37: Menginap

3.6K 213 21
                                    

Dira POV
---------------
"Kalian nginep disini?" Tanya gue.

Saat ini WILCAS berkumpul di ruang keluarga sambil menonton film.

"Ga tau." Julian menanggapi, "woi! Kalian nginep, ga?"

"Nginep, soalnya home alone kalo di rumah," jawab Navis.

"Lia mau latihan dulu." Gue berdiri dari sofa. Ga betah banget! Masa filmnya romance-romance gitu? Cowok kok suka film baperan!

"Ngapain, Li? Malem-malem latihan?" Tanya Jordan.

"Apaan, sih? Orang Lia latihan indoor, kok," gue mengernyit bingung.

"Sama gue, yuk!" Julian menggandeng gue.

"Mau kemana?" Tanya Navis. Kayaknya, Navis agak panas lihat gue sama Juju.

"Latihan indoor," jawab gue santai.

"Ikut!" Navis mengikuti gue dan Julian.

Skip!

Ruang latihan memanah & menembak indoor...

"Lah? Kamu mau latihan apa, sih?" Navis mulai was-was.

Gue terkikik, "mau latihan nembak sama memanah," jelas gue.

"Bahaya, tau!" Navis memperingati dengan nada lembut.

"Asal lo tau, Dira ini jago banget main senjata dari orok. Lo liat piala sama medali di ruang keluarga? Itu semua punya Dira. Gue ada cuma beberapa. Jordan ada satu di kamar gue," Julian merangkul pundak gue.

"Ekhem! Gue calon suaminya," sindir Navis.

"Gue Abangnya," balas Julian.

"Terserah kalian, deh," gue mengambil busur kesayangan gue berwarna hitam dengan corak silver dan emas.

Busur dari Oppa-Omma. Bentuknya bagus banget. Oppa tau gue suka liat lomba pemanah-pemanah Internasional. Maka dari itu, Oppa kasih gue busur ini. Busur ini katanya udah dipake sekitar 110 tahun yang lalu.

Diwariskan dan dijaga terus. Makanya gue sayang banget sama busur ini.

"Emang kamu bisa? Busurnya lebih gede daripada badan kamu, loh," Navis menahan tawanya.

"Ngeremehin banget, lo!" Julian terbahak-bahak.

"Taruhan? Kalo aku tepat sasaran kamu harus nurutin perintahku," gue tersenyum miring.

"Kamu juga! Kalo kamu kalah, kamu nurutin perintahku!" Navis mengambil busur dari tempat penyimpanan senjata api dan busur

"Gue wasit aja," Julian duduk di pinggir ring memanah.

"1...2..3!" Julian memberi aba-aba

Set!

Set!

Gue dan Navis melesatkan anak panah secra bersamaan. See, anak panah gue berada di titik tengah-tengah. Sedangkan anak panah Navis, hanya menembus sling warna biru.

"Sekarang, siapa yang ga bisa?" Gue tersenyum remeh menatap Navis.

"Fine, aku kalah," Navis cemberut.

"Gue bilang juga apa!" Teriak Julian dari seberang.

"Tapi aku masih mau nantang kamu," Navis tersenyum jail.

"Apa?" Tanya gue.

"Kita lomba menembak, tapi campuran bela diri," Navis menyeringai lebar.

"Oke! Siapa takut!" Gue menyanggupi.

I'm Your Bad Girl  [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang