waras. How about you, guys?" Nathan balik bertanya.

"We're good!" jawab mereka kompak.

"Ini pemotretan plus dokumentasi kinerja AoB masa jabatan Dira, kan?" tanya Chris.

"Iya, langsung aja, yuk! Miss Anne, help me for preparing this one!" perintah Nathan kepada salah satu kru-nya.

•••

Selesai dokumentasi dan pemotretan...

Kira-kira pukul 19:23 saat itu. Keempat remaja itu mengajak Nathan berdiskusi tentang suatu hal di ruang pribadi Dira di gedung ini. Sedang semua kru yang ada di sini sudah pulang. Hanya beberapa saja yang lembur.

Semuanya tampak sedang bersantai. Nathan baru saja selesai membersihkan diri. Nadine bermain-main dengan anabulnya. Chris dan April duel catur. Kecuali Dira dan Hashfi. Dua gadis itu tampak sedang membicarakan suatu yang penting sekali.

'Ngapain, tuh? Sibuk sendiri.' Batin Nathan ketika melihat keseriusan Dira dan Hashfi.

"Ngomongin apaan, sih kalo boleh tau? Serius banget kelihatannya," tanya cowok itu.

"I'm gonna back to Indonesia tomorrow," jawab Dira datar.

"Shit! Ga usah becanda lo, Ra!" Nathan mengambil posisi duduk di sebelah gadis itu.

Pikirannya langsung kacau. Bagaimana bisa Dira ngomong se-enteng itu? Hampir 10 tahun Dira dan yang lain hidup di Los Angeles. Dan tiba-tiba saja dia bilang mau pulang ke Indonesia? Seriously! Nathan ga rela!

"Ngga Than... Dira serius.." jawab Hashfi pelan.

"Gue nuntut penjelasan!" Nathan menaikkan satu oktaf suaranya. Sontak, Chris, April, dan Nadine menoleh ke sumber suara dan ikut berkumpul.

"Gue telpon Vero dulu," kata Dira.



: "Halo? Halo, Ra?
Gimana?"

"Cepet dateng ke
D'X Entertaiment
Building. Ada sesuatu
yang mau gue bahas.
Udah ditunggu Nathan."

: "Ha? Oke-oke
tunggu sebentar."

Tut!

Telpon dimatikan. Tidak sampai lima menit, Vero tiba dengan keringat menetes di pelipisnya.

Ting!

"Vero udah sampe, hoshh.. hosh.." salam Vero terengah-engah.

"Vero!" seru Nathan.

"To the point," potong Dira.

Semua langsung berkumpul, mengerubungi Dira.

"Besok Dira dkk plus Hashfi bakal balik ke Indo," jelas Hashfi serius.

"Hah?!" Vero terkaget-kaget.

"Ra?! Lo ngapain di Indo?! Ntar lo ketemu mereka, ga, ga, ga!" larang Vero.

"Gue juga ga setuju! Apa alasan kalian?" tanya Nathan.

"Penjagaan markas melemah. Sekarang banyak orang-orang yang mulai mengintai keluarga Dira karena mencari Dira... sekolah Dira juga banyak masalah.. daan.." penjelasan Dira menggantung.

"Dan juga, mungkin udah saatnya Dira bakal nyelesaiin masalah 14 tahun lalu." sambungnya lirih.

Prang!

"Dira!" Vero membanting ponselnya.

Nathan terkejut. Sangat, sangat, sangat terkejut. Bagaimanapun juga ia tidak mau adik perempuan angkat satu-satunya pergi kembali ke negara asalnya. Ia tidak ikhlas.

Nathan dan Vero ditemukan oleh Dira di suatu gudang terbengkalai. Waktu itu, Nathan dan Vero diculik oleh bandit-bandit incaran FBI.

Bandit-bandit itu memperlakukan Nathan dan Vero dengan kejam. Mereka diancam akan disiksa apabila tidak mau diperbudak.

Ada hari di mana Nathan dan Vero tengah disiksa. Lalu Dira datang seorang diri dan mengalahkan sekitar 15 bandit.

Dira mempertaruhkan nyawanya untuk Nathan dan Vero. Sudah saatnya bagi Nathan dan Vero membalas budi.

Berkat Dira, Nathan dan Vero bisa sesukses ini. Berkat Dira, Nathan dan Vero bisa hidup sampai detik ini.

"Huh!" Nathan mengusap wajahnya dengan kasar.

"Hiks.." Nadine menangis sesenggukan.

"Udah, udah, maaf bikin kaget kalian." Vero menepuk-nepuk pucuk kepala mereka.

"Berhubung ini udah malem, gimana Atha sama Vero nginep di mansion Dira? Sekalian bahas masalah ini." tawar Dira.

"Boleh!" gue menyetujui.

•••

Part 2, Done

I'm Your Bad Girl  [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang