9:Tanding✓

8.4K 433 4
                                    

Bakal ada beberapa kata kasar, maaf ya, gausa ditiru, ini cuma mau ngomporin doang:>

'Nih! Lo semua liat! Ketua yg selalu Lo bangga-banggain, pahlawan kesiangan sekolah ini! Kalah telak!'

* * *

Dira POV
---------------

Sehabis babak belur dengan WILCAS, gue merasa badan gue agak pegel. Tadinya, sih, pengen istirahat di ruang rahasia. Tapi ga jadi dan gue balik ke kelas lagi.

Skip!
Istirahat kedua, lapangan indoor basketball...

"Ayo ges, semangat, aku yakin kita pasti bisa ngalahin Jintomang ama Dedemitnya." April menyemangati.

Cukup lama kita menunggu kehadiran WILCAS datang. WILCAS membawa semua siswa-siswi D'X IHS untuk menonton pertandingan ini.

"Kok muka mereka kayak habis babak belur?" Chris memperhatikan wajah-wajah WILCAS.

Hasil karya gue di wajah Rafael, Navis, Fiki, dan Christan memang kelihatan.

Lihat aja tuh, muka Fiki bonyok. Navis tangannya diperban. Christan kepalanya diperban. Rafael lehernya diplester.

Julian dan Jordan aman-aman saja.

"Gue mainin dikit," jawab gue pelan sambil memantul-mantulkan bola basket. Sahabat-sahabat gue melotot.

"Serius? Lo ga papakan?" tanya hashfi khawatir.

"Mampus! Makan tuh!" April menahan tawanya melihat wajah WILCAS yang bonyok.

"Mereka ngeremehin, sih," Nadine mencibir.

"Kok, kamu ga ngomong, ke kita?" Chris bertanya dengan baku.

"Aku gapapa, nanti jam 13:55, otw markas. Hashfi pulang duluan gapapa," kata gue pelan.

"Sip! Eh, tuh, mereka kayaknya mau nyamperin kita." Hahsfi menunjuk WILCAS dengan dagunya.

"Berani juga lo! Gue pikir ga bakalan dateng," Navis tersenyum miring.

"Heh! Muka udah pada bonyok masih songong aja!" April memutar bola matanya malas.

"BANYAK OMONG LO, LEMAH!" Seru Fiki menarik kerah April dan bersiap menonjok April.

Namun April sudah keburu memukul rahang bawah Fiki hingga tersungkur.

"Heh! Temen gue, njir!" teriak Jordan membantu Fiki berdiri.

"Jadi, ga? Ngulur waktu doang kalian." Chris mati-matian menahan emosi ketika melihat April sudah hampir ditonjok.

"Ayo, lah! Tapi gue punya syarat! Kalo gue menang, lo semua jadi babu kita selama sebulan! Kalo kalian yang menang, tapi impossible, sih. Lo boleh lakuin sesuka kalian!" seru Navis sombong.

Semua orang yang ada di lapangan begitu ribut menyaksikan adu mulut ini.

"Kita setuju!" teriak Hashfi. Mungkin lama-lama ia kesal jika berhadapan dengan Jintomang dan Dedemitnya.

I'm Your Bad Girl  [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang